25

1K 106 0
                                    

25. Pangeran Sekolah dan Beruang Kutub
(CERITA SPESIAL 3 - Ketika Hati Berbicara)

~ Liam Pov ~

Daritadi aku hanya memperhatikan bibir guru kimiaku yang terbuka dan menutup. Sesekali dia menulis di whiteboard. Deretan angka...

Y : [Ne]3s23p5

Terpampang jelas di depan mata.

Lalu dia juga menulis empat jawaban di bawahnya...

A. periode 3, golongan VIIA

B. periode 3, golongan VIIB

C. periode 3, golongan VA

D. periode 5, golongan IIIA

E. periode 5, golongan IIIB

Pembahasan kali ini adalah tentang hubungan konfigurasi elektron.

"Jadi dari konfigurasi elektron ini, dapat disimpulkan bahwa unsur Y berada di mana?" tanya pak Andik.

Hmm...

Jawabannya A.

Matanya berputar mengelilingi semua ruangan.

"Yang ngantuk coba jawab, Liam," Pak Andik menatapku.

Ah...sial.

"Jawabannya C," sahutku cepat.

"Coba jelasin kenapa jawabannya C."

Aku terdiam sejenak lalu menggaruk kepalaku. Dian melirikku sambil nyengir kuda. Aku ikut nyengir.

"Nggak tau pak hehehe..." sahutku.

"Apaan sih kamu Yam Liam," dengus pak Andik, "coba siapa yang bisa jawab beserta penjelasannya?"

Untuk beberapa saat semua anak hanya terdiam. Nyatanya banyak yang nggak paham dengan sederet angka yang terlihat mudah itu.

Owen yang duduk bersama Andrew mengangkat tangannya. Aku tersenyum. Dia selalu penuh energi. Seperti orang bodoh. Tapi aku selalu suka sama orang-orang bodoh. Aku mengenal Owen dan Andrew di penerimaan murid baru. Entah kenapa mereka duduk bersebelahan. Yang satu diam sambil bermain hp, yang satu pecicilan di depan layar hpnya. Saat itu aku hanya tertawa melihat dua perpaduan yang sangat unik itu. Tapi entah kenapa aku ingin menjadi salah satu dari mereka. Saat itu aku berfikir, mungkin akan menyenangkan jika bergabung dengan mereka berdua. Dan memang tidak butuh waktu lama untuk menjadi akrab dengan keduanya. Kalau Owen adalah anak yang naif, Andrew adalah orang dengan tingkat kecuekan yang mengerikan. Bisa di bilang Andrew tidak tahu malu.

"Jawabanmu benar tapi penjelasanmu kurang tepat," kata pak Andik.

Owen pasti kecewa. Lucu saat melihatnya berusaha mati-matian setiap saat. Aku sampai nggak tega mau mengunggulinya.

"Nggak pulang?" tanya Owen saat melihatku masih duduk manis setelah bel tanda pelajaran berakhir berbunyi.

"Nggak," sahutku sambil memainkan hpku, "aku nunggu Errin."

Karena setelah ini aku ada kencan dengan cewek itu. Udah dua hari kami jadian, dan ini kencan pertamaku dengannya.

"Ya udah aku pulang dulu, si Andrew minta di temani makan pizza," sahut Owen.

Aku hanya melambaikan tanganku tanpa menatapnya.

Errin masih belum mengirimiku pesan. Apa aku ke kelasnya saja?

Hmm...

Akhirnya aku beranjak dari dudukku. Berjalan dengan perlahan menuju ke kelasnya. Kelasnya agak jauh. Karena dia ada di kelas dua belas. Aku harus memutari ruang guru.

Pangeran Sekolah dan Beruang Kutub (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang