Masih di hari yang sama.
Di dalam sebuah bangunan, terlihat seorang pria yang tangannya diikat dengan rantai dan digantung ke langit-langit.Itu adalah Kapten Bintang yang telanjang dada dan terlihat sudah babak belur di sekujur tubuhnya.
Wajahnya sudah lebam-lebam, hidungnya mengeluarkan darah, dan bekas luka ada di mana-mana.
"Kau gigih juga rupanya" Kata seseorang yang berdiri di depan tubuhnya yang tergantung. Itu adalah Hafi.
Di sekitarnya, terlihat sekitar selusin monster yang masih hidup setelah penyerbuan oleh Pasukan Pertahanan.
Dan di pojok ruangan, ditumpukkan tubuh-tubuh prajurit yang masih bernafas.
Di pojok lain, terlihat tulang-tulang bekas prajurit yang sudah dibunuh dan dimakan.
"Hyaa!" Hafi tiba-tiba memukulkan sebuah kayu besar ke dada Kapten Bintang.
"Argh!" Darah keluar dari mulutnya.
"Hehe, senang sekali rasanya bisa menyiksa seorang pimpinan seperti dirimu" kata Hafi.
Kapten Bintang hanya menatapnya lemas. Matanya sudah biru dan juga bengkak.
"Rasa menginjak-injak harga diri orang lain itu...... sungguh luar biasa!" Kata Hafi sambil merentangkan tangannya kemudian tertawa jahat.
Lalu dia memukulkan lagi kayu besar tadi. Tapi kali ini, dia memukul tepat ke tungkai kaki sang Kapten.
"Aaargghhh!" Terdengar suara retak dari tungkai kakinya.
"Bertahanlah, Kapten!" Kata Hafi dengan nada jahat. "Giliranmu akan tiba untuk dimakan, biarkan aku menyiksamu dulu!'
"Aku..." Kapten Bintang terbatuk-batuk. "Aku tidak peduli!"
Hafi tersenyum. "Hmmm baiklah. Kalau begitu, setelah 2 prajuritmu yang tersisa itu dimakan, berikutnya adalah giliranmu!" Hafi menunjuk 2 orang prajurit yang sekarat di pojok ruangan.
"Dan jangan harap kami akan langsung membunuhmu begitu saja!" Hafi tersenyum jahat. "Kami akan mengulitimu! Mengebirimu! Mencongkel matamu! Baru setelah itu, dagingmu akan dimakan oleh pasukanku yang sudah kelaparan!"
Mendengar itu, monster-monster di sana semakin terlihat senang.
"Maka dari itu, bertahanlah!" Hafi memukulkan kayu besarnya dengan sangat keras ke kepala Kapten Bintang.
Setelah itu, Hafi mengambil sebuah kayu yang terdapat sebuah paku besar dan runcing di ujungnya. "Sepertinya akan lebih puas kalau tubuhmu yang kekar itu juga ku tusuk dengan paku ini"
Hafi berdiri di depan tubuh Kapten Bintang yang tergantung. Dia sudah bersiap menusukkan paku yang ada di kayu itu ke tubuh Kapten.
Tetapi, tiba-tiba pintu depan hancur dan di sana langsung terlihat 2 sosok Kamen Rider dengan armor putih.
Mereka adalah Kamen Rider Paladin dan Kamen Rider Elvan.
Para pasukan monster langsung menyerbu mereka berdua.
"Hyaa!" Paladin dan Elvan langsung melawan semua monster yang ada di sana.
Paladin menusuk-nusukkan tombaknya ke arah monster yang berusaha mendekati mereka.
Elvan menembak-nembakkan anak panah ajaibnya ke arah monster yang berada di sekitar Kapten Bintang.
Setelah itu, Elvan menembak tepat ke arah rantai yang mengikat tangan Kapten Bintang dan menggantungnya.
Rantai itu langsung hancur dan Kapten Bintang jatuh ke lantai.
"Apa?!" Hafi berusaha menjambak rambut Kapten Bintang, tetapi dicegah oleh Paladin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamen Rider Kage
FanfictionSebuah ancaman dari dunia kuno dan mistis akan datang. Kekuatan dari makhluk-makhluk mitologi dilepaskan. Dan suatu kehancuran akan dibangkitkan. Sekelompok remaja SMA membentuk sebuah kelompok yang bertugas untuk menyelidiki hal-hal aneh dan mistis...