PART 4

7.1K 344 2
                                    

Cahaya matahari yang masuk lewat celah jendela membuat seorang gadis bangun dari tidurnya.

"Emhhh" quen  merengangkn tangannya menatap sekelilingnya menghela nafasny lalu turun dari tempat tidurnya.

Setelah selesai memoles sedikit wajahnya dengan bedak lalu memberikan sedikit liptin di bibirnya

"Cantik" ucapnya lalu bangun dari duduknya lalu berjalan keluar kamarnya.

Quen berjalan ke arah meja makan namun tak melihat ayahnya yang biasanya sudah ada di meja makn terlebih dahulu

"Bik daddy mana?" Tanya quen ke salah satu maid yang sedang menyiapkan makanannya

"Tuan sudah pergi sejak tadi pagi non"
"Minta tolong panggilin aksa dong bik" titah quen yang langsung diangguki oleh maid itu.

Aksa berjalan ke arah meja makan yang menampakan seorang gadis yang sibuk dengan hp nya. Quen yang sadar aksa sudah datang tersnyum ke arahnya

"Temenin aku sarapan kak"
"Saya sudah sarapan" ucap aksa yang masih berdiri di depan meja makan

"Iih temenin aja aku gak bisa sarapan sendiri, daddy udah pergi"
"Saya sudah menemani kamu"
"Maksudnya kakak ikut duduk" ucap quen namun aksa tetap diam di tempat membuat quen terpaksa bangun dari duduknya, memegang lengan aksa namun aksa melepasnya

"Issh ngeselin banget sih"
"Saya tidak suka kamu memerintah saya, bos saya pak bimo bukan kamu dan ini aturannya" ucap aksa tegas membuat quen menahan rasa kesalnya dan kembali duduk

"Kakak ngeselin"
"Saya tau, sekarang kamu makan kita berangkat ke sekolah" ucap aksa membuat quen semakin kesal dan makan dengan rasa kesal.

Setelah selesai makan quen berjalan terlebih dahulu meninggalkan aksa

"Kunci lambo yang putih mana" tanya quen ke salah satu staff di rumahnya. Aksa yang melihat itu hanya diam dan ingin tau yang ingin gadis itu lakukan

"Kasih saya, saya mau bawa mobil hari ini"
"T-tapi non tuan ti..."
"Kuncinya atau saya pecat kamu" ucap quen berbisik agar tak di dengar oleh aksa. Dan dengan terpaksa mereka memberikan kunci mobil.

Quen masuk ke dalam mobil membuat aks kaget dan langsung menghampiri quen

"Kuncinya biar saya yang bawa"
"Hmmm masalahnya aku gak pengen kakak yang nyopirin" ucap quen mulai menghidupkan mobilnya lalu menjalankan

"Byeee" ucap quen menjalankn mobil itu dengan kecepatan tinggi membuat aksa kesal,

"Kita kejar" ucap aksa memerintah beberapa pengawal untuk mengejar quen.

"Siap" ucap mereka bergegas masuk ke dalam mobil untuk mengejaar gadia kecil.

"Siapa suruh bikin gue kesel" ucap quen dengan senyum kemenangan saat melihat beberapa mobil yang mengikutinya.

Quen menurunkan kecepatan mobilnya membiarkan aksa dan para pengawalnya mendekatinya. Quen menurunkna kaca mobilnya

"Quen sata mohon berhenti saya bertanggung jawab atas kamu" ucap aksa berterika membuat quen tersenyum

"Sayangnya saya gak peduli" ucap quen lalu kembali menaikan kecepatannya meninggalkan mereka. Namun itu hanya berlangsung sebentar karena sudah ada mobil yang berhasil mencegatnya dan membuat quen mengerem mendadak

"Awww" ucap quen kesakitan karena kepalanya terbentur di saat bersamaan aksa sudah membuka pintu mobil.

Lalu mengendong quen keluar dari mobil lalu memindahkannya ke kursi penumpang

"Jangan pernah main-main sama saya" ucap aksa dengan wajah tegangnya membuat quen sedikit takut

"Jangan kabur atau coba bawa mobil lagi" ucap aksa mengambil kunci mobil quen lalu berjalan ke arah pengawal lainnya

"Kalian pulang ke rumah dan jangan ada yang melapor kejadian ini sama tuan" ucap aksa yang langsung diangguki oleh mereka setelah merek pergi aksa masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya

Selama perjalanan quen hanya mendengus kesal bahkan quen tidak menatap aksa seperti kemarin lagi.

Sesampainya di halaman sekolah quen langsung pergi begitu saja tanpa berkata apapun

"Hmm bocah" ucap aksa lalu menjalankan mobilnya untuk mencari parkiran.

Sedangkan di sisi lain quen yang baru masuk ke dalam kelas langsung melempar tas nya membuat tina dan sebagian orang kaget

" Ee ayam ayam" kaget tina yang langsung menatap quen dengna wajahnya yang masih kaget

"Lo kenapa dah ta gue kaget tau gak untung gue gak punya riwayat jantung kalo gak..." Quen menutup mulut tina dengan tangannya

"Berisik" ucap quen dan tina langsung melepaskan tangan quen yang sudah duduk di sampinya

"Pasti gegara ajudan lo tu ya"
"Hmm"
"Itu tandanya lu gak ada kesempatan ta, mending lu nyerah"
"Di kamus gue gak ada kata nyerah baru juga nyoba udah nyerah gue gak secemen itu kali tin" tina hanya memutar malas bola matanya karena menyesal sudah menasehatibya padahal tina sangat tau karakter sahabatnya

"Pagi anak-anak" tina dan quen menghentikan pembicaraannya dan kembali fokus

Tet
Teet

Bel pulang sudah berbunyi quen yang akan keluar kelas berhenti lalu kembali ke tempat duduknya membuat tina heran

"Kenapa lu?"
"Gue pulang ke rumah lu ya"
"Tumben kenapa? Mau ngerjain gue lagi lu ya?"
"Iih gak gak gue beneran mau main ke rumah lu"
"Iyaa main tapi mainin gue kan maksudnya"
"Iih enggak berdosa banget kamu"
"Dih"
"Yayyaya gue pulang ke rumah lu ya" ucap quen dengan memperlihatkan pupy eyes

"Gak usah sok imut nyet"
"Heheh"
"Terua ajudan kesayangan lo gimana?" Quen nampak berfikir sejenak lalu menarik tangan tina

"Kita pulang sekarang?" tanyanya namun quen hanya diam dan melanjutkan jalannya membuat tina bingung dengan sikap sahabatnya

"Eeh kita mau ke toilet cewek kakak cewek?" Tanya quen pasalnya aksa mengikutinya sampai depan toilet

"Tunggu di mobil aja, tin lu mau pulang kan? Pulang duluan aja" ucap quen namun tina hanya bengong lalu quen memberikan kode

"Ooh yaya gue duluan ya quen" ucap tina quen hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan quen dan aksa

"Saya tunggu di mobil"
"Ya sana" setelah aksa menjauh dari toilet quen berjalan ke belakang sekolah sambil menelfon seseorang

"Gue di belakang sekolah buru" ucapnya lalu quen mematikan sambunganya. Beberpa menit sebuah mobil mewah milik sahabatnya berhenti di depannya dan quen langsung masuk.

"Lo kenapa dah tumben amat ke rumah gue kabur lagi dari ajudan"
"Gue mau ngerjain dia" tina hanya diam dan menjalankan mobilnya dengan tenang.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di rumah mewah milik tina

"Tante mana?"
"Ikut bokap ke amerika"
"Oooh pantesan sepi" quen berjalan ke arah dapur. Quen kaget saat melihat seseorang perempuan yang ada di dapur

"Eeh maaf ya tante ngagetin kamu ya?" Quen menatap perempuan itu
"Tante yang di mall semalam kan?"
"Kamu inget ternyata"
"Maaf ya tan"
"It's okay" tina yang melihat quen dan perempuan itu di dapur langsung menghampirinya

"Quen,tan" mereja berdua langsung menoleh ke arah tina

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Menurut kalian perlu isi visual pemerannya atau gak yaa??
Kalo perlu saran dong siapa yang cocok??

MY BODYGUARD MY BOYFRIEND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang