"Hyaaa!" Di bagian kota yang lain, Kamen Rider Paladin dan Kamen Rider Elvan sedang membasmi pasukan Ghoul dari League of Darkness.
Satu per satu pasukan ghoul yang dipanggil dihabisi oleh mereka. Setelah seluruh ghoul itu musnah, mereka berdua langsung berhadapan dengan Hafi.
Sebuah sengiran jahat terukir di wajah Hafi yang melihat dua musuh bebuyutannya berdiri beberapa meter darinya.
"Apa yang kau inginkan?" tanya Paladin.
Hafi mengangkat alis mata kanannya. "Yaaah.... aku hanya ingin mengecek keadaan kalian, sebenarnya. Karena aku takut, kalau hari itu aku tidak sengaja membunuh salah satu dari kalian" katanya sambil tersenyum jahat.
"Apa?" Paladin dan Elvan terheran karena mendengar alasan seaneh itu.
"Oh ya, aku juga ingin memberi tahu kalian" lanjut Hafi. "Kalau sebentar lagi, kekuatanku akan pulih kembali, dan aku benar-benar menantikan untuk bertarung melawan kalian" Hafi pun berbalik dan pergi dari sana.
Elvan ingin mengejarnya tetapi di tahan oleh Paladin. "Hati-hati, bisa saja ini jebakan"
"Temui aku di sini, 2 hari lagi!" Seru Hafi sambil masih berjalan menjauh.
Elvan dan Paladin hanya berdiam dan tidak menjawab.
Besoknya, sekolah kembali seperti biasa. Hanya saja, hawa suram masih terasa oleh para Kamen Rider. Mereka seperti merasaka bahwa akan ada bencana besar yang datang. Tapi mereka tidak tau apa itu. Mereka pun berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti pelajaran di kelas dan hidup layaknya seorang siswa.
Banyak yang berubah sejak pertama kali Ancho menjadi Kamen Rider, dan dia merasakan hal tersebut. Sekolahnya yang menjadi kacau, pelajaran yang tertinggal, dan masih banyak lagi. Hal itu juga berdampak pada acara impian mereka, yaitu G-Festival. Yang mana, menjadi acara gagal setelah penyerangan oleh Kamen Rider Chaos.
Selain itu, takdirnya untuk menjadi Kamen Rider juga telah memengaruhi lingkungan sekitarnya. Pergaulannya mulai berubah, yang awalnya bergaul ke sana kemari, malah hanya berteman dengan itu-itu saja. Dulu, saat orang-orang baru mengetahui kalau dia adalah Kamen Rider, orang-orang malah mendekatinya. Tapi sejak kejadian G-Festival, orang-orang malah berbalik dan takut. Dan juga, banyak orang-orang yang sudah tidak ada lagi di sekolah itu, Fahriza, Mario, Yaya, bahkan adiknya sendiri, Udin sudah tidak ada.
Begitu banyak masalah yang dialami dan dilalui Ancho bersama teman-temannya. Dia awalnya merasa bersalah, merasa marah, dan merasa benci terhadap semuanya. Tapi sekarang, dia sadar, bahwa semua itu, hanya akan membawanya kepada kegelapan. Dia sadar, bahwa jalan terbaik, adalah melihat dan melangkah ke depan.
Waktu istirahat, Ancho, Edo, Amin dan Haris berkumpul di kantin. Mereka memesan seporsi bakso dan satu gelas teh es untuk masing-masing. Setelah makanan datang, mereka mulai memakannya. Setelah selesai, mereka mulai berbincang layaknya murid-murid yang lain.
"Jadi, gimana? Udah enakan?" tanya Amin pada Ancho.
Ancho meneguk air terakhir dari gelasnya. "Yah... gitu deh" jawabnya dengan tersenyum.
"Eleeehhh..." kata Haris tiba-tiba. "Ya iyalah udah baikan, orang dia dipeluk doi kemaren, gak usah boong lu, seneng kan lu?" Haris menunjuk-nunjuk Ancho.
"Mbul ngiri anjir orang dapet cewek" Edo langsung membela Ancho dan mulai membully Haris. "Bilang aja lo iri, gak pernah dapat cewek"
"Iri bilang boss!" Amin juga ikut mengejek Haris.
"Alah, udah lah anjing, dibully mulu gw" Haris pura-pura merajuk. Mereka semua tertawa melihat tingkahnya.
Saat bel pulang sekolah berbunyi, mereka semua langsung pulang ke rumah masing-masing. Ancho langsung merebahkan diri di ranjang dan menatap ke langit-langit di kamarnya yang di cat biru. Lalu dia mengeluarkan Myth Emblem Garuda dari tasnya dan memandangi benda itu berlatarkan langit-langit kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamen Rider Kage
FanficSebuah ancaman dari dunia kuno dan mistis akan datang. Kekuatan dari makhluk-makhluk mitologi dilepaskan. Dan suatu kehancuran akan dibangkitkan. Sekelompok remaja SMA membentuk sebuah kelompok yang bertugas untuk menyelidiki hal-hal aneh dan mistis...