Dua Puluh

1.9K 283 65
                                    

Wonwoo memperhatikan sosok yang tengah mengunyah makanan dengan lahap di hadapannya kemudian tersenyum begitu noda saus melekat di ujung bibir lelaki itu. Dengan spontan sebelah tangannya terangkat untuk mengusap noda tersebut, berhasil menuai tatapan tajam dari Jihoon yang duduk di hadapannya.

"Apa yang kau lakukan?"

Wonwoo menjauhkan tangannya canggung sambil bergumam,
"Maaf, reflek.."
Lelaki di hadapannya hanya menatap cuek sebelum kemudian melanjutkan aktivitas makannya kembali.

Sesekali Jihoon melirik Wonwoo yang akhirnya mulai menyantap makanannya, entah apa yang lelaki itu lakukan sedari tadi.

Mereka jadi terlihat semakin mirip ketika makan.. lucu sekali

Jihoon berhenti mengunyah. Apa maksudnya?

Beberapa saat kemudian pemuda Lee itu mengangkat bahunya cuek.
Mungkin ia hanya salah dengar.

Oh kalian pasti heran mengapa mereka berdua bisa bersama.

Sebenarnya selama beberapa minggu terakhir, Soonyoung benar-benar menepati omongannya untuk berusaha meraih peringkat 5 (minimal) sebagai validasi kemampuan, kemauan, dan kesungguhannya agar sang ayah menuruti perkataannya.

Dan tentu saja pihak-pihak yang diharapkan dapat membantu pencapaian tersebut adalah teman dekatnya yang memiliki otak sangat encer bernama Jeon Wonwoo dan juga calon kekasihnya yang manis.. Lee Jihoon.

Pada awalnya Jihoon menolak keras tentu saja.
Ia tidak akan mau mendapatkan lebih banyak musibah dengan kembali menjadi tutor untuk Soonyoung. Hanya saja... usaha Soonyoung setelah itu membuatnya mau tak mau menerima permintaan namja tengil satu itu.
Entah bagaimana caranya, lelaki itu berhasil membuat Park Yena pindah ke sekolah lain.
Ia bahkan memberi peringatan pada orang-orang termasuk siswa-siswa yang merupakan teman dekat Park Yena dengan menempelkan sesuatu di papan pengumuman.
Yaitu..

BARANG SIAPA YANG BERANI MENGGANGGU LEE JIHOON ( 11-1) AKAN BERURUSAN DENGANKU SAAT ITU JUGA

KSY

Bayangkan betapa malunya Jihoon -ketika melewati kumpulan siswa beserta tatapan beragamnya untuk- melihat apa yang tertulis di papan pengumuman laknat itu sebelum kemudian merobeknya kesal.

Mukanya yang memerah semakin padam begitu salah seorang dari mereka berkata,
"Ya. Kau benar-benar berkencan dengan Kwon Soonyoung?"

Apa yang Jihoon lakukan setelah itu?

Tentu saja menggelengkan kepalanya rusuh dan mengambil langkah seribu untuk melarikan diri dari sana.
Terlebih pemikiran mereka semua begitu berisik mengungkapkan rasa gemas mereka akan kemungkinan tersebut..

Mereka berdua memang cukup serasi

dan Jihoon menabrak pintu kaca di hadapannya saat mengingat hal itu.

Sejak saat itulah ia mempertimbangkan untuk menerima tawaran Soonyoung.
Seperti yang kalian tahu, bukan karena alasan beasiswa seperti sebelumnya.. melainkan lebih terpaksa lagi karena Kwon Soonyoung tidak berhenti melakukan tingkah ajaib untuk mewujudkan keinginannya.

Terlebih ketika lelaki yang bertubuh lebih tinggi darinya itu berkata pada suatu pagi yang cerah,
'Ayolah.. bantu aku sekali lagi.
Appa sudah berjanji tidak akan menjodohkanku lagi dengan siapapun jika aku berhasil membuktikan kalau aku mampu.
Dengan begitu aku bisa segera menjadikanmu kekasihku..'

Tebak bagaimana reaksi Jihoon.

Tentu saja ia mematung..
Soonyoung sudah berkali-kali membuatnya merasakan pengalaman bernama 'henti jantung sesaat'.
Dan saat itu adalah yang terparah karena tiba-tiba saja.. lelaki itu terlihat lebih tampan dari biasanya.. tercium lebih wangi dari biasanya.. dan seolah memancarkan cahaya ketika Jihoon melihatnya dari dekat.

Let Me Hear You Say | Soonhoon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang