Chapter 3

1K 89 3
                                    

saat ini neji sedang berada di dalam mobil mengikuti mobil milik temari yang membawa tenten, sebenarnya neji memang ada rapat tapi itu jam 1 siang sedangkan sekarang baru jam 12.

neji sengaja mengikuti mobil temari yang ntah menuju kemana, neji bingung sebenarnya tenten kenapa? apa dia sakit? itu lah yang di pikiran neji, ntah peduli atau tidak neji tetap mengikuti nya.

setelah 30 menit mengikuti mobil temari akhirnya ia sampai di rumah sakit.

"rumah sakit?" gumam neji.

neji memarkirkan mobil nya dekat mobil temari lalu ia bisa melihat tenten kembali di bopong oleh temari.

****

temari yang sudah sampai dirumah sakit langsung membopong temannya dan tidak sengaja mata nya melihat teman berambut pink dan pirang nya melewati pintu dan dengan cepat temari berteriak.

"sakura, ino" teriak temari.

sakura dan ino yang mendengar teriakan itu langsung menatap keluar dimana temari sedang membopong teman nya dan langsung berlari keluar.

"tenten kenapa?" tanya sakura panik.

"dia lupa minum obat nya" jawab temari.

"dasar bodoh, kenapa tidak di minum?! kau tau, kami ingin kau sembuh!" kesal ino.

"aaku lupa naaruh" jawab tenten pelan.

"ino, jangan memarahi nya, cepat ambil kursi roda" titah sakura. ino menganguk lalu ia berlari mengambil kursi roda.

ino datang dengan kursi roda yang ia dorong lalu temari yang membopong tenten langsung menduduki nya di kursi roda dan langsung di dorong oleh ino masuk kedalam rumah sakit di ikuti sakura dan temari yang berjalan dibelakang nya.

neji yang melihat tenten dibawa ke dalam rumah sakit hanya bingung.

"apa sakit nya parah?" gumam neji.

neji mendengar percakapan nya karena mereka berbicara dekat mobil nya otomatis neji mendengar semuanya apalagi saat ino mengatakan kalau 'kami semua ingin kau sembuh'  itu membingungkan bagi neji.

lalu ponsel neji berbunyi menampilkan nama shikamaru, shikamaru adalah sekretaris nya sekaligus kekasih temari.

"halo,iya aku sedang di perjalanan" ucap neji mengangkat telepon nya.

"iya aku segera sampai" ujar nya menutup panggilan itu.

neji memutuskan untuk pergi ke kantor karena ia harus menghadiri rapat penting ini.

saat sudah di kantor neji langsung memasuki ruang rapat yang di sana sudah banyak karyawan nya yang menunggu kedatangannya kemudian ia memulai rapat nya.

****

Rapat berjalan dengan lancar sekitar dua jam mereka melakukan rapat dan neji memutuskan untuk pulang kerumah.

saat sudah sampai dirumah ia tidak sengaja melihat tenten sedang duduk di meja makan sendiri lalu mata neji melihat tenten sedang memegang botol kecil berisi pil berwarna putih.

neji yang penasaran langsung menghampiri nya.

"kemana ayah, ibu dan hinata?" tanya neji yang sudah berdiri didepan meja makan.

tenten yang sedang memegang botol obat pun langsung menyembunyikan nya di kantung baju tidurnya.

"ayah dan ibu pergi mengantar surat undangan kerumah teman lama nya sedangkan hinata pergi bersama naruto" jawab tenten.

neji menganguk mengerti mengerti kemudian ia duduk di depan tenten.

"apa yang kau sembunyikan?" tanya neji menatap tenten.

"aku tidak menyembunyikan apa pun" jawab tenten cepat.

"oh iya, apa kau lapar? mau ku buatkan sesuatu?" tanya tenten mengalihkan pertanyaan.

"buatkan aku teh hijau saja, bawa ke kamar, aku tunggu dikamar" jawab neji beranjak dari duduk nya.

tenten menganguk, setelah neji pergi menuju kamarnya, tenten langsung membuat teh hijau yang neji suruh.

setelah sudah membuat teh untuk neji, tenten beranjak dari dapur menuju kamar neji yang ada di lantai dua tenten menaiki tangga dengan perlahan takut gelas yang berisi teh hijau nya jatuh.

saat sudah sampai di depan kamar neji, tenten mengetuk pelan.

"neji, ini aku" ucap tenten agak teriak sambil mengetuk pintu.

"masuk" sangat neji dari dalam kamar.

tenten membuka pintu kamar neji pelan dan ia masuk dengan membawa teh yang neji pinta.

"taruh di meja saja" titah neji saat melihat tenten masuk kamar nya membawa teh.

tenten menganguk sebagai jawaban setelah menaruh teh di meja dekat kasur, tenten langsung beranjak keluar dari kamar.

"aku ke kamar dulu" pamit tenten sambil berjalan keluar.

"tunggu" ucap neji cepat.

"um ada yang kau perlu kan lagi?" tanya tenten berbalik menghadap neji.

"tidak, hanya saja aku ingin bertanya" ujar neji.

"tentang apa?" bingung tenten.

"apa kau sakit?" tanya neji menatap tenten.

"aku tidak sakit" ucap tenten berbohong.

"aku melihat mu-"

"aku mengantuk, selamat malam" ujar tenten memotong ucapan neji.

kemudian ia berjalan agak cepat keluar kamar neji sedangkan neji yang melihat tenten seperti mengalihkan pembicaraan hanya menatap bingung punggung tenten.















-to be countinue-

A Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang