Car

4K 84 0
                                    

Kalau sudah diliputi nafsu, kebanyakan orang-orang akan bersikap masa bodoh pada sekitar. Tak perduli dengan orang-orang yang akan bersikap berlebihan tatkala melihat mobil yang bergerak di tepi jalan, tak perduli dengan mata orang-orang yang barangkali akan menatap jijik tatkala melihat mereka yang tengah saling menunggangi tanpa sehelai benang membalut tubuh. Begitupun dengan Taehyung, dan juga Jihyo. Kedua anak manusia itu, kini tengah saling berperang di dalam mobil.

Mengabaikan bagaimana ukuran mobil yang cukup sempit untuk kegiatan mereka, tapi di sanalah letak kebahagiaan yang mereka dapatkan tatkala tantangan baru berhasil membuat nafsu mereka semakin menjadi-jadi. Taehyung kini berbaring di atas kursi pengemudi, membiarkan bagaimana Jihyo telaten membelai dengan tangan lembutnya dan memberi kecupan pada permukaan yang dapat dia gapai dengan mudah.

Sementara benda di bawah sana yang sejak tadi mengacung tegak, sudah meronta-ronta minta dibelai. Tapi agaknya, Jihyo senang melihat Taehyung yang memohon dan mendamba seperti sekarang. Sekalipun tak ada cinta, namun mereka tetap melakukannya. Sayangnya, bercinta dan jatuh cinta adalah dua hal yang bertolak belakang. Meskipun, ya, bercinta akan tetap menghadirkan benih-benih cinta.

"Ji, sialan! Jangan bermain-main seperti itu," geram Taehyung, kini menatap dengan sorot memohon pada Jihyo yang sejak tadi hanya menggesekkan kejantanan Taehyung dan bibir vaginanya.

"Memohon dulu, baru aku masukkan. Mudah, 'kan?"

"Sialan, Jihyo! Kau... urgh!" Taehyung tiba-tiba mengeram tertahan dengan mata terpejam tatkala tangan gadis itu membelai lembut kejantanan Taehyung.

"Bilang apa saat sedang ingin seperti ini, hm?"

"Jihyo!" Taehyung lagi-lagi berteriak, pun berakhir berdecak dan membuka matanya. "Please, Baby. Fuck me!"

Jihyo terkekeh, lalu menangkup pipi Taehyung dan langsung memasukkan benda itu ke dalam tubuhnya yang sejak tadi sudah begitu basah dan licin. Untuk pertama kalinya, Jihyo merasakan sesuatu yang tak pernah dia rasakan dari Jungkook. Tentang kebahagiaan yang mendadak singgah, membuatnya merasakan bagaimana pasangannya sangat membutuh dirinya. Taehyung, punya sesuatu yang tak Jungkook milili. Pemuda ini memberikan Jihyo kesempatan untuk mengendalikan permainan, membiarkannya melupakan segala emosi di dalam dirinya yang tak sempat tersalurkan.

"Kau suka?" Tanya Taehyung tiba-tiba tatkala Jihyo mengigit telinga pemuda itu.

Jihyo tersenyum, lalu kembali mengecup bibir Taehyung lembut. "Of course, Tae. Aku tidak bisa munafik dan mengatakan kalau penismu tak kalah besar seperti milik Jungkook,"

"Masih sempat membicarakan nama Jungkook, ya, di tengah sesi bercinta kita?"

Jihyo terkekeh, tubuhnya masih bergerak mengais kenikmatan yang tak kunjung dia dapatkan. "Karena dia pacarku, untuk saat ini. Entah kalau nanti,"

"Jihyo, kalau sudah putus nanti. Mau tidak kau jadi pacarku?"

Jihyo tak langsung menjawab, otak di kepalanya bahkan terasa tak berfungsi dengan benar tatkala telinganya mendengar kalimat itu. Sementara Taehyung yang tak sabaran, langsung memegang pinggang gadis itu dan menggerakan tubuhnya.

"Kalau jadi selingkuhanku saja bagaimana, Tae?"

Taehyung hampir tersedak ludah sendiri ketika mendengar Jihyo menanyakan hal yang tak pernah dia bayangkan, pemuda itu bahkan sudah tak lagi menggerakan tubuhnya. Kedua orang itu lantas terdiam, sekalipun masih dalam penyatuan. Mobil itu kemudian diisi oleh keheningan, sebelum akhirnya diisi oleh kekehan Taehyung.

"Kenapa tidak pacar saja?"

Jihyo menghela napas, lalu mendekap tubuh Taehyung. "Aku masih melabuhkan harapanku pada Jungkook," jawabnya kemudian, "lebih tepatnya aku belum bisa hidup tanpa Jungkook, cintaku terlalu besar untuknya."

"Tapi kau malah memintaku menjadi selingkuhanmu, tuh. Bagaimana, sih?"

Terkekeh, Jihyo kemudian menggerakan tubuhnya lagi dan menatap lembut pada sosok Taehyung yang kini mengerucutkan bibirnya sebab merasa kesal. "Agar nanti saat aku sedang sedih, aku punya tempat untuk melampiaskannya. Dan aku pikir kau adalah tempat yang pas,"

"Apakah aku dan seks hanya sekedar pengalihan untukmu?"

Jihyo mengangguk, ekspresi wajahnya lantas berubah. "Karena aku sudah terlalu lelah menangis, sebab sejauh ini sudah terlalu banyak kesedihan yang aku punya."

Tapi walaupun protes, pada akhirnya Taehyung tetap saja menyetujui sebab dia juga menyukainya. []

Mature SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang