Sejujurnya aku sedikit meragukan chemistry dan character development Soonyoung-Jihoon di cerita ini..
Tapi aku ga berani baca ulang (buat nemuin salahnya dimana /siapa tau ada gitu kan/) karna ga pede, takut pas baca ulang kecewa sendiri sama tulisan aku dan kehilangan motivasi buat lanjutin ㅠㅠ
Jadi kalo sekiranya ada yang salah di cerita ini mohonn banget bilangin ke aku ya :"Udah gitu aja
Selamat membaca~***
Soonyoung mempercepat kegiatannya membuka pintu begitu suara yang terdengar familiar memasuki indera pendengarannya.
Itu Jihoon.
Dan keadaannya bisa dipastikan seratus persen dalam bahaya.
Setelah menendang pintu depan ia segera mencari sumber suara dan mengumpat sejadi-jadinya begitu mengetahui fakta bahwa tempat bobrok tersebut memiliki banyak ruangan.
Dengan segera ia mengecek satu persatu ruangan tersebut di sepanjang lorong gelap yang menambah kesan ngeri.
Teriakan Jihoon kembali terdengar.
Namun kali ini lebih pilu dan menyakitkan, berhasil menuntun Soonyoung menuju tempat yang tepat, yaitu ruangan dimana kedua insan tersebut berada.Tanpa menunggu lama ia segera mendobrak ruangan -yang ternyata dikunci- itu.
Dua kali, tiga kali, hingga ia tidak peduli akan rasa sakit di bahunya.
Pintu itu terbuka, menampilkan pemandangan mengerikan yang berhasil membuatnya naik darah sekaligus prihatin-terhadap kondisi Jihoon tentunya."Bajingan.."
Dengan kalimat pembuka penuh kebencian itu ia segera menerjang Yoo Seohwan hingga benda tajam yang digenggam pria itu tidak sengaja menggores pipinya.
Sebenarnya mulutnya sudah gatal ingin memaki Jihoon dan keputusan bodohnya ini tetapi ia harus menahan diri dan menjatuhkan Yoo Seohwan terlebih dahulu.
Tanpa ampun ia segera menghujani lelaki bertubuh tinggi itu dengan pukulan hingga keduanya terlibat pertarungan yang cukup sengit.Dan Jihoon di belakang sana tidak tinggal diam meski kesadarannya sudah di awang-awang karena kehilangan banyak darah.
Namja mungil itu berusaha melepaskan diri agar setidaknya dapat membantu Soonyoung jika lelaki itu terpojok dan terdesak.
Dan benar saja, karena kekuatan yang cukup tidak sebanding lantaran tubuh Yoo Seohwan sangatlah atletis, Soonyoung -yang meski sempat menekuni taekwondo dan memperoleh sabuk hitam- terpojok setelah lengan kirinya berhasil ditusuk dengan benda tajam sejenis needle.Namja itu mengerang, berhasil menuai teriakan kaget Jihoon yang memanggil namanya cemas.
Yoo Seohwan tertawa keras,
"Yaa.. bocah-bocah ini.
Kalian benar-benar sepasang kekasih ya?
Baiklah, aku akan berbaik hati mengirim kalian berdua ke akhirat bersama-sama""Tutup mulutmu brengsek!"
Soonyoung kembali bangkit dan menyerang pria di hadapannya. Kali ini ia lebih memperhitungkan segala hal agar dapat setidaknya membuat Yoo Seohwan tumbang sesaat dan membebaskan Jihoon untuk segera kabur dari sana.Berhasil. Tendangan Soonyoung sukses mengenai area vital psikopat gila itu. Setelah sosok itu tersungkur, ia memberikan pukulan bertubi-tubi sebelum kemudian suara Jihoon menginterupsi kegiatannya.
"Kwon.. cukup."
Soonyoung menutup matanya, kemudian beranjak dari tubuh yang kini sedang tidak sadarkan diri itu dan menghampiri Jihoon.
Menatap marah sosok mungil yang justru melihat ke arahnya dengan wajah sayu,
"Siapa yang mengatakan padaku untuk tidak bertindak gegabah?! Huh!?"
Ia berteriak, membuat tubuh Jihoon sedikit terlonjak sebelum kemudian meringis pelan lantaran Soonyoung membuka ikatan pada tubuhnya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Hear You Say | Soonhoon [Completed]
FanfictionMemiliki kemampuan istimewa membuat Jihoon muak dengan dunia yang mendadak memekakkan telinga begitu ia tak sengaja menatap mata orang-orang. Ya, namja bermarga Lee itu memiliki kelebihan untuk mendengar suara hati maupun pikiran seseorang melalui m...