Quen menatap ke arah cermin sambil memoles sedikit bibirnya dengan liptin dan menata rambutnya. Setelah selesai quen turun dari tangga melihat seorang yang sudah menunggunya di bawah
"Malam dad" ucap quen ke arah mereka dengan senyuman ceria yang tercetak di wajah cantiknya
"Malam sayang mau berangkat sekarang?"
"Iyaa dad nanti keburu malam"
"Iya, kamu jaga anak saya ingat kata-kata saya tadi" ucap bimo ke arah aksa yang hanya diangguki oleh aksa. Quen pamit lalu pergi meninggalkan rumah.Quen memberikan kunci mobil ke arah aksa membuat aksa bingung
"Kakak bisa bawa mobil kan?" Aksa hanya mengangguk lalu quen memberikan kuncinya ke aksa menunjuk mobil lamborghini putih yang terparkir di garasinya
"Aku mau bawa mobil itu"
"Dianter saja"
"Gak mau aku maunya itu lagian aku butuhnya sama kakak bukan sama pak jupri" ucap quen memaksa membuat aksa sedikit geram dengan tingkah quen yang kekakanakan"Pak bimo tau?"
"Tau dan udah ngasih izin ayok cepet keburu malem" ucap quen dan dengan terpaksa aksa mengikuti kemauan quen untuk menjadi sopirnyaSelama perjalanan quen menatap wajah tampan milik aksa yang tetap tampan walaupun pencahayan samar karena lampu di jalan.
Aksa yang tau sejak tadi di tatapnya menatap balik tapi kali ini lebih dekat aa bukan sangat dekat membuat jantung quen berdetak lebih cepat
"Jangan tatap saya, saya risih" ucapnya dingin membuat kayla kaget untung saja masih lampu merah jadi tidak apa-apa di jalan.
"K-ak hijau" ucap que terbata-bata sambil menunjuk ke arah lampu lalu lintas lalu aksa melajukan mobilnya lagi.
Setelah sampai di salah satu mall besar di jakarta quen langsung ke bioskop untuk membeli tiketnya
"Biar saya" ucap aksa dingin ke arah quen lalu quen memberikna black card ke aksa.
"Film apa?"
"Dilan" ucap quen lalu aksa menuju ke loket untuk memesan"Film apa mas?"
"Dilannya dua tiket"
"Hanya ada di jam 9 mas" aksa menatap ke arah quen"Iya"
"Silahkan pilih tempat duduknya yang hijau belum terisi ya" ucap karyawanya, baru saja aksa akan memilih seseorang datang"Yang di pojok mbak" aksa menoleh kearah suara yang tersenyum tanpa merasa bersalah
"Ini tiketnya mas mbak" ucap karyawan lalu aksa dan quen berjalan ke arah tempat duduk
"Aku mau beli buku dulu lagian ini baru jam setengah delapan aku bosen" ucap quen ke arah aksa namun aksa hanya diam tanpa berbicara apapun
"Kok diem?"
"Saya akan mengikuti kamu kemanapun tanpa kamu berbicara atau minta izin sama saya" ucapnya ketus, quen mendengus mendengar jawaban aksa yang selalu dingin dn tak berperasaan pada dirinya"Aku gak minta izin sama kakak ngeselin" ucap quen bangun dari duduknya lalu bergegas mengikuti quen
Quen melihat ke belakang aksa yang sedang berjalan cepat ke arahnya quen yang kesal sedikit berlari hingga tanpa sengaja dia menabrak seorang perempuan
Aww
Melihat quen terjatuh aksa berlari ke arah quen membantu quen dan seorang wanita paruh baya yang di tabrak quen
"Maaf ya buk" ucap quen sedikit menunduk ke arah perempuan itu namun perempuan itu hanya menatap quen dengan mata yang menahan tangis membuat quen bingung
"Buk, buk gak papa ada yang sakit saya anter ke rumah sakit ya?" Ucap quen khawatir berbeda dengan quen aksa sejak tadi menatap wajah ibu itu mengingat kembali wajahnya lalu menarik tangan quen untuk menjauh dari perempuan itu.
"Kak kenapa sih? Kok di tarik kasian ibunya kesakitan aku harus minta maaf bawa dia ke dokter" ucap quen hendak berjalan ke arah ibu yang di temuinya tadi
"Gak usah dia sudah ada yang ngurus ayok tadi katanya kamu mau ke toko buku" ucap aksa menarik tangan quen untuk masuk ke dalam gramedia
Selama di gramedia hampir 30 menit quen hanya berjalan keliling rak buku untuk memilih satu buku dan itu membuat aksa kesal.
"Kamu...." Baru saja akan mengomel quen menatapnya dengan senyuman manis yang tak pernah luntur dari wajahnya
"Udah ketemu ayok" ucap quen berjalan duluan menuju kasir untuk membayar bukunya lalu mereka kembali ke bioskop.
Film akan di mulai quen duduk di sebelah kanan sedangkan aksa di kananya hanya mereka berdua tidk ada lagi orang di sampingnya
Aksa menoleh ke arah quen yang sejak tadi sangat serius menonton film namun matanya sedikit ada kesedihan membuat aksa bingung bagaimana bisa dia menangis kalo adegannya ini lucu dan bahagia.
Setelah film selesai quen menghapus air matanya dengan tisue lalu pergi lebih dahulu untuk ke toilet.
"Aku ke toilet dulu kakak tunggu di depan pintu keluar bioskop aja" aksa hanya menganggukan kepalanya membiarkan quen untuk menenangkan dirinya apapun yang membuatnya sedih.
Aksa melihat quen yang baru saja keluar dari toilet dengan mata yang masih sembab.
"Ayok pulang udah malam" ucapnya lalu berjalan lebih dulu.
Quen hanya diam menatap kosong ke arag jendela mobil membuat aksa bertanya ada dengannya. Sikapnya yang pemaksa banyak bicara seakan lenyap hanya karena sebuah film
"Kakak punya ibu?" Tanyanya aksa menatap ke arah quen
"Punya"
"Hmm enak ya, quen gak punya ibu" ucapnya lagi membuat aksa sedikit kaget"Quen gak pernah liat mama, quen gak pernah nyebut mama, quen gak pernah di gendong mama, disayang mama, quen gak pernah kayak orang lain yang bisa nyeritain mamanya lagi marah atau ngomel tiap hari, quen juga pengen di marah mama kalo quen pulang malam quen juga pengen di elus mama kalo quen sedih" ucapnha sendu membuat aksa merasakan kesedihan yang sangat mendalam di hatinya
"Quen gak pernah tau mama quen siapa" quen menundukan kepalanya dan bulir-bulir bening menghiasi pipinya kini aksa tau apa yang membuatnya menangis tadi.
Aksa meminggirkan mobilnya di pinggir jalan lalu membiarkan quen untuk menangis tanpa berkomentar apapun atau memberinya semangat kareja aksa tau quen hanya perlu di dengarkan.
Setelah tangisnya mereda aksa kembali melajukan mobilnya
"Kenapa tadi berhenti"
"Sengaja biar kamu bisa nangis"
"Udah tau nangis kenapa gak di tenangin di lap kek air matanya"
"Saya bukan tipe seperti itu" quen menghela nafasnya sifat aksa memang kaku.Tak mendengar celotehan ataupun tangisnya lagi aksa menoleh ke arah quen yang ternyata sudah tertidur.
Sesampainya di mansion milik quen aksa menggendong ala bridal style itu masuk ke dalam rumah
"Tidur?" Tanya bimo melihat anaknya yang sudah tertidyr di gendongan aksa
"Iya pak"
"Langsung bawa ke kamarnya saja" ucap bimo lalu aksa masuk ke dalam kamar quen yang di dominasi dengan warna pink.Aksa meletakan tubuh quen dengan sangat hati-hati lalu menyelimutinya
"Maaf pak tadi quen bertemu wanita itu?" Mendengar itu membuat bimo meradang
"Lalu? Quen tidak papa?"
"Tidak pak saya berhasil menjauhkan quen darinya tapi saya tidak bisa menangkapnya"
"Biarkan saja wanita itu urusan saya, kamu bisa istirahat sekarang"
"Baik pak" setelah mengatakan itu aksa pergi meninggalkan bimo
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD MY BOYFRIEND (Completed)
Teen FictionAletta gadis cantik dan mungil anak dari mafia dan pengusaha terbesar di indonesia yang di takuti sekakligus banyak yang memusuhi dan ingin menjatuhkan keluarganya membuat sang ayah menyewa bodyguard untuk anak gadisnya. Namun siapa sangka jika Al...