13. Pangeran Sekolah dan Beruang Kutub
~ Owen Pov ~
Waktu aku kembali ke kelas, pelajarannya sudah di mulai. Untungnya bu Wati tidak mempermasalahkannya dan langsung menyuruhku untuk masuk ke dalam kelas.
Baru saja aku duduk, aku sudah di lempar butiran kertas. Saat aku menengok ke belakang, ternyata Liam yang melemparnya.
"Kok baru masuk kelas?" tanya Liam dengan suara pelan.
Aku cuma tersenyum untuk menanggapinya. Mau bilang apa aku ke Liam? Bilang kalau aku di ajak ngobrol sama Bima? Bilang kalau Bima melarangku dekat dengan Frans? Apa yang akan dipikirkan Liam nanti?
Aku menghela nafas panjang dan mulai fokus dengan pelajaran. Tapi nyatanya aku tidak bisa fokus sama sekali.
Apa aku sudah keterlaluan? Sebenarnya aku senang dia mengajakku ngobrol duluan. Tapi saat dia menjelek-jelekkan temanku, aku merasa itu nggak sopan. Aku merasa dia juga sudah keterlaluan. Aku sampai berbohong kalau Frans sudah punya pacar cewek. Aku nggak tau apa Frans memang punya pacar atau nggak. Cuma...mencermarkan nama baik seseorang itu kan tidak baik. Gosip yang berbahaya seperti ini bisa membuat seseorang berakhir dengan bullyan.
Saat pelajaran terakhir berakhir, aku memasukkan semua buku ku ke dalam tas. Liam dan Andrew punya rencana sendiri-sendiri setelah sekolah berakhir. Liam sepertinya sangat antusias dengan pacarnya. Lalu Andrew, dia mau nemenin mamanya jalan-jalan. Anak mama sih.
Kalau aku, aku tidak ada rencana apapun. Rencanaku cuma pulang kerumah, makan lalu main game sepuasnya. Secara besok nggak ada pr dan ulangan. Jadi aku bisa bermain sepuasku. Mungkin aku di kira pintar, tapi nyatanya aku harus belajar lebih keras dari yang lain untuk membuat nilaiku stabil. Aku bukan anak pintar seperti yang mereka pikirkan. Aku cuma anak biasa dengan kemampuan pantang menyerah hehehe...
Aku cuma berfikir kalau di dunia ini, cuma ini yang bisa aku lakukan. Kalau aku cepat putus asa, aku tidak akan bisa seperti ini. Aku jadi ingat dengan teman SMP ku, aku lupa namanya siapa. Tapi...dia anak yang malang. Dia selalu sendirian, diam di pojok kelas. Duduk seorang diri. Tidak punya teman. Padahal, anaknya biasa saja. Tapi auranya selalu suram. Kadang sifatnya sedikit aneh. Awalnya aku bersikap biasa, tapi karena tidak ada respon baik, aku menyerah mendekatinya.
Kalau saja, dia tidak menyerah dengan keadaan, dia pasti dikelilingi banyak teman yang baik dan selalu mendukungnya.
Siapa sih namanya...
Vicky?
"Hei!!!"
!!!
Aku langsung melihat ke arah pintu, ada Frans di sana. Dia menyunggingkan senyum.
"Mau pulang nggak? Lama banget di dalam sana," kata Frans yang membuatku tertawa.
"Pulang dong," sahutku.
Padahal dia kakak kelasku, tapi nggak ada istilah senior junior.
Aku berjalan mendekatinya.
"Mau nemenin aku sebentar nggak?" tanya Frans.
"Kemana?" tanyaku balik.
"Aku mau beli kado," sahut Frans.
"Kado? Ada yang ultah?" tanyaku lagi.
Kami berjalan beriringan menuju tempat parkir. Apa benar dia punya pacar? Cewek kan?
"Pacarku hari ini ultah," sahut Frans.
Ah! Jadi memang dia punya pacar. Aku nggak sepenuhnya bohong sama Bima kan?!
"Oke aku temenin," kataku sebelum mendekati motorku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Sekolah dan Beruang Kutub (TAMAT)
RomancePerjalanan kisah dua remaja. Tumbuhnya perasaan baru yang susah dan sulit untuk di terima. Inilah kisah kasih di sekolah versi bxb