Episode 38 : The Big Boss!

42 8 0
                                    

"Jadi, yang ngamuk itu beneran Ancho?" Tanya Rara dengan pelan pada Yaya. Dia baru saja makan setelah tadi sempat pingsan.

Yaya menjawab dengan anggukan pelan. Wajahnya masih pucat.

Lalu Rara pun berbalik ke arah teman-temannya yang sedikit melebar agar Yaya bisa mendapat asupan oksigen.

"Kata Yaya sih, itu beneran Ancho" kata Rara pada teman-temannya.

Edo awalnya melihat Yaya dengan tatapan sinis saat pertama kali dia masuk ke ruangan tersebut. Dia teringat bagaimana Yaya dan kawan League of Darkness Neo nya melakukan kejahatan.

Tapi, setelah melihat Yaya dengan kondisi seperti itu, dia menjadi prihatin dan memutuskan untuk bertanya. "Ya, kalo boleh tau, apa yang terjadi?"

Yaya bercerita dari awalnya dia pingsan setelah melawan Ancho, kemudian dia disandera oleh Kamen Rider Terror.

Lalu, Ancho datang menyelamatkannya, tapi dengan ganjaran adiknya yang tewas.

Dan saat itulah, kekuatan kegelapan bangkit sepenuhnya dari dalam diri Ancho dan menyebabkan bangkitnya Myth Emblem Tiamat

"Gw merasa bersalah banget, Do, Ra" kata Yaya, suaranya bergetar, air mata mulai keluar membahasi pipinya. "Gw sering banget ngelakuin kejahatan, tapi dia malah nolong gw"

Rara pun mendekapnya dan meletakkan kepala Yaya di pundaknya sambil mengusap kepalanya sesekali.

"Dia lebih milih, Gw" Yaya terisak. "Dia lebih milih gw daripada adeknya sendiri, gw gak paham. Kenapa?" Air matanya mulai bercucuran sampai ke baju yang diapaki oleh Rara.

"Gw nyesel banget, Ra. Kalo tau gini, gw gak bakal ikut sama mereka" Yaya mengusap kedua mata dan pipinya yang basah.

Rara pun mengusap punggung Yaya. "Sudah, Ya. Gak papa." Kata Rara dengan tenang dan pelan.

Setelah beberapa menit, Yaya pun akhirnya mulai tenang.

"Gw awalnya ikut mereka, karena mereka bilang bisa balikin dunia kayak dulu lagi. Di mana dunia masih terlihat indah dengan alam-alamnya yang memukau" Yaya mulai bercerita.

"Awalnya emang kayak gitu, cuman makin ke sini, mereka malah kayak ada tujuan tersendiri. Dan bodohnya, gw baru sadar pas dikasih tau sama Ancho kemarin"

"Trus, lo tau gak gimana cara balikin Ancho?" Tanya Amin.

"Kalau mau balikin Ancho, sekarang kita masih gak bisa" jawab Yaya. "Kekuatan kita masih jauh sama yang dia punya. Kekuatan kita, paling tinggi adalah level 4, sedangkan punya Ancho adalah level 5"

"Gimana kalau kita semua nyatuin kekuatan, harusnya kan bisa?" tanya Haris. 

Yaya menggeleng. "Tetap gak bisa".

Mendengar jawaban itu, BF langsung terpikirkan sesuatu dan memandang ke arah sebuah lemari. "Gak bisa, ya?" gumamnya pada dirinya sendiri. "Kalau sekarang, gak akan maksimal" batinnya.

Edo mengangguk, memahami maksud Yaya. "Bener kata Yaya. Kamen Rider Terror yang level 5 aja, nggak sanggup buat lawan dia, apalagi kita"

"Oh iya, " akhirnya BF yang berbicara. "Ngomong-ngomong tentang Terror. Kata Amin sama Edo, Kamen Rider Terror itu Fahriza, apa bener?" Tanyanya.

Ekspresi Yaya langsung berubah menjadi terkejut. "Nggak tau" dia menggelengkan kepalanya dengan mulut terbuka. "Jangan bilang" dia langsung menatap ke arah Edo dan Amin.

Mereka membalas dengan anggukan.

"Gak bisa dipercaya. Selama kami ngumpul, yang pernah liat wujud asliku dan Ragnarok cuman si Terror. Tapi kami gak pernah liat siapa di balik topengnya"

Kamen Rider KageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang