seventeen

232 30 2
                                    

B O Y F I E
Bang Yedam

Pagi itu, aku tak sengaja berpapasan dengan Soyeon di koridor depan kelasku. Kami berdua kebetulan datang bersamaan.

Tiba-tiba, Soyeon menyeletuk, "bukan gue."

Tunggu dulu. Aku bahkan belum mengatakan apa-apa. Kenapa seolah Soyeon tahu kalau ada sesuatu yang terjadi padaku kemarin?

"Soal apa?"

"Menurut lo soal apa?"

"Mana gue tahu sama apa yang lo maksud kalau lo nggak jelas gini."

Soyeon hanya mengendikkan bahunya kemudian berlalu mendahuluiku masuk ke kelas. Aku tidak suka menuduh orang tanpa bukti. Tapi entahlah ... Soyeon adalah orang yang saat ini paling aku curigai.

Oke. Mari kita buktikan setelah aku mengecek rekaman cctv nanti.

Lima jam KBM kali ini terasa sangat cepat. Mungkin karena pikiranku melayang kemana-mana, sehingga aku tidak menyadari bahwa pelajaran Sejarah dan Matematika hari ini telah usai.

Tak berselang berapa lama, Yuqi berlarian tergopoh-gopoh menghampiri mejaku. "Ayo, buruan!"

"Kemana sih buru-buru banget?" heran Soojin di sebelahku.

"Mau ke TU, lihat cctv biar bisa gue tangkep tuh uler!" Yuqi sengaja meninggikan suaranya dan menekan kata cctv.

Kemarin setelah memaksa Yedam pulang, aku menceritakan apa yang barusaja kualami kepada Yuqi. Padahal, Yedam yang merupakan pacarku dan harusnya mendengar masalahku lebih dulu, belum kuberitahu.

Alasannya, masalahku kali ini ada kaitannya dengan uang kompensasi. Tentu saja aku harus membayar semua baju sewa Asahi yang rusak.

Aku akan berusaha mencari jalan keluar sendiri dulu. Baru setelah itu akan menceritakannya pada Yedam. Kalau tidak begitu, sudah pasti Yedam akan segera membayarkan semua kerugian yang harusnya kutanggung. Aku tidak mau itu terjadi. 

"Maksud lo apa ngomong sambil lihatin gue kayak gitu?" Soyeon menoleh dan balik menatap tajam Yuqi.

"Ups, ngamuk deh." Sejak kemarin, Yuqi juga berkata kalau dia mencurigai Soyeon. Tak heran kalau perilakunya seperti ini.

"Yuqi-Yuqi, udah. Jangan kelewatan."

"Kelewatan apanya sih, Le? Bukannya lebih kelewatan lagi orang yang sengaja gunting-guntingin baju sewa itu ya?"

"Woi!" Soyeon beranjak dari duduknya. Menghampiri mejaku dengan wajah marah. "Lo lagi nuduh gue?"

"Nggak tuh? Kenapa lo marah banget? Takut kalau ini semua kebongkar?"

"Stop!" Doyoung muncul ditengah-tengah kami. "Ada apa ini? Masalah pribadi? Kalau iya tolong jangan dibawa ke kelas."

Aku menanggapi ucapan Doyoung, "baju yang kita buat acara kemarin, kondisinya udah nggak karuan."

"Hah?"

"Bajunya sobek dimana-mana. Kayak ada yang sengaja ngegunting. Dan parahnya, sobekannya udah nggak bisa dibenahin lagi," jelas Yuqi. 

boyfie •bang yedamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang