Sabtu, sekolah kosong karena diliburkan untuk kepentingan G-Festival.
Dan karena kejadian di G-Festival beberapa hari yang lalu, sekarang hanya ada panitia-panitia yang lalu lalang di sana tanpa adanya kejelasan.
"Ih, anjir lah, masa gak ada sama sekali orangnya" Kata salah satu panitia.
"Ya mau gimana, pasti mereka takut habis kejadian kamis kemarin" sahut panitia lain.
"Duh... padahal kita udah siapin lama-lama, tapi hasilnya jadi gini. Kemaren juga udah promosi ulang, tapi tetep aja gak ada yang datang" panitia yang lain pun ikut dalam pembicaraan.
"Hm, bener banget"
"Dan parahnya lagi," salah satu panitia di sana berbisik-bisik. "Katanya Ancho hari ini gak datang"
"Heh, masa iya?" Panitia yang lain langsung terkejut.
"Lu cari aja tuh keliling sekolah, mana ada orangnya. Sok-sokan aja dia jadi ketua panitia, tapi kelakuan gak jelas"
Di ruang guru yang kosong, Edo, Ical, Rara, dan Amin sedang berkumpul.
"Lo udah baikan Min?" Tanya Ical saat melihat Amin memasuki ruangan.
Amin mengangguk. "Ya, udah mendingan lah" jawab Amin. Walau begitu, tetap saja wajahnya masih terlihat sedih. Mungkin hanya fisiknya yang sembuh, sedangkan hatinya, masih sakit.
"Kalo masih sakit, istirahat aja Min" kata Rara.
Amin mencoba tersenyum. "Udah gak papa" jawabnya.
Mereka pun mulai membahas tentang kejadian kemarin.
Mulai dari serangan Kamen Rider Chaos yang membuat semua pengunjung tidak ada yang mau datang lagi, kemudian membahas promosi ulang mereka yang gagal, dan terakhir mereka membahas Ancho yang sampai sekarang belum datang.
"Kayaknya dia masih stres deh, soalnya dari siang kemarin dia gak keliatan, ditelpon pun gak jawab" kata Edo.
Ical, Amin, dan Rara mengangguk paham.
"Gw mau minta maaf sama dia" kata Ical tiba-tiba. "Sebagai ketua OSIS, gw ngerasa gagal ngejagain anggota-anggota gw"
"Amin, kemarin sakit, tapi gw gak sempat jenguk. Rara sibuk terus ngurus surat-surat, gw gak bisa bantu. Ancho stres, gw gak tau harus ngapain. Trus anggota-anggota yang lain, makin bingung ngurusnya". Raut wajahnya benar-benar menunjukkan penyesalan.
"Kalau gw punya kekuatan kayak lo berdua" kata Ical. Amin dan Edo pun terkejut mendengarnya. "Gw mau banget bantu. Cuman apa daya gw, cuman orang biasa"
Rara yang mendengar hal tersebut juga langsung terpikir. Selama ini dia tidak pernah membantu dalam masalah yang benar-benar penting. Dia hanya bisa menjadi supporter batin saja.
Setelah itu, mereka pun merencanakan pertemuan dengan kepala sekolah agar bisa mendapatkan waktu tambahan untuk menyiapkan dan melaksanakan G-Festival.
Tiba-tiba, saat mereka berempat sedang rapat, terdengar suara teriakan dari luar.
"Ada apa lagi tuh?" Mereka berempat bingung dan langsung keluar dari ruang guru.
Melihat banyak sekali panitia yang berlarian, mereka pun tau apa yang terjadi.
"Lu semua sembunyi dulu, biar gw yang ngurus" kata Edo. Dia menyiapkan Myth Driver dan Myth Emblemnya.
Ical dan Rara, dengan perasaan kecewa karena tidak bisa membantu, terpaksa pergi dan bersembunyi.
Sedangkan Amin, dia langsung menyusul Edo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamen Rider Kage
FanficSebuah ancaman dari dunia kuno dan mistis akan datang. Kekuatan dari makhluk-makhluk mitologi dilepaskan. Dan suatu kehancuran akan dibangkitkan. Sekelompok remaja SMA membentuk sebuah kelompok yang bertugas untuk menyelidiki hal-hal aneh dan mistis...