Sebelas

1.8K 300 46
                                    

"Kwon.."

Lelaki yang tengah memasang helm itu mengalihkan pandangan pada Jihoon yang telah duduk dengan rapi di atas motornya.

Jihoon menunduk.. enggan memberitahu apa yang ada di benaknya meski sebenarnya ia harus mengatakannya.

"Katakan Jihoon, ada apa?"
Suara Soonyoung membuat Jihoon kembali mengangkat wajahnya untuk bertemu pandang dengan namja tinggi di hadapannya.

Dan untuk ke sekian kalinya Jihoon kembali bertanya-tanya,

Apa sebenarnya..penyebab dirinya tidak bisa membaca pemikiran Soonyoung?

Apa kira kira yang tengah Soonyoung pikirkan sekarang?

Apa saja.. yang pernah ada di benak Soonyoung tentang dirinya?

"Aku tidak bisa pulang dengan kondisi seperti ini.."
Pelan. Suara Jihoon terdengar pelan seiring dengan pandangan anak itu yang mengarah pada kakinya.

Sementara Soonyoung yang malah terfokus pada wajah Jihoon, sedikit meringis begitu memperhatikan luka gores yang cukup dalam dan panjang di pipi mulus namja itu.

Ah merusak keindahan ciptaan Tuhan saja..

"Baiklah, kita obati dulu luka-lukamu di klinik"
Soonyoung bergegas menaiki motornya, ia sadar jika berlama-lama cedera pada kaki Jihoon bisa bertambah parah.

Tapi tarikan oleh tangan Jihoon pada ujung hoodienya berhasil membuat Soonyoung urung menyalakan kuda besi yang mereka naiki..

"Aniya.. aku tidak mau kesana"

"Kalau begitu di apartemenku?
Setelah itu aku akan mengantarmu pulang.."

"Sudah ku bilang aku tidak bisa pulang dengan kondisi seperti ini..
Hyung bisa membunuhku.."

Apalagi kalau ia tahu jika kali ini pun aku berurusan denganmu

Soonyoung akhirnya paham, kakak laki-laki Jihoon memang lumayan menyeramkan, apalagi ketika menemukan adiknya pulang ke rumah dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Amukannya akan merata, bahkan Jihoon yang jelas-jelas merupakan korban juga akan terkena semburan pedasnya.

"Jadi? Bagaimana? Kau mau menginap di rumah temanmu? Aku akan mengantarmu kesana.."

Jihoon diam, kemudian melepas genggamannya pada pakaian Soonyoung.
Tidak tahu mengapa, rasa kecewa tiba-tiba merasuki dirinya..
Ketimbang menawarkan menginap di tempatnya Soonyoung malah menanyakan hal yang jelas tidak mungkin terjadi?

Maksudnya.. sejak kapan Jihoon memiliki teman??

"Lupakan, kau bisa mengantarku pulang.."

Dan tanpa Jihoon duga, Soonyoung malah tertawa keras.
Ia berhasil menggoda Jihoon, Soonyoung bisa melihat wajah kesal namja manis itu melalui kaca spion.

Lelaki yang lebih tua itu tahu Jihoon hanya memberi kode bahwa ia ingin ditawarkan menginap, tapi Soonyoung gemas.. kenapa tidak langsung bilang saja?

Apa anak itu memang sepemalu itu?

"Aniya, aku mengerti.
Pegangan yang erat.."

*

Selesai mengobati luka di pipi Jihoon dan mengompres area kaki lelaki itu yang terlihat sangat membengkak, keduanya menikmati ramyeon dengan tenang sambil menonton televisi.

Tidak ada satu pun di antara mereka yang berminat untuk buka suara.
Atensi mereka tersita sepenuhnya oleh sebuah drama yang ditayangkan benda pipih di depan sana.. yaitu tontonan bergenre slice of life yang sangat digemari oleh Yoongi, kini dengan terpaksa harus Jihoon ikuti karena namja di sebelahnya tidak mau mengalah dengan mengganti chanel lain.

Let Me Hear You Say | Soonhoon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang