Chapter 20

1.2K 67 27
                                    

tenten membuka mata nya perlahan saat ia mendengar suara burung dari luar jendela, ia menggeliat didalam selimut mencari kenyamanan lalu tidak lama kemudian ia menatap seseorang yang tengah memeluk nya.

wajah tenten bersemu mengingat kejadian semalam rasa perih masih menjalar dibagian bawah milik nya, dengan iseng jari tenten kini menyentuh kening neji lalu ia sentuhan itu turun di bagian bibir neji.

tenten melamun sambil menatap bibir neji, bibir yang semalam mencium nya. sedangkan sang empu yang sudah terbangun sejak tenten mulai menyentuh kening nya menyerigai menatap istrinya.

"mau ku cium lagi?" tanya neji.

dengan polos tenten menganguk seakan sadar dengan ucapan nya tenten menggeleng cepat.

"ti..tidak maksu emphh" ucap tenten terpotong saat neji langsung mencium nya.

neji membungkam mulut tenten dengan cepat, ia melumat nya lembut membuat tenten terbuai karena nya.

setelah 5 menit berciuman neji melepaskan ciuman nya dan langsung terkekeh melihat wajah tenten yang sudah memerah.

"astaga, kau masih malu?" tanya neji terkekeh.

"neji~" rengek tenten segera menutup wajahnya dengan selimut.

sontak tawa neji mengudara melihat tingkah tenten.

"wah, padahal semalam ada yang menggoda ku" ujar neji tertawa.

"neji jangan menggoda ku" rengek tenten di dalam selimut.

neji membuka selimut yang menutupi wajah tenten, ia melihat wajah tenten kini sudah merah bahkan telinganya ikut memerah.

"apa kau deman sayang" goda neji.

"neji berhenti" gerutu tenten dengan wajah yang cemberut.

"baiklah baiklah" ucap neji mencubit kedua pipi tenten.

"ssakit ih" kesal tenten.

"ayo mandi setelah itu sarapan" ujar neji hendak membuka selimut tenten.

"jangan di buka" ucap tenten menahan selimut yang hendak neji tarik.

"aku sudah melihat setiap inci tubuh mu semalam sayang, bahkan aku hapal dimana-"

"DIAM" teriak tenten karena malu mendengar ucapan neji yang vulgar.

neji kembali tertawa melihat nya lalu dengan cepat ia menarik selimut tenten membuat tenten berteriak dan langsung menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.

"dasar kau ini" gemas neji langsung mengendong tenten menuju kamar mandi.

"aku mau mandi sendiri" ujar tenten.

"mandi bersama" ucap neji.

"tidak tidak, yang ada bukan mandi" kesal tenten.

"tenang saja aku tidak akan memakan mu" jawab neji terkekeh.

"sungguh?" tanya tenten ragu.

"hm tidak janji" jawab neji.

tenten mendengus kesal mendengar nya ia hanya bisa pasrah saat ini.

****

setelah selesai mandi, kini tenten sudah berpakaian rapih dan tengah duduk di sofa dengan neji menunggu sarapan yang mereka pesan lewat delevery.

tenten memalingkan wajah nya kesal mengingat kejadian dikamar mandi, neji bilang tidak akan melakukan nya tapi nyata nya ia melakukan nya di dalam kamar mandi.

A Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang