1. Fallen and Risen

7.3K 341 19
                                    


Halo yang mampir ke sini...

Sebelumnya, saya cuma minta nih..
Sekedar apresiasi untuk ceritaku, kalian hanya perlu FOLLOW akun ku dan tetap voting ceritaku..

Gak minta banyak kok, cuma minta itu aja :)
Terimakasih..




Aku menarik langkah pergi dari rumahku sendiri.

"Pa, aku mohon. Lakukan ini untukku."

"Aku sudah katakan padamu, Mitha. Cukup semua rencana pernikahan ini. Tidak ada lagi kata cinta, nikah atau apapun itu mengenai cintamu dengan Sena."

"Dia sudah mengacaukan semuanya."

"Aku yakin Sena akan mengembalikan semuanya setelah dia menikahiku."

"Dia tidak akan pernah akan menikahimu !" bentak papa padaku hingga aku langsung merasa sesak itu mengikat paru-paruku sendiri.

Apakah aku harus kembali kepada kenyataan menyakitkan lagi kalau papaku sendiri mengatakan Sena tidak akan pernah ingin menikahiku.

"Dia akan..."

"Hentikan perasaanmu itu, Mitha !" papa sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya.

"Jangan terlalu memarahinya." mama berusaha menenangkan papa dari amarah besarnya.

"Apa kau masih ingin membelanya ?" tanya papa pada mama dengan tidak senang.

"Dia bahkan tidak tahu kita sudah di ambang kebangkrutan sekarang ini. Dan dia masih menginginkan anak sahabatmu itu."

"Pa, ini salahku dan jangan marahi mama. Aku yakin sekali Sena akan mengembalikan semuanya kalau kita meneruskan rencana pernikahan ini."

"Pernikahanmu sudah batal total, Mitha !"

"Itu tidak akan pernah terjadi !" aku tidak kalah membentak.

"Hentikan ini." pinta mama.

"Kau tidak tahu sikap anakmu itu tidak tahu turun dari siapa. Aku sudah pusing menghadapi sikap kerasnya."

"Dia bukanlah anak kandungku sehingga tidak pernah sekalipun mendengarkanku."

Aku berusaha mencerna perkataan papa.

"Hentikan itu. Kau sudah berjanji tidak akan pernah mengatakannya." tukas mama.

Aku masih bingung dengan perkataan mereka.

"Apa maksud ini semua?" tanyaku pada mereka berdua.

"Seharusnya kau tahu, Mitha."

"Berhenti!" seru mama begitu khawatir.

"Kau sudah berjanji!" mama memukul dada papa begitu keras berulang-ulang.

"Jangan katakan itu!" bentak mama saat papa ingin membuka mulutnya.

"Pergilah dari sini karena tidak ada lagi tempat untuk anak sepertimu."

Bagai dentuman keras, papa mengusirku dari rumah kami sendiri.

"Kau tidak bisa melakukannya!" mama memarahi papa.

"Kau bukan anak kandungku."

Kenyataan apa lagi yang harus ku dapatkan. Betapa menyakitkan hidup ini.

Semua tidak pernah menganggapku ada. Dan sekarang cinta dari seorang ayah bukanlah seorang ayah kandung dalam hidupku.

Kenapa kata cinta menyakitiku. Aku hidup bersama kasih sayangnya selama ini. Tetapi sekarang, papa menjatuhkanku ke dalam dasar lembah paling menyakitkan.

MITHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang