fifteen

254 37 6
                                    

1700+ kata
haha gatau dah lagi kesurupan apa.

jangan lupa vote dan comment, happy reading!

B O Y F I E
Bang Yedam

Kegiatan anniversary atau ulang tahun sekolah yang diperingati setiap satu tahun sekali itu menjadi momen yang mungkin paling ditunggu-tunggu, ataupun paling ingin dihindari oleh sebagian orang.

Mereka yang memiliki feeling bahwa dirinya akan di tumbalkan untuk kelas, mungkin saja akan sangat senang jika acara tahunan ini mendadak ditiadakan. Berbeda dengan mereka yang memang ingin bersenang-senang melepas penat, dan tentunya bebas dari tumbal, pasti akan sangat menikmatinya.

Aku pun begitu. Karena banyak sekali dibukan stand makanan dari sponsor, aku menjadi lebiiih menikmati acaranya. Meskipun Pak Kepala Sekolah tadi berpidato empat puluh-lima menit, ada satu cup boba yang berhasil menjaga keseimbangan moodku hari ini.

"LE!" panggil Yuqi.

"APA?"

"LO LIHAT LUCAS?"

"APA? KULKAS APA?"

"LUCAS LUCAS WONG YUXEI XUXI."

"HAAAH?"

Yuqi menepuk keningnya. Akhirnya dia menyeretku untuk mejauhi panggung utama yang pada saat itu tengah menampilkan penampilan dari band sekolah. Karena lagu yang mereka bawakan nge-beat, maka maklum kalau sulit berkomunikasi disana.

"Lo bilang apa?" ulangku.

"Lihat Lucas?"

"Tadi gue lihat dia lagi beli sempol sama temen-temennya. Mungkin sekarang lagi nongkrong di gazebo?" kataku. "Lo mau ngapain lagi?"

Jujur, meski beberapa waktu lalu Lucas berkata ini semua untuk kebaikan Yuqi, tetap saja aku tidak tega. Sejak mereka putus, Yuqi terlihat seperti orang lingulung. Aku yakin, Lucas pasti tidak memberikan alasan yang jelas seperti apa yang dikatakannya padaku.

"Kalau ketemu Lucas, mau gue temani?" tawarku. Setidaknya, aku bisa segera menenangkannya jika Yuqi menangis lagi setelah berhadapan dengan Lucas.

"Ayo aja kalau lo mau jadi nyamuk."

"Hah?"

"Gue udah balikan sama Lucas, hehe."

"Hah?"

"Lengkapnya gue ceritain nanti. Sekarang gue mau nyari Lucas dulu, terus ajakin dia buat makan diluar bentar baru balik kesini lagi. Lo baik-baik disini selama gue kencan, ya. Dadah!"

Aku menganga. Ah, rupanya aku sudah tertipu wajah Lucas yang sok serius kemarin.

"Hilih, katanya kemarin, kili ini gui siriis. Serius apanya kalau akhirnya balikan secepat ini!" omelku.

Mumpung sudah disini, aku memutuskan untuk pergi ke ruang tunggu kelasku. Paling tidak aku bisa ikut merapihkan atau menyempurnakan penampilan teman-temanku yang akan tampil.

Sebelum masuk, aku bertemu Yoshi terlebih dahulu. Yoshi sedang bersandar didepan pintu sembari bersedekap. Begitu melihatku, dia angkat suara, "kostum pilihan lo bagus juga. Selera lo nggak main-main, ya?"

"Hehe, makasih. Buat acara besar yang ada hadiahnya, masa gue nggak serius."

"Iya-iya. Lo emang gitu." Yoshi mengangguk setuju. "Tapi lo juga tahu kalau resikonya besar, kan, Le?"

"Hm? Resikonya kan ditanggung sama-sama."

Yoshi tertawa kecil sembari mengendikkan bahunya. "Entahlah. Yaudah, sana masuk, kayaknya mereka butuh lo."

boyfie •bang yedamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang