25. Awal dari Sebuah Akhir

108 12 2
                                    

Sinar yang menyilaukan itu membuat semua klan Vampir yang ada di sana menghilang perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar yang menyilaukan itu membuat semua klan Vampir yang ada di sana menghilang perlahan. Hingga sinar itu meredup, sudah tidak ada lagi yang tersisa kecuali Teressa yang hanya tidak sadarkan diri.

Nicol terkejut melihat kejadian yang ada di depan matanya. Badannya lemas, ia terjatuh karena kakinya sudah tidak mampu untuk berdiri lagi. Tulangnya seakan hancur berkeping-keping mendengar ucapan Lars kepada Alarice dan melihat Alarice, sosok yang dicintainya pergi dan mungkin tidak akan pernah bertemu lagi.

Baru saja ia menyatakan perasaan pada Alarice, namun sekarang gadis itu justru meninggalkan Nicol untuk selama-lamanya. Nicol merasa semesta tidak adil. Mengapa di saat dirinya sudah menerima seorang Alarice yang sebenarnya, justru semesta menghilangkannya?

Tangis Nicol pecah. Rasanya baru pertama kali seumur hidupnya ia merasa sesakit ini. Dadanya terasa nyeri, detak jantung yang berdetak dengan sangat hebat dan tak beraturan. Ia meremas rambutnya dengan kuat sambil berkali-kali mengatakan tidak. Ia tidak percaya dengan apa yang terjadi. Hatinya seperti ditusuk ribuan anak panah.

Hari ini benar-benar hari terburuk dalam hidupnya. Pertama, Nicol harus kecewa pada gadis yang ia sayangi, lalu kehilangan gadis itu untuk selamanya. Padahal, Alarice adalah satu-satunya gadis yang bisa membuat dirinya merasa dihargai. Hanya Alarice yang membuat Nicol merasa menjadi manusia seutuhnya.

Selama ini, ia menganggap bahwa dirinya memang tak ada di dunia. Ia menganggap bahwa dirinya hanya bayang-bayang yang setiap orang belum tentu melihat dan mempedulikannya. Tapi, Alarice beda.

Satu tahun lamanya, ia selalu menunggu kehadiran sosok wanita di perpustakaan, tempat kali pertama mereka bertemu. Setiap Alarice tak datang, Nicol selalu menunggu. Ya meskipun dirinya tak bisa mempastikan kapan wanita kecil itu datang.

Satu tahun lamanya, ia menyimpan semua perasaan dalam diam. Setiap ia berusaha untuk mengungkapkannya, Alarice selalu bersikap seakan mereka hanya teman yang tak mungkin bisa bersatu. Tetapi, di saat bersamaan Alarice selalu memberikan sikap teduhnya yang membuat Nicol menjadi lebih hidup dan tidak putus asa dalam menjalani kehidupan yang sangat monoton.

Walaupun ia tahu, ternyata alasan dibalik semua itu karena ada satu sosok laki-laki yang Alarice begitu cintai. Memang, Nicol tidak mendengar satu kata bahwa Alarice mencintai laki-laki berwajah pucat itu. Tapi ia bisa merasakan dari tatapan hangat Alarice kepada seorang yang bernama Lars.

Ternyata, selama ini ada sosok yang begitu dalam menaruh perasaannya kepada Alarice yang mungkin, lebih dalam daripada perasaan Nicol. Kesekian Nicol masih menyesali, mengapa ia tak lebih lama menghabiskan waktu bersama Alarice.

Nicol berteriak kencang, kemudian sesuatu terjadi padanya.

Napas Nicol memburu, mengedarkan pandangan seraya mengerjapkan mata. Lelaki itu tengah berada di perpustakaan saat ini. Ternyata ia baru saja bangun dari mimpinya yang begitu nyata dan sangat panjang sekali.

The Last Blood [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang