Chapter 24

951 68 18
                                    

3 minggu sudah tenten masih memejamkan matanya di ranjang rumah sakit, neji selalu berdoa agar istri nya cepat bangun neji juga selalu menemani tenten setiap hari bahkan teman teman nya ikut menemani nya saat neji sedang sibuk karena urusan kantor.

hari ini, neji sudah siap berangkat kerumah sakit untuk menemani tenten seperti biasa ia lakukan, namun ketika membuka pintu ia terkejut melihat kedua orang tuanya berada di depan pintu apartemen nya.

"ayah ibu?" ujar neji.

"neji, apa kabar" tanya Hikari menatap anak nya.

"ba-baik, kapan kalian pulang" gugup neji.

"baru saja, dan ibu mu meminta untuk berkunjung ke apartemen mu dulu sebelum pulang" Jawab hizashi.

"dimana tenten?" tanya Hikari bingung.

"dia dirumah sakit" jawab neji pelan.

"tenten kenapa?" tanya hizashi cepat.

"aku akan menjelaskan semuanya di dalam" ucap neji.

"apa yang terjadi?" tanya Hikari.

neji menyuruh ayah dan ibu nya masuk kedalam saat ini mereka duduk di sofa, hizashi dan Hikari sedari tadi hanya menatap neji.

"aku ingin jujur terlebih dahulu" ungkap neji.

"hm" dehem hizashi.

neji sudah siap apa pun resiko nya setelah ia menceritakan semuanya pada kedua orang tuanya.

neji mulai bercerita dimulai dari dia berselingkuh dengan fuu dan neji pun menceritakan penyakit tenten yang selama ini mereka tidak tahu, awalnya neji kira ayah dan ibu nya sudah tau dan ternyata mereka baru tahu sekarang.

rahang hizashi sudah mengeras saat mendengar pengakuan neji Hikari sudah tidak bisa menahan tangis nya.

neji menatap kedua orang tuanya sendu ia berlutut tepat di hadapan hizashi dan Hikari.

"maafkan aku" lirih neji.

"bangun" dingin hizashi.

saat neji hendak bangun, kerah baju milik neji langsung di cengkram oleh hizashi.

Bugh Bugh

Hizashi menonjok sudut bibir neji hingga mengeluarkan darah neji tidak dapat melawan ia sudah siap untuk pukulan ini.

"ayah tidak pernah mengajarkan mu untuk mempermainkan wanita!" teriak hizashi yang masih mencengkram kerah baju milik neji.

"hizashi sudah" lirih Hikari.

hizashi melepaskan cengkram nya dan mendorong neji hingga tersungkur.

"Hikari, aku merasa gagal menjadi seorang ayah" lirih hizashi mendudukan dirinya di sofa.

Hikari membantu neji berdiri dan menyuruh nya duduk di sofa.

"ibu,sungguh kecewa pada mu" ucap Hikari pelan.

"maafkan aku ibu" lirih neji.

hizashi menghelang kan nafas nya dan menatap neji yang sedang menunduk.

"bagaimana keadaan tenten sekarang?" tanya hizashi.

"dia koma setelah menjalankan operasi" jawab neji lirih.

"ibu ingin melihat nya" pinta Hikari.

"antar kerumah sakit" ucap hizashi.

neji hanya menganguk, lalu mereka keluar dari apartemen menuju rumah sakit.

A Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang