PART 27

5.1K 243 2
                                    

Keesokan paginya quen bangun dari tidurnya bingung saat melihat dirinya berada di sofa dan memakai selimut di tubuhnya, quen bangun dari tidurnya melihat sekitarnya namun tidak ada siapapun kecuali dirinya dan ciya.

Quen bangun dari sofa lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya, di saat quen keluar kamar mandi quen sudah melihat pemandangan yang tidak dia pernha liat sebelumnya pemandangan melihat anaknya tertawa lepas dengan laki-laki itu

"Baru bangun?" Tanya laki-laki itu saat melihat quen keluar dari kamar mandi

"Iyaa"
"Aku udah beli sarapan, kamu sarapan dulu ya" ucapnya menunjuk bubur diatas meja lengkap dengan minumnya

"Biar aku yang nyuapin ciya"
"Bial daddy mom aku pengen di cuapin daddy"
"Biar aku aja kamu makan dulu terus mandi ya masalah ciya biar aku" quen diam dan menjauh dari anak dan ayah yang sedang menikmati sarapannya

"Ayok sekarang ciya makan ya aaa pesawatnya mau mendarat" ucap aksa yang sedang menyuapi anak semata wayangnya.

Setelah beberapa menit quen menyelesaikan makan dan mandinya begitupun dengan aksa yang sudah selesai menyuapi anaknya.

"Kamu pulang aja biar aku yang jagain ciya"
"Aku disini aja nemenin ciya dari ciya kecil aku gak pernah ada di sisinya biarin aku nebus semuanya sekarang"
"Udeeh kalian pulang aja dulu biar gue yang jagain ciya" aksa dan quen menatap ke arah daniel yang baru saja masuk ke dalam kamar rawat ciya

"Yah kamu pulang dulu aku gak bakal ngelarang kamu nemuin ciya"
"Aduuh ribet deh lu berdua pulang dulu mandi dulu kek istirahat dulu gue tau kalian capek, biar gue jagain ciya"
"Tapi ciya" quen menatap ke arah anaknya yang sejak tadi hanya menatap merek bertiga

"Ciya gak papakn kalo uncle yang jagain ciya?" Tanya daniel kearah ciya
"Gak papa ciya sama uncle aja momy sama daddy pacalan dulu" aksa dan quen kaget mendengar ucapan anaknya

"Ciya siapa yang ngajarin gitu?"
"Tadi uncle daniel bisik-bisik ke ciya"
"Eeh ciya gak boleh bohong loh" ucap daniel ke arah ciya

"Iih uncle yang bohong, tadi ciya di bisikin mom katanya gini ciya nanti sama uncle dulu momy sama daddy mau pacalan gitu katanya" quen menatap daniel dengan tatapan tajam sedangkan daniel hanya nyengir

"Jangan ngajarin anak gue yang gak-gak deh niel" ucap aksa
"Heheh becanda doang mas"
"Dia masih kecil jangan lu rusaki sama otak playboy lu" ucap quen menatap daniel yang hanya tersenyum tanpa rasa bersalah

"Iyee maaf gak lagi, udah lu berdua pulang dulu deh"
"Gue gak yakin anak gue aman sama lo niel"
"Tega banget lo mbak selama di us juga gue yang jaga anak lo"
"Tapi sekarang gue gak percaya"
"Quen pulang dulu biar dady yang jaga disini" quen dan aksa kaget melihat bimo yang sudah masuk ke dalam kamar rawat

"Hah? Dady?"
"Iya kamu pulang dulu biar daddy yang disini sama daniel"
"Serius?"
"Iyaa emang daddy becanda"
"Yaelah lama lu mbak lu pulang sama mas aksa ntar lu balik lagi" ucap daniel yang mendorong aksa dan quen keluar dari kamar rawat ciya

"Iya iya gue mau ketemu anak gue dulu" ucap quen kembali masuk ke dalam kamar ciya diikuti oleh aksa di belakangnya

"Ciya momy pulang dulu nanti momy kesini lagi ya sayang"
"Iya daddy sama momy mau pacalan ya?"
"Sayang kamu jangan dengerin apa yang di bilang uncle ya, dady sama momy mau ganti baju dulu oke"
"Oke momy" ucap gadis kecil itu lalu quen mencium  kening anaknya dan kini gantian aksa yang mendekat ke arah anaknya

"Daddy pulang dulu ya kamu mau beli mainan apa nanti dady bawain"
"Benelan?"
"Bener apapun yang ciya mau"
"Ciya pengen adik" quen yang mendengar itu langsung menatap tajam ke arah daniel

"Bukan gue mbak sumpah" ucap daniel membentuk v di jarinya sedikit ketakutan melihat ekspresi quen

"Iua tapi sekarang daddy gak bisa buat adiknya, jadi minta yang bisa dady kabulin hari ini sayang"
"Yaah" ciya mengerucutkan bibirnya lalu aksa mendekat ke arah ciya dan berbisik

"Ciya bujuk momy dulu nanti kalo mommy mau daddy bikin tiga adik" ucap aksa berbisik membuat ciya kembali tersenyum ceria

"Janji"
"Janji, sekarang ciya mau apa?"
"Bonek balbi"
"Oke siap Lil princes"  ucapa aksa mencium setiap inci wajah anaknya lalu keluar dari kamar rawat ciya yang disusul oleh quen

"Kamu janji apa sama ciya sampe ciya seneng gitu"
"Aku akan kasih tau kamu kalo kamu mau jadi istri"
"Gila kamu"
"Yaudah kalo gitu aku gak kasih tau"
Aksa berjalan lebih dulu dan membukakn pintu mobilnya untuk quen

"Bukan karena aku kasih izin kamu dekat sama ciya aku udah maafin kamu"
"Aku juga tau soal itu kamu tenang aja quen, aku akan dapetin kamu lagi perjuangin kamu lagi dan itu janji aku" quen melirik ke arah aksa yang sedang menyetir membuatnya mengingat kembali kenangan mereka dulu

"Aku udah pernah denger kata-kata 4 tahun lalu dan sekarang aku dengar lagi kata-kata di mulut orang yang sama" ucap quen dingin namun aksa hanya menatap quen sekilas

"Kali ini aku serius sama ucapan aku quen, aku akan memperjuangkan kamu dan anak kita" quen tetap diam sampai akhirnya aksa menghentikan mobilnya di restorant tempat makan mereka dulu

"Kenapa berhenti disini? Aku gak mau makan"
"Aku yang pengen makan ayok turun" quen terpaksa turun dari mobil karena tidak mau kepanasan di dalam mobil.

Baru saja melangkahkan kakinya quen melihat dua orang wanita yang sangat dia kenal dulu

"Letta?" Bukan hanya quen yang kaget bahkan aksa pun kaget bisa melihat wanita ini kembali

"Kalian ngejebak aku ya?"
"Sumpah aku gak tau mereka ada disini juga"
"Gak usah banyak alasan aku udah gak percaya sama kamu" setelah mengatakan itu quen lari keluar restorant yang di susul oleh kedua wanita itu dan aksa

"Quen sumpah itu bukan aku, aku udah gak kontekan sama mereka setelah kamu pergi"
"Quen please gue mau ngomong sama lo, gue sahabt lo quen" quen menatap ke arah mereka dengan amarah yang sangat jelas di wajahnya

"Gue gak perlu ngomong sama lo tin persahabatn kita udah hancur saat gue tau lo nyembunyyin fakta kalo dia" quen menunjuk ke arah wanita di sampingnya yang sejak tadi hanya diam

"Gue gak sudi gue bilang dia nyokap gue, yang ternyata juga dalang dari kehancuran gue, dan gue gak bisa lupa kalo lo ponakannya" ucap quen pergi dan mengehentikan taxi, tina yang ingin mengejar di tahan oleh aksa

"Biar gue nanti yang ngomong sama dia"
"Puas tan, puass hah udah hancurin persahabatn aku sama letta? Gak punya hati tau gak!!" Kini giliran tina yang pergi meninggalkan mereka

MY BODYGUARD MY BOYFRIEND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang