five

394 58 8
                                    

im sure that yall know how to appreciate someone's hard work.

B O Y F I E
Bang Yedam

"Gue kan udah bilang kalau gue punya pacar!" protes Yedam pada teman mungilnya bernama Choi Hyunsuk yang tengah sibuk mendorong tubuh Yedam agar tidak kabur-kaburan lagi. "Lo kenapa sih?"

"Yedam dengerin dulu. Jadi, temen gue ini punya koneksi kuat sama produser agensi papan atas. Terus dia katanya pingin ketemuan sama lo."

"Lah? Kenapa tiba-tiba mau ketemuan sama gue? Nggak ada korelasinya sama sekali, tuh."

Hyunsuk menepuk keningnya, "Astaga, Yedam. Kalau gue nurutin keinginannya, nama Choi Hyunsuk bakal diingat-ingat sama dia. Terus kan lo tahu kalau gue butuh banget sama yang namanya koneksi dengan produser-produser diluar sana. Jadi plis, bantuin gue, yah?"

"Nggak. Kalau dia cowok gue gapapa, tapi ini cewek, Bro. Beda ceritanya," sanggah Yedam. "Pokoknya nggak."

"Astagaaa, apa masalahnya sih? Cuma ketemu doang!"

"Ketemuan berkedok blind-date. Iya kan?"

Hyunsuk terdiam. Sial, Yedam memang ahlinya membaca situasi, runtuknya. "Kencan buta bukan masalah besar kalau lo mengabaikan ceweknya, kok. Lagian bakal gue rahasiain dari Helen, ya ya ya? Sekali ini aja, plisss."

"Justru itu." Yedam mengambil ponsel dan menekan tombol telepon pada kontak gadisnya. Setelah itu dia menyodorkan ponselnya pada Hyunsuk, "Coba bilang ke Elen soal rencana dadakan lo ini," desaknya.

Terpaksanya, Hyunsuk harus menyaguhi permintaan Yedam agar semua rencananya berjalan dengan lancar. "Hai, Helen." 

"Oh? Kak Hyunsuk? Ada apa?"

"Hari ini gue pinjam Yedam sebentar, ya."

"Hahaha, bawa pergi aja. Kenapa harus ijin segala, coba?"

"Kan kamu pacarnya."

"... Oh! Mau minta Yedam nemenin kak Hyunsuk blind-date pasti?"

Dasar, nggak Yedam nggak Helen semua kayak cenayang, batin Hyunsuk. Kemudian Hyunsuk menjawab, "iya, sebentar aja kok, Le"

"Yaudah gapapa, Kak."

"Beneran?"

"Iya, nggak apa-apa, gue percaya kok sama Yedam. Lagian cuma nemenin Kakak aja, kan?"

"Ah ... yaaa, iya gitu deh, Le."

"Duh Kak maaf ya, ini gurunya udah datang. Gue tutup tulu, ya."

Akhirnya Hyunsuk bisa bernapas lega karena dirinya tidak dipertanyai macam-macam. Kalau sampai itu terjadi, rencana Hyunsuk bisa gagal total! "Tuh udah. Lo cuma tinggal pesan makanan, ladenin bicara sebentar, terus pulang. Selesai masalahnya," jelas Hyunsuk.

"Dasar licik."

Dan sampailah Yedam pada sebuah situasi yang amat canggung untuk dirinya. Yedam kini tengah duduk berhadapan dengan seorang gadis asing yang ternyata menggunakan seragam sekolah yang sama dengan miliknya dulu. Alias, gadis di depannya itu juga bersekolah di SMA yang sama dengan Helen. Payah, kalau ini sih berbahaya.

"Lo bolos?" Pertanyaan Yedam sukses memecah keheningan diantara keduanya.

"Iya, keren ya anak cewek berani bolos?"

"Haha, nggak tahu deh."

"Cakep banget."

"Ya?"

boyfie •bang yedamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang