boyfie •bang yedam

ten

B O Y F I E
Bang Yedam

Yuqi Kiw, cewek.
Yuqi Hari ini kosong?

Helen
Nggak, hehehe
Helen
Gue sibuk >•<

Yuqi _-
Yuqi Sial.
Yuqi Janjian sama Yedam, ya?

Helen
Pintar sekali anakku ini.
Helen
Emangnya ada apa?

Yuqi Oh, nggak sih.

Helen
Maaf, ya.
Helen
Kalau penting banget bilang aja,
gue bakal atur waktu.

Yuqi Nggak kok.

Yuqi Dont mind it.
Yuqi Enjoy your weekend, Le!

Helen
Thankyou sayang♡

Aku yang tadinya masih sayup-sayup mengantuk, kini beranjak cepat setelah melempar ponselku ke kasur. Aku memandangi pantulan diriku melalui cermin.

Beberapa garis putih yang menonjol di daerah hidungku itu membuatku segera mencuci wajah dan menggunakan masker kulit. Selain tidak nyaman kulihat, garis putih yang kerap disebut komedo itu juga tak jarang membuat hidungku terasa gatal. Yah, yang jelas aku menggunakan masker wajah untuk menunjang penampilanku hari ini.

Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa merasakan rasanya pergi keluar dan menghabiskan hari bersama Yedam lagi.

"Junghwan, buruan turun terus sarapan! Gue mau pergi nih!"

Tak berapa lama setelah aku berteriak, Junghwan berjalan sempoyangan masih lengkap dengan piyama abu-abunya. Bahkan anak itu menenteng satu bantalnya tanpa sadar.

"Mau mie goreng," pinta Junghwan.

"Nggak boleh. Bulan ini udah dua kali makan mie instan," tolakku. "Gue bikin tumis kangkung. Lauknya lo mau omelet telur, atau nugget?"

"Ayam goreng."

"Kemarin nggak beli ayam. Pakai omelet telur dulu, ya," kataku yang tak kunjung mendapat balasan dari Junghwan.

"Junghwan, ayo, bangun dulu," ujarku sembari mencubit sebelah pipi Junghwan. "Cuci wajah sana."

"Sakit woi! ASTAGA MAL—MALING?"

"Maling apa? Ini gue, kali."

"Helen? Kak Helen?!"

"Iyalah, siapa lagi?"

"L—lagian masker lo tebel banget, udah kayak topeng maling yang bolong mata doang."

Aku memukul kecil pundak Junghwan, tetapi setelahnya tergelak geli. Junghwan hanya memberikan cengiran kudanya melihat aku yang tertawa random.

Aku akhirnya kembali melanjutkan kegiatan bergelut dengan alat-alat di dapur untuk membuat satu porsi omelet. Sedangkan Junghwan masih tetap duduk disana menungguku, sembari menggumamkan sebuah lagu yang belum lama ini disukainya.

"Loh, lo mau kemana, Kak? Nggak sarapan dulu?" tanya Junghwan begitu melihat aku yang tak ikut duduk di meja makan bersamanya.

"Nanti gue sekalian makan siang sama Yedam aja."