8. Pangeran Sekolah dan Beruang Kutub
~ Owen Pov ~
Saat ini aku ada di balkon dan sedang melihat ke bawah. Beberapa hari ini aku melihat beruang kutub sering mondar mandir di sana saat jam istirahat. Sesekali dia melihat ke atas. Seperti saat ini, dia sedang berjalan di bawah sana. Entah kebetulan atau tidak dia seperti sedang cari perhatian. Tindakannya juga sedikit membuatku berfikir, mungkin dia sedang cari perhatian ke aku. Aku bukan kepedean atau sejenisnya. Cuma cara dia ngliatin aku dan cara dia merespon kata-kataku, itu sudah cukup membuatku merasa dia menyukaiku.
Aku menggigit roti saat pandangan kami bertemu. Dia buru-buru menundukkan kepalanya dan berjalan pergi.
Roti yang baru aku gigit ini aku terima dari beruang kutub. Saat di kantin tadi, makanan sudah ludes semua dan hanya tersisa roti pandan. Ini pun aku tidak kebagian. Tapi dia menyodorkan roti ini dan memberikannya padaku. Padahal saat itu aku mendengar perutnya berbunyi. Dan coba tebak apa yang dia katakan saat itu.
Hahahahahaha...
Aku jadi geli sendiri saat ingat tentang kejadian di kantin tadi.
"Bel sekolahnya bunyi," kataku pelan mengulangi kata-kata beruang kutub.
Hahahahahahahaha....
Aku tetap menerima rotinya karena...dia sangat memaksa. Nggak apa-apalah, lain kali aku kasih dia sesuatu sebagai gantinya.
.....
....
...
Hehehe...
Aku kembali tersenyum.
Ya...setidaknya dia tidak berdandan culun lagi sekarang. Pasti dia malu juga atau mungkin dia di bully sendiri sama teman-temannya.
Tak lama kemudian bel tanda istirahat berakhir sudah berbunyi. Saat aku kembali ke tempat dudukku, aku baru sadar kalau Liam nggak ada di kelas.
"Kayaknya dia lagi asyik telfonan ama pacarnya," kata Andrew yang duduk di sebelahku.
"Iya sih kayaknya. Dasar...nggak berubah tu anak. Suka banget mainin hati cewek," sahutku.
"Kalau udah playboy emang susah berubah sih. Kalau udah nikah pun pasti selingkuh juga."
Hmm...iya juga kali ya. Tapi kalau dia ketemu sama orang yang benar-benar dia suka...mungkin bisa berubah.
~ Bima Pov ~
Pelajaran bahasa inggris terdengar seperti bahasa alien di telingaku. Susah di mengerti, ejaan juga bikin pusing, pelafalannya bikin bingung. Aku jadi makin nggak ngerti. Aku suka semua pelajaran kecuali pelajaran yang susah-susah. Di kelasku ini isinya cuma anak-anak bermasalah. Aku nggak tau gimana sistem bagi kelasnya. Tapi yang ada di kelas ini semuanya bermasalah. Jadi sejak pelajaran pertama sampai yang terakhir, kelas ini selalu ramai. Di sini guru kayak nggak di hargai. Guru menerangkan, siswanya ribut sendiri. Gurunya sih nggak ambil pusing. Mereka tetap menerangkan. Ujian juga tetap jalan. Kalau nggak naik ya resiko masing-masing.
Saat jam istirahat berbunyi aku gerombolanku langsung ke kantin. Kalau nggak cepat-cepat pasti bakal kehabisan. Secara ini istirahat ke dua, makanan di sana juga pasti sudah menipis.
"Walah antri..." kata Ronald saat melihat antrian panjang di kantin.
"Coba kantin yang lain," kataku.
"Percuma...antri juga," kata Sakti yang sudah ikut bergabung denganku.
"Ya udah kita coba di sini aja. Aku mau apa aja yang penting ada barangnya," kataku menyodorkan uang ke Sakti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Sekolah dan Beruang Kutub (TAMAT)
RomancePerjalanan kisah dua remaja. Tumbuhnya perasaan baru yang susah dan sulit untuk di terima. Inilah kisah kasih di sekolah versi bxb