Chapter 19

1.2K 69 15
                                    

Neji memarkirkan kendaraan nya di lobi apartemen,  lalu ia membangunkan tenten yang sedang tertidur dengan cara mencium pipi nya beberapa kali.

tenten membuka matanya saat ia merasakan sesuatu di pipinya lalu tenten menjauh kan wajah neji dengan kedua tangannya.

"berhenti mencium ku, aku sudah bangun" ucap tenten kesal.

"huh, padahal aku ingin mencium mu terus" gerutu neji.

"ayo kedalam aku ingin mandi" ujar tenten membuka pintu mobil.

seketika senyum neji mengembang sambil menyerigai lalu ia keluar mobil dan langsung menyusul tenten yang sudah berjalan menuju apartemen nya.

saat sudah di dalam apartemen tenten langsung masuk kedalam kamar mandi ia berniat untuk berendam saat ini.

ia sudah melepaskan semua pakaian nya dan dengan perlahan ia masuk kedalam buthup yang sudah ia isi air hangat.

tenten menyenderkan pundak nya sambil memejamkan matanya lalu ia tersentak kaget saat merasakan ada seseorang yang masuk ke dalam buthup nya.

"ne.. neji" ujar tenten gugup saat melihat neji sudah berada di hadapan nya ikut berendam.

"ya sayang?" ucap neji tersenyum menyerigai.

tenten terdiam seketika ia sibuk dengan pikiran nya saat ini, sekarang neji berada di hadapan nya ikut berendam? itu artinya ia akan mandi bersama bukan? pikiran tenten sudah ntah kemana.

neji yang melihat istrinya melamun langsung mendekatkan wajahnya lalu tanpa aba aba ia memegang tengkuk leher tenten dan mencium lembut bibir tenten.

neji melumat bibir tenten sedikit tidak sabaran, tenten yang baru sadar sontak mata nya membulat melihat neji tengah mencium nya.

"argh" erang tenten saat neji mengigit bibir nya.

tidak sengaja neji mengigit bibir tenten lalu neji melepaskan ciuman nya dan menatap mata tenten.

"apa?!" ketus tenten.

"apa sakit?" tanya neji terkekeh.

"hanya perih" jawab tenten memegang bibir nya.

"ten, aku menginginkan nya" ucap neji berisik.

"aku sedang datang bulan" bohong tenten.

"kau bohong, masa datang bulan mu minggu lalu" ucap neji menatap tajam tenten.

tenten terkekeh kecil melihat neji sedang menatap tajam ke arah nya.

"baiklah, aku tidak pandai berbohong" ujar tenten tersenyum.

senyum neji mengembang seketika lalu dengan perlahan neji mencium bibir tenten dengan lembut dan menuntun nya.

tenten menggalungkan tangan nya di leher neji sedangkan neji ia sudah memegang pinggang tenten sedari tadi.

neji mengangkat tubuh tenten tanpa melepaskan ciuman nya, kini tenten sudah berada di atas tubuh neji, badan mereka berdua sudah sama sama tidak memakai sehelai benang.

"eughhh" desah tenten saat merasakan kejantanan neji menyentuh kewanitaan tenten.

neji semakin memperdalam ciuman nya, tangan nya tidak diam kini tangan neji sedang meremas kedua payudara tenten yang menggantungkan bebas.

lalu, dengan perlahan neji memasukkan kejantanan milik nya kedalam kewanitaan tenten, membuat tenten memejamkan matanya kuat karena rasa sakitnya.

tenten melepaskan ciuman nya dan langsung memeluk erat neji berharap mengurangi rasa sakit pada bagian kewanitaan nya.

"ne.. neji ssakit" ringis tenten di dalam tengkuk leher neji.

rasanya tenten ingin menangis merasakan sakit yang luar biasa ini, mengingat ini adalah pertama kalinya mereka berhubungan intim. jangan tanya mengapa mereka baru melakukan nya sekarang, toh kemarin kemarin neji selingkuh :v.

neji mendesah lega saat kejantanan nya sudah masuk penuh kedalam kewanitaan tenten.

neji menatap tenten yang kini sudah berada di pelukan nya, ia mendengar isak tenten yang terdengar pelan.

"stt, jangan menangis" ucap neji menangkup wajah tenten.

tenten menggeleng pelan, lalu ia menatap neji yang sedang menatap nya.

"jangan menatap ku, aku malu" ucap tenten menyilang kan kedua tangannya menutupi kedua payudara nya yang menggantung bebas.

neji terkekeh melihat wajah tenten yang memerah karena malu, neji kembali memegang pinggang tenten dan langsung mencium bibir tenten lembut.

neji mengangkat tubuh tenten beberapa kali dengan pelan, membuat kedua nya mendesah karena merasa sensasi yang mereka rasakan untuk pertama kalinya.

"euhh neji aku.. aku tidak tahan" desah tenten.

"euhh sebentar lagi sayang euhh" desah neji semakin cepat menurun naik kan tubuh tenten.

neji merentangkan kedua tangannya saat mereka sudah sampai pada puncak nya.

tenten ambruk di pelukan neji lalu ia tersenyum kecil merasakan sesuatu hangat di kewanitaan nya.

"ten,apa kau lelah?"  tanya neji.

tenten menggeleng pelan didalam pelukan neji, membuat neji langsung mengendong tenten keluar dari buthup.

"ayo, kita coba di atas kasur" ajak neji tersenyum menggoda.

"baiklah ayo tuan hyuga" goda tenten dan langsung mencium singkat bibir neji.

"hm, sejak kapan kau berani?" tanya neji menatap tenten.

"sejak tadi hehe" jawab tenten terkekeh.

neji menaruh tubuh tenten diatas kasur lalu ia menaiki nya segera kini posisi mereka itu neji berada di atas tubuh tenten.

"siap sayang?" tanya neji tersenyum menggoda.

"tentu sayang" jawab tenten mengalungkan kedua tangannya.

****

sekitar 6 jam mereka melakukan kegiatan suami istri dengan beberapa macam gaya yang mereka tirukan.

Di sofa kedua pasangan ini sudah lelah kini tenten sudah ambruk di atas pangkuan neji karena tenaga nya sudah habis terkuras.

neji tersenyum melihat tenten sudah ambruk didalam pelukan nya lalu ia mengendong tenten menuju kasur untuk tidur.

neji kagum karena tenten cukup kuat bisa memuaskan selama 6 jam,  neji merebahkan dirinya di samping tenten yang sudah tertidur.

neji menarik selimut untuk menutupi tubuh nya dan tubuh tenten yang tidak memakai apa pun.

"terimakasih, aku mencintaimu sayang" ucap neji mencium kening tenten.

"semoga neji junior cepat tumbuh" gumam neji.

lalu neji memeluk tenten sambil memejamkan matanya untuk segera menuju alam mimpi.









-to be countinue-


hola halo, chapter ini gimana? aku ma merinding waktu baca ulang :v

A Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang