Quen masuk ke dalam mobil menatap semua pengawal yang turun dari mobil hitam tapi tak pernah ia temui dan disaat qun melihat-lihat aksa masuk ke dalam mobil dengna keringat yang bercucuran
"Nih" quen memberikan tisue ke aksa untuk mengelap keringatnya dan aksa menerima tisue itu untuk mengelap keringat di dahinya.
Quen menatap aksa dalam lagi-lagi dia jatuh ke dalam pesona aksa "cuma ngelap keringat aja gue bisa jatuh ke dalam pesonanya yatuhan keringatnya hamili aku mas ~ batin quen
Aksa yang merasa di perhatikan menatap balik ke arah quen membuat quen kaget
"Saya sudah bilang saya risih jika di tatap" ucapnya namun quen hanya diam mengedipkan matanya lalu berpaling ke arah depan
"Jalan pak" ucap quen untuk menetralkan detak jantungnya yang sejak tadi tidak bisa diam.
Quen turun dari mobilnya lalu berjalan ke arah lapangan basket untuk melakukan pemanasan sedikit sebelum main setelah di rasa pas quen men driblle bola basket sampai akhirnya memasukannya ke ring
Quen kembali mendrible bolanya lalu melempar bolanya ke arah aksa "kakak bisa main kan?" Tanyanya lalu aksa mendrible bola memasukannya dari jarak yang lumayn jauh dari ring
Setelah satu jam lebih bermain basket quen mendudukan pantatnya di lantai lapangan basket yang diikuti dengan aksa yang juga memberikan air mineral ke arah quen
"Saya baru tau kamu jago main basket dan bela diri" quen yang masih minum hanya menatap aksa lalu meletakan botol minumnya
"Kakak kan selalu ngira aku ini cewek manja yang gak bisa apa-apa" ucap quen mulai merebahkan badannya menatap langit yang malam ini begitu banyak bintan diatas.
"Maaf saya salah menilai kamu"
"Aku maafin asal besok nemenin aku latian bela diri dan nonton"
"Udah kewajiban saya menemani kamu"
"Iya sih tapi ini beda besok kita date" aksa menatap ke arah quen dengan tatapan herannya, sedangkan quen sudah menutup matanya merasakan angin yang berhembus mengenai wajahnya"Gak ada penolakan" ucapnya lalu kembali menutup matanya 30 menit berlalu dan quen benar-benar tertidur. Aksa menatap wajah tenang quen lalu menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutup matanya
"Cantik" bisik aksa hingga suara deringan telfon menganggunya yang sedang menganggumi ciptaan tuhan
"Hallo"
"......"
"Lapangan basket tuan"
"....."
"Iya bersama quen"
"...."
"Siap" aksa mematikan sambunganya dan mengangkat badan quen, mengendongnya ala bridal style membawanya masuk ke dalam mobil.Mobil berhenti tepat di halaman milik quen, aksa yang baru saja akan mengendong quen tapi quen malah terbangun dari tidurnya
"Enggh" matanya menyipit menatap kearah aksa yang sudah berdiri di sampingnya.
"Udah di rumah?"
"Udah dari tadi" quen hanya diam dan turun dari mobilnya lalu masuk ke dalam rumah yang sudah melihat ayahnya menunggunya"Dady"
"Baru pulang sayang?"
"Iya dad aku ke kamar dulu ya mau mandi lengket badan"
"Iya sayang" quen naik ke atas lalu masuk ke dalam kamarnya"Saya dengar tadi mobil di cegat"
"Iya tuan saya berhasil menangkap satu orang tapi dia tidak bisa bicara tidak ada info apapun" bimo menaham emosinya mengepalkan tangannya dengan erat bagaimana bisa dia kecolongan seperti ini"Perketat penjagaan di sekolah karena quen tidak mau di jaga banyak orang suruh mereka untuk menjaga dari jauh"
"Siap tuan"
"Kamu boleh keluar" aksa langsung keluar. Sedangkan bimo sedang memikirkan cara untuk menghindari bahaya yang mengincar keselamatan putrinyaKeesokan paginya quen yang baru saja bangun menganti bajunya menjadi banu olahraga dan bersiap untuk lari pagi, ini kebiasaanya jika hari libur atau minggu.
Quen yang baru saja keluar dari rumahnya sudah melihat aksa yang juga sudah memakai pakian olahraga bukan hanya aksa tapi beberapa pengawal juga.
"Pagi non"
"Pagi" ucap quen lalu berlari kecil memimpin lari di depan ini sudah jadi kebiasaan ayahnya jika quen keluar rumah berjalan kaki atau lari lebih banyak penjagaan.Semua orang menatap ke arah quen ada yang berbisik-bisik karena seperti membawa pasukan tapi lebih banyak yang tau seberapa berpengaruhnya ayah quen.
Setelah satu jam lebih lari quen berhenti sejenak untuk membeli air mineral. Aksa mengambil botol di tangan quen karena melihat quen kesusahan membuka tutupnya
"Makasih kak" ucap quen yang hanya diangguki oleh aksa. Setelah beberapa menit mereka memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di rumah quen menuju halaman belakang untuk latihan bela diri. Aksa yang melihat dari kejauhan tanpa sadar tersenyum melihat quen
"Sa apa saya bilang dia itu gadis tangguh" ucap pak jupri yang membuat aksa sedikit kaget
"Bapak dari kapan disini?"
"Dari kamu liatin non quen latihan bela diri. Non itu cantik di sekolah ber prestasi, olahraga jangan di tanya ini nih bentar lagi pasti kita bakal nganter non nembak, manah sampai berkuda" aksa kaget gadis manja yang dia kenal hampir menguasai semua olahraga extrem yang jarang perempuan minatiQuen menyelesaikan latihannya seorang maid membawakan handuk dan air mineral. Quen berjalan ke arah aksa dan jupri yang sedang mengobrol.
"Non" jupri menundukan sedikit kepalanya ke arah quen
"Siapin mobil pak saya mau latihan tembak"
"Siap non" jupri langsung pergi menuju garasi untuk menyiapkan mobil."Tunggu mau mandi sama ganti baju dulu, kita latihan bareng" ucap quen, quen tau pasti kalo semua pengawal ayahnya pasti jago dalam tembak menembak
Setelah selesai quen menuju garasi sudah melihat aksa berdiri disana dengan jupri
"Kuncinya pak"
"Tuan su...."
"Tenang sa hari minggu dan hari libur non quen boleh membawa mobil sendiri" ucap jupri memotong omongan aksa, sedangkan quen hanya tersenyun dan langsung masuk ke dalam mobil.Baru saja quen mengeluarkan mobilnya dari rumah sudah ada beberapa mobil yang menunggu di luar
"Apa ini syaratnya?" Tanya aksa menoleh ke arah belakang beberapa mobil yang mengikuti mereka
"Iyaa, sebenernya gak mau sih tapi mau gimana lagi udah dady yang nyuruh" ucap quen menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi membuat aksa kaget
"Pelan-pelan quen bahaya"
"Kakak takut ya? Cemen masa segini aja udah takut"
"Kamu gila kalo mau mati, mati sendiri saja gak usah bawa-bawa orang lain" quen hanya tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi aksaSetelah beberapa menit sampailah mereka di tempat latihan tembak. Aksa turun terlebih dahulu karena merasa mual sedangkan quen masih tertawa dan masuk lebih awal.
Aksa yang baru saja masuk langsung melihat quen menembak
Dor
Dor
DorAksa tercengang seorang gadis SMA tapi sangat lihai memainkan pistol di tangannya terbukti dengan sasaranya yang pas
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD MY BOYFRIEND (Completed)
Teen FictionAletta gadis cantik dan mungil anak dari mafia dan pengusaha terbesar di indonesia yang di takuti sekakligus banyak yang memusuhi dan ingin menjatuhkan keluarganya membuat sang ayah menyewa bodyguard untuk anak gadisnya. Namun siapa sangka jika Al...