"Yang besok aku UAS loh" adu Guanlin membuat Shuhua yang akan memejamkan matanya langsung kembali melek mengingat Guanlin seharian gak ada belajar. Yang ada suaminya dari pagi kerjaannya cuma ngepush rank dan nemplokin dirinya karena Adam yang dibawa jalan-jalan sama Krystal.
"Terus kenapa gak belajar?!" tanya Shuhua tajam yang dibalas cengiran sama Guanlin. "Udah Felix sama Daehwi yang belajar" jawab Guanlin.
"Belajar sini, aku temenin" putus Shuhua kemudian berdiri menuju saklar lampu kamar mereka. "Ih apa sih? Gak mau udah malem ngantuk" rengek Guanlin sambil menarik selimutnya agar menutupi seluruh badan.
"Lin kamu kok kayak anak kecil gini? Ayo belajar sini" suruh Shuhua yang udah duduk di meja belajar Guanlin.
"Gak mau."
"Guanlin!"
"Pokoknya gak mau!"
"Ya udah gak ada jatah sebu—"
"Ck! Iya-iya aku belajar" ujar Guanlin mengalah.
Laki-laki itu lantas memakai kaca matanya dan berkutat dengan buku Sistem Politik Indonesia membuat senyum Shuhua mengembang. Mati-matian Shuhua menahan kantuknya supaya Guanlin bisa menjawab besok. Karena Shuhua tahu persis, Daehwi dan Felix itu tidak bisa diandalkan. Apalagi Lia, Somi, Siyeon, dan Nancy mana mau mereka membagi jawaban ke Guanlin?
"Udah" ujar Guanlin. "Apanya udah?! Belum juga sepuluh menit" sahut Shuhua tidak terima. "Yang, politik itu fleksibel. Jadi besok aku jawab pakai nalar aja, gak harus dihafal kok" bela Guanlin.
"Lagi sepuluh menit deh, kamu mau sambil makan? Biar aku buatin" tawar Shuhua "Janji ya lagi sepuluh menit?"
"Iya janji."
***
Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan Shuhua yang masih ngeliatin Guanlin belajar. Ternyata itu Krystal yang mengembalikan Adam. Hari itu Krystal seharian ngajak Adam jalan-jalan, ya gak kemana sih cuma ke rumah nenek Guanlin karena nenek Guanlin katanya kangen sama Adam.
"Itu lagi belajar?" bisik Krystal ke Shuhua sambil ngelirik ke arah Guanlin. "Iya ma, besok UAS dia jadi Sha tadi temenin belajar" jawab Shuhua yang masih memperbaiki posisi tidur Adam.
"Tumben mama liat dia belajar. Terusin ya Sha, biar ipknya di atas 3 aja mama udah seneng" bisik Krystal lagi.
"Guanlin denger loh" cerca Guanlin yang dibalas kekehan Krystal. "Udah lanjutin belajarnya itu" suruh Krystal membuat Guanlin mendengus.
"Adam bobok?" tanya Guanlin pas Shuhua kembali duduk di depannya. "Iya, capek banget itu kayaknya. Lelep banget, aku geser-geser gak bangun-bangun" jawab Shuhua.
"Umur Adam berapa sih?"
"Dua bulan dua puluh tiga hari" jawab Shuhua "Kok kamu hafal?"
"Ya diitung. Biar tahu kapan pantesnya dia tummy time, terus mpasi" jelas Shuhua membuat Guanlin mengangguk. "Oh iya yang, kamu udah ngurus pengunduran diri?" tanya Guanlin lagi.
"Udah, tinggal pengajuan berkas fisik aja besok. Tadi aku udah bilang mama nitip ajak Adam, tapi kamu anter ke rumah dulu ya? Krs terakhir aku di sana" jawab Shuhua.
"Iya, besok sekalian deh aku ngampus"
Mereka kembali diam karena Guanlin yang berkutat dengan catatannya. Sesekali Guanlin menebalkan bagian penting dari buku itu sebagai pengingat. Setelah dirasa cukup, Guanlin menutup bukunya dan melepas kaca mata yang ia pakai lalu kembali menatap Shuhua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful [Lai Guanlin x Yeh Shuhua] x Millenials
FanfictionDunia itu adil, cuma kita aja yang kurang bersyukur - Shuhua