Enam Belas

1.7K 303 49
                                    

Banyak hal yang berubah selama 2 minggu terakhir..
Dan semua itu dapat dikategorikan buruk karena Jihoon semakin merasakan sepi yang mendalam setiap harinya.

Sang kakak marah besar padanya dan memutuskan untuk mendiamkan Jihoon..
Dan hal ini ternyata sangat awet, sebab 2 minggu telah berlalu namun tidak sedikit pun tembok pertahanan Yoongi runtuh agar ia dapat segera berbaikan dengan adiknya.

Padahal sejak hari itu ia merawat Jihoon dengan sangat baik, selalu menemani Jihoon di sela-sela kesibukannya, bahkan tidak lupa membelikan pemuda bertubuh kecil itu makanan kesukaannya.
Empat hari di rumah sakit dilalui oleh pemuda Lee itu dengan perasaan nyaman namun hampa.

Sebenarnya sang kakak juga senantiasa menyertai Jihoon ketika ia harus memberi keterangan pada pihak kepolisian, baik di rumah sakit maupun di kantor polisi-secara langsung- seperti beberapa hari yang lalu, dan menyimak diam-diam keterangan Jihoon karena sangat penasaran akan apa yang terjadi.

Jihoon tahu, Yoongi sayang padanya.. sangat sayang malah, sampai-sampai ia semarah itu mengetahui fakta bahwa adiknya tidak cukup mempercayainya sebagai tempat untuk berbagi.

Jihoon juga tahu, Yoongi hanya kecewa..
Dan Hyungnya, sama sekali tidak memiliki niatan untuk benar-benar memutuskan hubungan persaudaraan mereka seperti yang pemuda Min itu katakan beberapa hari yang lalu.

Setidaknya hal itulah yang Jihoon dengar setelah menatap sedih mata kakaknya yang selalu menemaninya di rumah sakit ketika malam hari.
Dan ia juga tahu dengan sangat baik bahwa Yoongi tidak akan sampai hati meninggalkan dan membiarkan adiknya itu berada sendirian disana berlama-lama, terutama di malam hari.. sebab lelaki mungil itu memiliki rasa tidak suka yang sangat akut terhadap suasana rumah sakit setelah kepergian orang tua mereka.

Dan Jihoon pun paham, meski sang kakak yang sangat marah itu tidak akan buka mulut sampai mereka berbaikan, lelaki itu tetap membiarkan isi hatinya terpantul melalui irisnya..
Membiarkan rasa khawatir dan rasa sayangnya tersampaikan dengan baik kepada Jihoon.
Membuat pemuda Lee itu bertekad agar nanti sepulang sekolah, ia akan segera mengajak kakaknya berbicara dari hati ke hati sehingga masalah-komunikasi- di antara mereka dapat segera terselesaikan.

2 minggu sangat melelahkan bagi Jihoon untuk menghadapi keterdiaman sosok kakak yang selalu ia andalkan..

Dan.. tolong.

Jangan tanya soal Kwon Soonyoung.

Tidak ada lagi interaksi di antara mereka sejak hari dimana lelaki itu menyelamatkan Jihoon.

Si manis sempat bingung, mengapa lelaki itu benar-benar menghilang dari hidupnya.
Maksudnya.. apa Soonyoung tersinggung dan menuruti ucapan kakaknya?
Tidak ada  kunjungan di rumah sakit, tidak ada pesan berisi kalimat sapaan jahil, dan tidak ada pertemuan- baik sengaja maupun tidak- di sekolah..

Bahkan saat ia mengunjungi kantor polisi untuk penyelidikan lanjutan pun, ia di buat kaget ketika sang petugas berkata, 'Oh Kwon Soonyoung? Putra Tuan Kwon telah di panggil beberapa hari yang lalu karena ia ingin memberikan keterangan secara terpisah denganmu di hari yang berbeda..'

Tidak ada satupun yang tahu bagaimana mirisnya ekspresi terluka Jihoon saat mendengar hal itu..

Ia sampai nyaris memarahi sang Hyung yang saat itu menemaninya karena mengira Soonyoung serius menuruti perkataan Kakaknya terkait 'menjauh dari hidup Jihoon'.

Yang belakangan Jihoon sadari lantaran gosip beredar luas di area sekolah..
TERNYATA... lelaki itu akan resmi bertunangan dengan seorang putri konglomerat beberapa hari lagi.

Dirinya tertawa hampa lantaran menyesal sempat menyalahkan Hyungnya.

Jadi..

Tidak ada alasan lagi baginya untuk berhubungan dengan Kwon Soonyoung bukan?

Let Me Hear You Say | Soonhoon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang