Setiap hari sejak saat itu..
Sejak misi penyelamatan yang ia lakukan bersama Soonyoung--yang untungnya berbuah manis meski sesuatu terasa janggal.
Sejak Yoongi memarahi Jihoon karena lagi-lagi tidak mendengarkan ucapannya untuk tidak bergaul dengan Kwon Soonyoung entah apa saja alasannya selain dua hal yang Jihoon ketahui.
Sejak Jihoon mendaratkan tamparan pada lelaki bermarga Kwon itu dengan spontan begitu menemukan wajahnya saat pertama kali membuka mata di pagi hari.
..Jihoon melewati setiap harinya dengan perasaan takut yang menghantui, berjalan bersisian dengan kewarasannya, dan sangat kentara bagi orang di sekitarnya, dalam hal ini Yoongi.
Ia sangat-sangat heran..
Bagaimana tidak?
Lelaki yang memiliki wajah sangat mirip dengannya itu selalu mengenakan hoodie -hingga menutupi nyaris seluruh wajahnya- akhir-akhir ini, atau jika tidak, menggunakan masker dan juga topi.
Seperti sekarang, mereka padahal hanya berangkat menuju minimarket yang berlokasi tak jauh dari apartemen, dan Jihoon bersikap seolah mereka baru saja menempuh area terlarang di sebuah medan pertempuran.
Namja bertubuh mungil itu tak henti-hentinya melihat sekitar dengan pandangan awas, bahkan setelah mereka memasuki minimarket, hingga keluar dari sana dan pulang ke unit mereka.Yoongi yang melihat Jihoon menghembuskan nafas lega-sambil membawa kantong belanja mereka ke dekat lemari pendingin-tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya,
"Jihoon-ah?""Ne?" Tanya Jihoon cuek sambil memasukkan beberapa minuman kaleng yang tadi mereka beli ke dalam kotak pendingin di hadapannya.
"Kau tidak sedang ada masalah bukan?"
Sebuah minuman kaleng yang ia pegang jatuh begitu saja.
Untungnya benda itu tidak mengalami kerusakan sehingga Jihoon buru-buru mengambilnya dari lantai dan memasukannya bersama minuman yang lain."Apa maksudmu Hyung, aku tidak mengerti.."
Yoongi menghela nafas, kemudian mendudukkan diri di atas sofa sembari melepas jaket yang ia kenakan.
"Kemarilah.."Jihoon menurut, tidak butuh waktu lama baginya untuk bergabung dengan sang kakak di atas benda empuk di hadapan televisi itu.
"Berapa umurmu sekarang?"
Jihoon mengernyitkan keningnya, tapi masih enggan menatap sosok di sebelahnya.
Ia benar-benar sedang tidak berminat untuk mengulik isi kepala siapapun saat ini."Mwoya kamjagi.."
"Jawab."
Sebuah decakan sebal Jihoon berikan sebelum kemudian berkata,
"17 tahun.. aneh sekali kau bisa melupakannya padahal saat itu merayakannya dengan tumpukan cola bersamaku"Yoongi mengabaikan ocehan Jihoon dan beranjak dari sana untuk mengambil minum.
"Benar, 17 tahun kau hidup bersamaku Jihoonie.
Aku mengenalmu dengan sangat baik..
Kau pikir aku tidak tahu kalau kau bertingkah aneh akhir-akhir ini?"Jihoon diam dan menundukkan kepalanya dalam, berusaha merangkai kata-kata yang tepat untuk diucapkan sebelum Yoongi menggali lebih jauh mengenai masalah yang ia alami.
"Aku tidak bertingkah aneh.. hanya-"
"Jangan coba-coba membohongiku Jihoon.
Sudah ku bilang, tidak ada yang mengenalmu sebaik aku..
Jadi katakan apa yang terjadi.
Ada sesuatu yang mengganggumu?
Demi Tuhan Jihoon tingkahmu benar-benar aneh!Kau tidak terlibat kasus pembunuhan yang sedang marak akhir-akhir ini bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Hear You Say | Soonhoon [Completed]
FanfictionMemiliki kemampuan istimewa membuat Jihoon muak dengan dunia yang mendadak memekakkan telinga begitu ia tak sengaja menatap mata orang-orang. Ya, namja bermarga Lee itu memiliki kelebihan untuk mendengar suara hati maupun pikiran seseorang melalui m...