Sebenarnya, Jihyo bukanlah seseorang yang suka berbagi. Tidak, dia adalah manusia paling egois. Bukan sosok yang akan senang saat miliknya disentuh orang lain, bahkan diambil. Dia bahkan ingat sewaktu dia masih umur enam tahun, tepat di panti asuhan, saat boneka yang dibuat oleh Jungkook dipegang oleh temannya. Jihyo tanpa pikir panjang mendorong temannya, hingga dia terjatuh dan dilarikan ke rumah sakit.
Gila, itulah kenapa tak ada yang ingin mengadopsi gadis itu. Sementara Jungkook, dia selalu lari hanya agar Jihyo tak sendirian. Tidak, Jihyo tidak boleh sendirian.
Tapi hari ini, di atas ranjang yang sama, dengan kamera yang menyala, ditambah pencahayaan yang menyilaukan mata. Jungkook terbaring dengan tubuh telanjang, berkilauan karena minyak, perut berotot miliknya menambah kesan terkesima bagi yang melihatnya. Sementara gadis itu kini merangkak naik, perlahan melepaskan lingerie hitam berbahan satin miliknya.
"Fuck me, Babe!"
Rintihnya, sedikit berteriak dengan mata yang terpejam. Dalam diam mencari profesionalitas, Jihyo akhirnya menarik napas guna bergabung. Hari ini, hari yang paling dinantikan oleh pecinta mereka bertiga. Semua orang berteriak kegirangan, memberikan komentar kotor yang menambah senti pada garis di wajah itu.
Jihyo lantas merangkak, naik ke atas kepala dan menjejalkan pusat tubuhnya pada kepala itu. Meminta dijilat, berharap mendapatkan pelepasan yang segera mengakhiri rasa kesalnya. Entahlah, dia bahkan tidak tahu apa yang merasukinya sampai begitu. Membubuhkan tanda tangan pada kertas kontrak kerja di antara mereka, mengangguk menyetujui, sebelum akhirnya sampai pada titik ini.
"Junghh... argh... SHIT!" Jihyo berteriak keras tatkala cairan itu keluar dari pusat tubuhnya, membuat gadis itu bergetar hebat.
Sementara Sooyeon masih berada di sana, memijat, bahkan memberikan jilatan pada penis Jungkook yang menegang, serta berurat. Dalam hitungan menit, Jungkook lantas mencapai klimaksnya. Cairan sperma yang kental itu menyembur deras ke dalam mulut Sooyeon, membuat Jihyo mendekat dan menjilat cairan itu bersama-sama.
Skrip sialan!
"Sekarang, Sooyeon menungging!" Titah Jungkook akhirnya, kemudian bangkit dan membiarkan Sooyeon untuk menungging. "Dan kau, Baby. Diam di sana," lanjutnya sembari menunjuk ke arah sisi ranjang tepat di hadapan mereka.
Tidak, ini tidak seperti skrip yang tadi mereka bicarakan bersama dengan tim. Namjoon di balik layar monitor terdiam, matanya menyorot penuh keterkejutan. Tapi alih-alih menghentikan, Namjoon hanya mengangguk sebagai persetujuan tatkala Jihyo melirik padanya.
Wah, gila. Adegan macam apa ini?
Bukankah Jungkook dan Jihyo pacaran?
Gila, tapi aku suka.
Impian semua lelaki.
Shit, aku iri pada Jungkook.
Kalau ada di sana, aku pasti sudah melakukan sex dengan Jihyo.
Kasian dia disuruh menunggu.
Komentar yang bermunculan menjadi alasan kenapa Namjoon membiarkan, sementara Jihyo rasanya ingin berteriak dengan tangan yang sudah terkepal diam-diam di kedua sisi tubuh. Jungkook tak menghiraukan, ini adalah waktu yang dia tunggu-tunggu. Ingin tahu rasanya melakukan sex dengan orang lain di hadapan kekasih sendiri. Shit, ini fetish Jungkook yang paling menantang.
Jihyo yang sudah panas mendengar suara perpaduan antara penis dan lubang vagina milik Sooyeon lantas beranjak turun, membiarkan kaki telanjangnya menginjak lantai yang dingin. Sementara keduanya masih diam, enggan untuk berhenti dan membiarkan begitu saja wajah masam yang gadis itu perlihatkan.
"Aku berhenti!" Teriak Jihyo, "dasar sialan!"
Setelah itu, semua orang nampak bengong. Tatapannya tertuju pada Jihyo yang berjalan terburu-buru, memasang bathrobe, lantas menghilang di balik pintu ruangan. Jungkook menghentikan kegiatannya, membiarkan Sooyeon merasa kosong, pun berakhir dengan berlari meninggalkan ruangan itu.
Sial, aku hampir klimaks.
Apa-apaan ini?
Kembalikan uangku, dasar sialan! Aku membayar bukan untuk melihat adegan seperti ini!
Melihat komentar yang terus berdatangan membuat Namjoon menggeram, pun beranjak dengan kepalan tangan yang terarah pada meja di hadapannya.
"Hentikan syutingnya!" []
Of course, aku anak yg baik dan ga terlalu paham soal ini :")) I'm sorry guys :")) Sorry for cringe scene :"))
I'm in my bad mood rn :"))
KAMU SEDANG MEMBACA
Mature Side
Fanfiction[M] Semesta barangkali tak pernah berpihak pada keduanya, seolah-olah semesta senang sekali memberikan luka pada mereka yang sudah hampir luluh lantak menghadapi kenyataan bahwa mereka hanyalah sampah yang dibuang karena tak berguna. Masa lalu memba...