*play music on mulmed
~•~
Jihyo nyaris terlelap setelah tadi puas menangis untuk akhir yang sudah dia tentukan, kalau saja suara pintu apartemen milik Kang Taehyung tidak terbuka dan menampilkan sosok itu sembari membopong tubuh besar milik Jungkook. Matanya yang sembab menatap lekat pada keduanya, pun berusaha sekuat tenaga untuk tak kembali menumpahkan sisa-sisa airmata yang tertinggal.
"Kau belum tidur?" Tanya Taehyung pada akhirnya sembari berusaha mengabaikan kenyataan menyedihkan di hadapannya itu.
Si gadis hanya diam, tak menjawab apa yang baru saja sang tuan rumah tanyakan padanya. Taehyung lantas membawa langkah kakinya untuk masuk ke dalam kamarnya, pun mengabaikan Jihyo yang masih terdiam di ambang pintu kamarnya yang terbuka. Dalam diamnya, gadis itu lantas mengekor pada Taehyung.
Di sana, di atas ranjang milik Taehyung, pemuda itu terlihat tertidur sembari menggumamkan kalimat 'maaf' yang terdengar menyedihkan di telinganya. Gadis itu ingin abai, mencoba sekuat tenaga untuk tak goyah. Tapi naas, air matanya kembali berhamburan membasahi kedua pipi. Taehyung yang kini menatapnya hanya diam, seolah memberikan waktu untuk gadis itu melupakan semuanya.
Jihyo yang sudah tak sanggup lagi menopang bobot tubuhnya lantas terjatuh menghasilkan bunyi dentuman yang begitu keras. Taehyung mendengus, lantas bergerak dari tempatnya guna mendekap gadis yang tengah menangis tersedu-sedu itu. Tak ada konversasi yang terjadi, tak ada sebuah kalimat penyemangat yang memuakkan. Semuanya berlalu dengan derai airmata, serta isak tangis yang menyayat hati.
Entahlah, Taehyung tak begitu memahami rasanya menangis setelah memutuskan hubungan dengan sang terkasih.
Waktu lantas berlalu, sekalipun matahari masih enggan untuk menampakkan wujudnya. Gadis itu kini duduk di atas kursi di meja makan sembari menundukkan kepalanya dengan tangan yang saling meremat di atas paha. Setelah dirasa puas menangis, Taehyung membawa tubuh itu untuk beristirahat sejenak sementara dia mengambil segelas air minum untuknya.
"Aku tak akan bertanya apakah kau baik-baik saja, atau tidak. Sebab wajahmu menunjukkan semuanya," kata Taehyung memecah keheningan di antara keduanya.
Jihyo melirik pada gelas berisi air putih di hadapannya sejenak, sebelum akhirnya mendongak guna menatap pada sosok itu. "Terima kasih," balasnya yang entah berterima kasih untuk apa.
Taehyung mendengus, lantas duduk di kursi berhadapan langsung dengan sosok berwajah kusut itu. "Sudah aku katakan, Jihyo. Jangan mengambil keputusan saat kau sedang dikuasai amarah,"
"Maaf," balas gadis itu, pun lagi-lagi sukses membuat Taehyung menggeram kesal.
"Apa kau mencintainya?"
Jihyo yang tadinya menunduk, kini kembali memalingkan matanya pada sosok yang duduk di hadapannya itu. Pertanyaan yang begitu jelas dia dengar sukses membuatnya membeku, pun terdiam dengan segala kecamuk yang berkeliaran di dalam kepala.
"Tolong jawab dengan jelas dan jujur, Jihyo. Aku membutuhkan itu untuk bertahan hidup,"
"Aku...," gadis itu nampak tak sanggup melanjutkan ucapannya, airmata itu bahkan kembali menitik membasahi pipi. "Aku masih mencintainya, Taehyung. Dan, kenyataan itu benar-benar membuatku muak."
"Baguslah," sebuah kalimat yang membuat Jihyo mengerutkan keningnya, sebelum akhirnya melempar kalimat tanya untuk lawan bicaranya yang kini menyunggingkan sebuah senyuman miring. "Maksudmu?"
"Ya, baguslah. Setidaknya aku tidak harus menjadi penjahat yang memukuli pemuda itu sampai mati karena membuatmu jadi seperti sekarang,"
"Huh?"
"Aku menyukaimu, Jihyo. Benar-benar menyukaimu,"
Kalimat itu lagi-lagi membuat Jihyo terdiam, gadis itu bahkan nyaris tersedak ludah sendiri. "Sejak kapan?"
"Sejak pertama kali kita bertemu,"
"Taehyung, aku...."
"Oleh karena itu, Jihyo. Pergilah dan perbaiki hubunganmu dengan Jungkook, sebelum aku berubah pikiran dan merebutmu darinya."
Jihyo hanya tak tahu dan dia hanya tak begitu paham, bahwa ternyata Taehyung sudah sejak lama menyukai dirinya. Tatapan itu, bibir yang terkatup itu. Semuanya menjadi saksi bisu dari apa yang baru saja dia dengar. Jihyo nyaris berlari, tapi malah terdiam di tempatnya dengan rongga dada yang terasa sesak.[]
Coba bayangin dong, Taehyung ngomong gitu sama Jihyo dgn muka kayak di foto :"))
Walaupun Taehyung kayak pangeran, tp buat aku Jungkook tetaplah raja 💜🙇🙆
Sayang banyak-banyak 🙆💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Mature Side
Fanfiction[M] Semesta barangkali tak pernah berpihak pada keduanya, seolah-olah semesta senang sekali memberikan luka pada mereka yang sudah hampir luluh lantak menghadapi kenyataan bahwa mereka hanyalah sampah yang dibuang karena tak berguna. Masa lalu memba...