Episode 27 : This is The True Beginning

45 9 2
                                    

Rabu, H-7 G-Festival.

Para anggota Project K sedang berkumpul di markas mereka.

Sudah beberapa hari sejak pertarungan mereka dengan Kamen Rider Venom dan Opank & Co.

Perasaan Ancho semakin kacau setiap harinya. Pertama, dia mengetahui kalau gadis yang ditaksirnya selama ini adalah musuhnya. Kedua, dia gagal melawan Venom dan mendapatkan 2 Lost Things dari Opank & Co. Bukan hanya itu, mereka juga kehilangan 2 Lost Things karena identitas Kamen Rider Venom yang sebenarnya adalah Mario.

Banyak tantangan berat yang harus dia hadapi pada masa-masa ini. Ditambah lagi, G-Festival mereka yang akan diadakan Rabu depan.

"Aaargh!" Dia menendang salah satu meja di sana sambil mengacak-acak rambutnya. Wajahnya memperlihatkan ekspresi marah, kesal, sedih, dan putus asa.

Kawan-kawannya, Edo, Haris, BF, dan Rara sudah mencoba menghibur dan membantunya, tetapi kesedihannya tetap tidak bisa hilang.

Di goa markas League of Darkness Neo, Kamen Rider Terror, Kamen Rider Ragnarok, dan juga Kamen Rider Moonlight berkumpul lagi.

"Jadi 4 Lost Things yang lain sudah diambil alih oleh Venom ya?" Tanya Ragnarok pada Moonlight yang membawa berita itu.

"Ya, begitulah yang kudengar". Jawab Moonlight dengan santai.

"Kalau begitu, tugas kita semua hanya satu" Kamen Rider Terror berdiri dari tempat duduknya. "Kita akan mencari Kamen Rider Venom dan merebut semua Lost Things yang dia miliki!"

[Flashback On]

Sepuluh tahun yang lalu, seorang anak kecil dengan tubuh gempal dan berkaca mata berjalan di koridor Sekolah Dasar. Dia baru saja diantar oleh orang tuanya.

Saat dia membuka pintu dan memasuki kelasnya, teman-temannya langsung mengejeknya dan juga melakukan serangan fisik terhadapnya.

Kejadian itu tidak hanya sekali, tapi sudah menjadi hal wajib setiap harinya.

Bukan hanya sebelum pelajaran dimulai. Tetapi dari awal pelajaran sampai pulang sekolah, anak itu selalu diperlakukan dengan buruk oleh teman-temannya.

Dia selalu melapor kepada guru di sekolah itu. Tetapi, mereka tetap tidak peduli terhadap tindak pembulian tersebut.

Anak kecil itu pun menangis setiap saat.

Setiap hari, setelah pulang sekolah, dia hanya duduk sendiri menunggu orang tuanya untuk menjemput.

"Apa ada cara bagiku agar bisa menciptakan keadilan?" Tanyanya pada dirinya sendiri sambil menangis meratapi nasibnya.

"Ada" jawab sebuah suara di belakangnya.

Anak itu pun berbalik dan mendapati seorang wanita muda berusia sekitar 20an tahun.

Anak kecil itu mengusap air matanya, lalu dia bertanya "bagaimana caranya?"

"Jika kau ingin dunia seperti yang kau harapkan, maka kau hanya perlu menciptakan duniamu sendiri" kata wanita itu.

"Menciptakan dunia sendiri?" Anak kecil sepertinya masih belum paham apa yang dikatakan oleh wanita itu.

"Ikutlah denganku, akan kuajari kau bagaimana caranya menciptakan dunia mu sendiri"

Sejak saat itu, anak kecil itu dinyatakan hilang dan tidak pernah ditemukan.

Sampai pada tahun pertama Ancho dan angkatannya masuk SMA.

"Mega...." kata seorang remaja bertubuh gempal dengan kacamata terpasang di wajahnya.

"Kita berdua berjanji akan menciptakan dunia kita sendiri! Tapi, kau meninggalkan ku lebih dulu!" Remaja itu duduk di sebelah sebuah batu nisan.

Kamen Rider KageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang