2. Pangeran Sekolah dan Beruang Kutub
~ Owen Pov ~
Duk...duk...duk...suara bola yang aku giring memantul dari lantai secara beraturan. Penjagaanku selalu saja ketat. Padahal yang lain juga mainnya bagus-bagus. Tapi aku terus menggiring bolaku mendekati ring. Dengan sedikit lompatan aku menembakkan bolaku.
"Oweeeeennn!!!"
"Ooowwweeennnn!!!!"
Blussshh...
PRIIITTTT.....
"Masuukk...masuukkk...!!"
"Yes!!!" aku mengepalkan kedua tanganku karena senang.
Masih ada beberapa orang yang ikut berteriak karena permainan yang bagus dari tim ku. Biarpun ini cuma pertandingan abal-abal di sekolahku karena gabut tapi nggak tau kenapa sorakannya udah kayak lomba beneran.
"Wen thank you ya udah bantuin tim kami," Restu menghampiriku.
Aku tersenyum.
"Biasa aja kali Tu," sahutku.
"Kamu nggak mau gabung ama tim basket? Bagus lo tim basket di sini."
Aku ngeliat salah satu temen beruang kutub yang ikut di tim lawan. Kayaknya dia juga ikut di tim basket.
"Nggak deh Tu. Aku nggak terlalu suka olah raga," tolakku.
"Ah masa? Padahal kamu kan jago banget main basketnya atau kamu udah gabung ke tim lain? Tim sepak bola? Voli? Atau mungkin udah gabung ama tim catur?"
Kali ini aku ngakak.
"Nggak bro. Aku nggak ikut tim apapun sekarang. Aku lagi males ikut tim olah raga. Apalagi catur. Nggak bisa main catur aku Tu."
Restu terkekeh.
"Ya udah kalau kamu berubah pikiran bilang aja ya. Nanti langsung aku masukin ke tim inti."
"Iya kalau aku minat."
Setelah itu aku berjalan menghampiri Andrew yang menungguku di samping lapangan. Aku mengambil handuk dan mengelap keringat yang ada di wajah, leher dan lenganku.
"Wen ini minuman buat kamu," seorang cewek yang nggak aku tau namanya datang dan menyodorkan air mineral.
"Makasih," kataku sambil tersenyum saat menerimanya.
Aku bisa melihat kalau cewek itu terus tersenyum malu-malu padaku. Setelah itu dia berlari ke tempat teman-temannya.
Imutnya...
Dia cewek yang paling imut di antar cewek yang sudah mencoba mendekatiku. Tapi sayang banget, aku nggak mau pacaran dulu. Bukannya aku nggak suka cewek sih. Tapi karena aku sudah diancam sama mbakku buat sekolah yang bener dulu dan nggak boleh pacaran. Ya biarpun gitu memang aku belum tertarik buat pacaran sih. Yang jelas belum ada yang pas di hati.
"Mau kemana?" tanya Andrew saat melihatku beranjak pergi.
"Toilet. Mau cuci muka dulu," sahutku tanpa menatapnya.
Toilet yang aku tuju toilet yang deket sama lapangan basket.
!!!
Saat aku ngeliat kumpulan geng nya si beruang kutub aku langsung memutar langkahku. Tapi aku langsung sadar kalau aku nggak ada masalah sama mereka. Buat apa takut. Akhirnya aku kembali berjalan ke toilet. Dengan berani aku melangkah menerobos mereka. Asap rokok langsung tercium.
Gila. Mereka berkerumun di depan toilet cuma buat ngerokok? Gara-gara mereka banyak orang yang harus berjalan jauh cuma buat ke toilet.
Di dalam toilet aku bertemu beruang kutub. Dia sedang bermain hp dan bersandar di salah satu pintu bilik. Yang terlintas di pikiranku saat melihatnya adalah dia itu tinggi dan besar. Bukan gendut tapi juga bukan berotot kayak binaraga. Badannya padat tapi tanpa lemak berlebih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Sekolah dan Beruang Kutub (TAMAT)
RomancePerjalanan kisah dua remaja. Tumbuhnya perasaan baru yang susah dan sulit untuk di terima. Inilah kisah kasih di sekolah versi bxb