Episode 35 : The Darkness Within

37 6 0
                                    

Jum'at, hati ketiga G-Festival.

Karena kejadian kemarin, yaitu serangan dari Kamen Rider Chaos aka Caesar si Pengembara, G-Festival menjadi kosong melompong.

Hanya ada panitia dan beberapa pihak sekolah yang datang ke sekolah.

Dan yang lain, semuanya takut. Termasuk para pedagang bazar, para peserta lomba, pengunjung, bahkan wasit dan juri juga tidak ada yang datang.

"Aaah, anjing lah!" Ancho berteriak kesal dan memukul salah satu meja di dalam sebuah ruangan tertutup.

Di sana, hanya ada panitia inti, yaitu ketua panitia, penanggungjawab, sekretaris, dan bendahara.

"Cho, sabar Cho" Ical mencoba menenangkan Ancho.

Tapi saat Ical berusaha menyentuh pundaknya, Ancho menepis tangannya itu.

"Gak bisa sabar lagi gw!" Wajah Ancho benar-benar merah karena amarahnya. "Kita udah nyiapin acara lama banget, terus tiba-tiba tu orang goblok datang main hancurin aja!"

Semua panitia inti terdiam. Mereka tau seberapa keras perjuangan mereka dalam menyiapkan acara tersebut.

"Kita masih bisa Cho, sekolah juga pasti paham dan mau ngasih kita waktu tambahan" kata Ical lagi.

"Ya lo urus sana! Lo kan ketua OSIS!" Ancho makin meninggikan suaranya.

Mendengar hal tersebut, Ical mengepalkan tangannya. "Eh, gw udah berusaha baik-baik sama lo ya, lu ngapa jadi nge gas gitu, hah?!"

"Eh, sudah-sudah boy" Edo, Zikra, dan teman-teman yang lain langsung menahan mereka berdua sebelum terjadi perkelahian.

"Gw stres anjing! Capek tau gak kena masalah terus!" Ancho berusaha melepaskan dirinya dari kawan-kawan yang menahannya.

"Tuh kan, bego banget! Pasti selalu bawa-bawa masalah pribadi!" Ical juga meronta dan mengepalkan tangannya saat ditahan oleh Edo.

"Woy, sudah lah woy!" Edo langsung menggertak mereka. "Gak malu apa lu bedua?"

Edo pun membawa Ical keluar dari ruangan tersebut dan pergi ke ruangan lain.

"Gini lo Cal, kita kan sama-sama ketua lah gitu istilahnya, harusnya kan kita bisa memahami gitu situasi anggota kita" kata Edo sambil menenangkan Ical. Mereka berada di ruang guru yang kebetulan kosong.

Mereka berdua berbincang sebagai Ketua MPK dan Ketua OSIS.

"Ya, mau gimana lagi Do? Gw dari dulu udah berusaha buat memahami dia, tapi pas didiemin malah makin bikin masalah dengan dianya yang membawa masalah pribadinya ke dalam organisasi" Ical menyampaikan argumennya.

"Ya, gw paham, pasti lo capek kan karena dianya gitu terus. Gw juga capek sebenarnya. Cuman ya, mau gimana lagi? Kita punya tanggung jawab buat ngesupport anggota kita, bukannya malah kelahi. Apalagi kan, lo tau, Ancho itu punya tanggung jawab lain" Edo pun menjelaskan dengan pelan agar Ical yang masih terlihat emosi, bisa menjadi sedikit tenang.

Ical pun mengangguk. "Sebenernya Do, kalau gw juga punya kekuatan kayak lu lu pada nih ya, gw juga mau bantu Do".

Di markas League of Darkness Neo.

Kamen Rider Terror sedang berkumpul dengan Kamen Rider Ragnarok.

"Sepertinya kau sudah ingin memulainya" kata Ragnarok saat melihat Terror yang memegang sebuah Myth Emblem.

"Ya" jawab Terror sambil melihat ke Myth Emblem yang dipegangnya. "Dia sedang dalam masa-masa sulit, dan pasti energi kegelapan dalam tubuhnya sedang tumbuh"

Kamen Rider KageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang