Suara bel yang terdengar tidak sabaran berhasil mengalihkan fokus Yoongi dari siaran televisi yang tengah ia tonton.
Setelah menyempatkan diri untuk berdecak sebal, ia melangkah malas menuju pintu.Apa Jihoon pulang lebih cepat hari ini?
Apa akhirnya ia bisa mengajak Jihoon berkunjung ke tempat cenayang yang disarankan oleh salah seorang staf di agensinya beberapa hari yang lalu?
Sungguh? Setelah anak itu sibuk selama beberapa hari terakhir? entah apa yang dikerjakannya.
Tapi..
Untuk apa bocah itu membunyikan bel segala? Tidak biasanya..
Itulah rentetan kalimat yang ada di benak Yoongi saat ini.
Tanpa ada niatan untuk mengintip melalui lubang pintu seperti yang biasa dilakukan adiknya,
Yoongi membuka benda persegi panjang itu dan berjengit kaget begitu menemukan sang adik yang sedari tadi ia pikirkan tengah digendong oleh seorang pemuda tak dikenal."Apa yang terjadi pada adikku!?"
Soonyoung meringis pelan begitu mendengar suara dengan nada tak santai plus melihat wajah marah pria di hadapannya.
Dia.. kakaknya Jihoon?
"Begini, Hyungnim.."
"Bodoh! Kau akan menjelaskannya dalam keadaan seperti itu!? Masuklah terlebih dahulu!"
Seolah tersadar, lelaki bermata sipit itu segera masuk dan merebahkan tubuh Jihoon yang babak belur di atas sofa di ruang tengah.
Yoongi yang tadi beranjak guna mengambil kotak P3K kembali ke hadapan Jihoon dengan langkah terburu-buru.
"Jelaskan."
Pemuda Min itu bersuara dengan nada tegas di saat tangannya bergerak lincah membersihkan luka-luka Jihoon dengan alkohol, kemudian mengoleskan salep pada bagian yang lebam."Jihoon.. dihajar oleh sekelompok siswa."
Suara Soonyoung terdengar takut-takut saat mengatakannya.
Bagaimana tidak?
Lelaki yang memiliki wajah seperti Jihoon itu menguarkan aura yang luar biasa mengerikan untuk dihadapi.Bajingan, bahkan adiknya tidak sadarkan diri sekarang.
Dan siapapun yang melihat kondisi Jihoon pasti sadar bahwa anak itu terlibat kekerasan fisik yang cukup parah.
Terlihat dari lebam di area wajah, bahkan terdapat beberapa bagian yang berdarah, dan jika Yoongi tidak salah menerka tubuh Jihoon pasti memiliki kondisi yang sama, terbukti dari banyaknya noda telapak sepatu yang tercetak di seragam Jihoon.Semua yang ia lihat berhasil membuat darahnya mendidih.
"Apa yang dilakukan oleh adikku sampai-sampai mereka membuatnya menjadi seperti ini!?
Demi Tuhan ini kali pertama aku melihat Jihoon pulang dalam kondisi babak belur!"Soonyoung menggaruk tengkuknya, kebingungan sendiri harus menjelaskan hal ini seperti apa kepada Kakak Jihoon yang tengah diselimuti emosi.
•
Tadi ia menunggu Jihoon lama sekali di depan halte. Namja mungil itu tak kunjung datang sampai seorang temannya yang kebetulan lewat dengan iseng memberi tahu Soonyoung bahwa Yena-siswi Hanyoung yang terobsesi pada Soonyoung-baru saja menemukan mangsa baru.
Otak Soonyoung otomatis memikirkan nama Jihoon, mengingat dirinya sering menghabiskan waktu dengan namja mungil itu selama beberapa hari terakhir.
Meninggalkan Junhui yang terbengong melihatnya mendadak pergi seperti orang kesetanan, Soonyoung menelusuri sekolah hingga tiba di sebuah gedung yang sangat ia kenali,
gedung yang kadang juga ia gunakan untuk menjahili seseorang.Terdengar suara gaduh dari dalam sana dan tanpa pikir panjang ia segera melayangkan tendangan ke arah pintu yang sepertinya terkunci dari dalam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Hear You Say | Soonhoon [Completed]
FanfictionMemiliki kemampuan istimewa membuat Jihoon muak dengan dunia yang mendadak memekakkan telinga begitu ia tak sengaja menatap mata orang-orang. Ya, namja bermarga Lee itu memiliki kelebihan untuk mendengar suara hati maupun pikiran seseorang melalui m...