PART 25

5.4K 268 2
                                    

Quen memutuskan untuk pulang ke rumah untuk menenangkan dirinya, ciya turun dari gendongan quen dan berlari masuk ke dalam rumah

"Uncle" ucap ciya langsung memeluk laki-laki yang di sebut uncle itu sedangkan quen hany diam dan memaksa untuk tersenyum

"Kamu masuk ke dalam kamar dulu ya nanti uncle nyusul" laki-laki itu mendekat ke arah quen menatap quen

"Mbak nangis? Mbak ketemu laki-laki itu?" Quen hanya diam namun dia tau itu adalah jawabannya

"Mbak diapain sama tu cowok hah! Sialan biar aku yang nyari dia"
"Niel udah lah mbak gak mau berurusan sama dia lagi" ucap quen dan berlalu begitu saja meninggalkan daniel di ruang tamu.

Sedangkan di sisi lain aksa sedang duduk di ruangannya memikirkan quen dan anak kecil yang bersamanya

Tok
Tok

Seorang laki-laki masuk ke dalam ruangannya dan duduk di depan aksa dengan membawa beberapa lembar foto

"Cuma ini yang gue dapet sa" aksa melihat satu persatu foto yang ada di meja nya,

"Dia siapa?"
"Gue belum tau, tapi gue yakin dia bukan suaminya. Gue udah cari info dan quen gak pernah ada catatan menikah selama 5 tahun"
"Terus anak ini?"
"Gue belum tau sa tapi anak ini lahir 4 tahun yang lalu" aksa menatap ke arah adrian lalu menatap kembali foti gadia kecil yang ada di foto itu

"Saat quen menghilang quen mengandung"
"Dia anak gue yan"
"Hah? Lo yakin?"
"Yakin, gue orang pertama yang ngerusak dia" aksa mengacak rambutnya frustasi kenapa dia bary mengetahui fakta ini sekarang.

"Gue harus ketemu mereka"
"Gak bisa sekarang sa lo bisa mati di tangan bimo"
"Gue gak peduli yan gue harus ketemu anak gue sekarang" aksa mengambil jas yang bertengger di kursinya lalu pergi dan di susul oleh adrian

Aksa menatao ke arah rumah mewah yang sama sekali tidak berubah bentuknya bahkan masih di penuhi dengan penjagaan yang ketat di depannya

"Lo yakin?"
"Gue harus yakin demi anak gue" aksa turun dari mobil berjalan ke arah gerbang yang di jaga ketat oleh pengawal

"Saya ingin bertemu quen"
"Apa sudah ada janji sebelumnya"
"Saya gak perlu izin untuk masuk ke dalam sana minggir kalian" aksa mencoba menerobos penjagaan namun tidak bisa sedangakan daniel dan quen yang mendengar ada suara ribut-ribut langsung keluar rumah

Quen kaget melihat aksa bersama seseorang berada di depan rumahnya sedang melawan bodyguardnya

"Aksa?" Semua menghentikan pukulan mereka bahkan aksa kini sudah mendekat ke arah quen

"Dia anak aku kan quen?"
"Siapa?"
"Anak kecil yang kamu bawa tadi"
"Bukan"
"Kamu jangan bohong"
"Bukan gue bilang bukan" daniel yang sejak tadi hanya diam kini sudah tak tahan dan langsung memukul aksa sampai tersungkur ke tanah

"Bajingan jangan pernah lo injekin kaki lo disini lagi, dia bukan anak lo ngerti sampai kapanpun itu gak akan berubah" ucap daniel namun aksa masih berusaha untuk bangun

"Gue ayah biologisnya dan gue berhak ketemu anak gue, sayang ini daddy kamu keluar ya" teriak aksa daniel masih menjauhkan aksa sedangkan quen hanya bisa menangis

Ciya yang mendengar itu langsung keluar berlari ke arah aksa namun sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak gadis kecil itu

"Aaaaaa ciya" quen langsung berlari ke arah anaknya yang sudah banyak bersimbah darah begitupun juga dengan aksa, daniel dan adrian menghampiri quen. Adrian mengeecek luka di tubuh ciya

"Bawa ke rumah sakit sekarang" ucap adrian dan aksa langsung mengangkat tubuh kecil itu dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Selama di perjalanan quen hanya menangis begitupun aksa, aksa menatap ke badan kecil penuh luka dan darah itu.

Sesampainya di rumah sakit ciya di bawa ke ugd untuk mendapatkan penanganan sedangkan aksa dan quen hanya mondar mandir menunggu kabar anaknya.

"Gimana dok?"
"Anak ibu membutuhkan donor darah stock darah AB+ tidak ada"
"Golongan darah saya berbeda dok"
"Saya ayahnya dok, tapi aku juga perlu persetujuan kamu sebagai ibunya" quen melirik ke arah aksa bimo yang baru saja sampai melihat keadaan itu langsung mencoba menangkan quen

"Pikirkan ciya sayang"
"Dia ayahnya dok dan golongan darahnya cocok" ucap quen tanpa menatap aksa sedikit pun

"Oke, mari pak ikut saya" aksa berjalan mengikuti suster mebawanya, aksa terbaring di samping anaknya menatap ciya yang terbaring lemas diatas brankar rumah sakit.

"Daddy disini sayang kamu harus kuat" ucap aksa menatap ciya

Aksa keluar dari ruangan setelah mendonorkan darahnya quen yang sudah melihat aksa langsung berdiri menghampiri aksa

"Gimana ciya?"
"Masih dalam penanganan dokter"
Quen duduk kembali sembari melafalkan doa agar putrinya baik-baik saja

"Sa" adrian dan beberapa pengawal aksa menghampiri aksa dengan raut wajah kesal

"Gimana udah ketemu?"
"Udah tapi dia berhasil kabur"
"Siapa?"
"Angel" quen yang mendengar nama itu langsung bangkit dari duduknya menghampiri aksa dengan amarah

"Ini kenapa aku ngejauhin kamu dari ciya, karena pacar sikopt kamu ngincer aku dan ciya!!!" Aksa menutup matanya agar tak tersulut emosi

"Cari wanita itu dalam keadaan hidup atau mati seret dia kesini dalam waktu 24 jam kalo gak, kalian yang saya bunuh" ucap aksa penuh penekanan yang langsung diangguki oleh bodyguard aksa langsung pergi

Quen hanya diam saat aksa memberikan perintah itu hingga dokter menghampiri mereka.

"Gimana dok anak saya"
"Sudah melewati masa kritis sebentar lagi akan di pindahkan ke ruang perawatan" dan benar saja para perawat membawa brankar untuk di pindahkan ruang perawatan.

Quen mengelus wajah anaknya aksa yang melihat itu langsung menghampiri quen di saat bersamaan melihat ciya yang sudah membuka matanya "mom" lirihnya

"Sayang apa yang sakit?"
"Its to hurt mom" ucap ciya mengelus luka di dahinya Quen mencium lukanya

"Biar gone sakitnya"
"Dady you don't kiss me?" Tanyanya ke arah aksa membuat bukan hanya aksa tapi juga quen yang kaget

"What do you call him?"
"Daddy he'is my dad right?"
"Yes baby your my daughter" ucap aksa yang lebih mendekat ke arah gadis kecil itu mencium seluruh wajah

"Get well soon baby i'm sorry"
"Dad can you promise?"
"Anything for you princess"
"Don't go" mendengar ucapan anaknya membuat quen merasa bersalah dan menitikan air matanya

"Cause i miss you"
"I'm promise my lil princess"
"Mommy mau beli makan dulu ya kamu disini dulu sama" quen berhenti sejenak melirik ke arah aksa

"Sama daddy"
"Iya mom" quen keluar dari kamar untuk mengeluarkak air mata yang sejak tadi ia tahan

MY BODYGUARD MY BOYFRIEND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang