PART 23

4.9K 242 2
                                    

5 tahun berlalu quen melihat ke arah jendela yang memperlihatkan indahnya kota new york lalu seseorang memeluk kakinya dari belakang "momy" ucapnya dengan suara yang masih belum pasih

"Yess my princes" ucap quen berjongkok untuk mensejajarkan tinggi anak kecil

"Tomorow is my birthday mom"
"Yes, so what do you want?"
"Hmm wait" ucap anak kecil sambil mengetuk-mengetukan jari telunjuknya di dagunya, belum sempat menjawab seseorang sudah memeluk gadis kecil itu dari belakang

"This is your gift my princes"
"Oh my good this is a beutiful thank you"
"Your welcome princess, this is special for you" gadis kecil itu memeluk laki-laki di depannya

"are you happy princes?"
"I'm so happy"
"Okay so you can play with her"
"Okay bye mom"
"Bye dear" ucap quen melambai ke arah anaknya yang sedang berlari ke arah kamarnya

"Beutiful girl"
"Momynya cantik masa anaknya gak cantik" ucap quen tersenyum ke arah laki-laki yang sudah berdiri di depannya memandangi indahnya kota new york.

"Thanks niel"
"Quen stoped she is my daughter"
"Okay okay"
"Kenapa setiap ulang tahun anak mu selalu merenung seperti ini quen"
"Gak, hanya mengingat yang tidak seharusnya diingat kembali" laki-laki yang bernama daniel membawa quen ke dalam pelukannya mencoba menangkan quen

"Jangan terlalu larut dalam masa lalu quen, putri mu membutuhkan mu bukan masa lalu mu"
"Susah niel lo tau seberapa jauh pun gue pergi, masa lalu itu bayangan itu selalu menghantui gue setiap saat" daniel kembali membawa tubuh quen ke dalam pelukannya.

"Jangan takut, i'am here i'am always with you" quen menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik daniel yang membuatnya sangat nyaman

"Jangan nangis lagi mending kita fikirin buat kejutan untuk ulang tahun my lil princes"
"Omg gue lupa, lo harus anter gue"
"Kemana?"
"Beli cake" quen mengambil tas yang mengantung di dekat pintu lalu keluar yang diikuti oleh daniel di belakangnya

Setelah mengambil cake quen kembali ke rumah mewah miliknya namun daniel tidak ikut masuk ke dalam lagi

"Lo beneran gak masuk?"
"Gak gue ada kencan sama bianca"
"Oke deh yang gak jomblo"
"Yee gue kan ganteng"
"Serah lo niel, nanti titip salam sama bianca"
"Siap mbak" ucap daniel yang memberi hormat ke arah quen. Dan ya daniel adalah sepupunya yang sudah tinggal disini dari kecil.

Quen meletakan cake nya di kulkas dan menunggu sampai jam 12:00 malam untuk memberikan kejutan ke putri kecil yang bernama ALISYA PRINCES DEVINA.

Quen melihat jam yang beberapa menit lagi menuju ke ulang tahun putrinya, quen masuk ke dalam kamar anaknya dengan membawa cake dan lilin yang sudah hidup

Happy birthday to you
Happy  birthday to you
Happy birthday
Happy birthday
Happy birthday my princes

Quen duduk di samping putri kecil yang baru bangun tapi dengan senyuman yang sangat mengingatkan quen dengan seseorang

"Make a wish dulu"  gadis kecil yang memiliki mata indah memejamkan matanya beberapa detik lalu meniup lilih yang ada di cake itu. Setelah lilin mati quen dan putirnya bertepuk tanagan ria

"Happy birthday sayang, to be good girl i love you baby" ucap quen memeluk dan menciumi wajaha anknya. Lalu seorang laki-laki yang sudah berumur memeluk gadis kecil di depannya

"Happy birthday my lil princes i love you so much"
"I lov you grandpa"
"This is your gift" ucap bimo yang langsung memberikan mainan yang sangat cucunya sukai, namun kali ini gadis kecil itu tidak bersemangat membuat quen khawatir

"What's wrong dear?" Gadis kecil itu hanya menggeleng kepalanya lalu mengulum senyumnya

"Okay, tadi momy liat ciya make a wishnya lama, cia minta apa sama tuhan?"
"Ciya want to god untuk jagain momy jagain oppa and then ciya want dady" mendengar ucapan ciya quen merasakan debaran yang selama 4 tahun ini tidak quen rasakan, begitu pun dengn bimo ucapan dari bibir polos ciya mampu membuatnya merasa bersalah.

Quen memeluk anaknya begitu erat, anaknya adalah saksi hidup betapa menderitanya quen selama 4 tahun belakangan, tanpa sadar quen menitikan air matanya ciya yang bisa merasakn bajunya basah langsung melepaskan pelukannya dan menghapus air mata quen yang jatuh di pipi

"Mom what's wrong"
"No, mom happy"
"Why you cry?"
"I'am not cry" quen menciun kembali wajah gembul milik anaknya 

"Sekarang kamu tidur ya udah malem good night my princes"
"Good night too mom" setelah quen menciun kening anaknya dan mematikan lampunya lalu keluar dari kamar anaknya

Quen keluar dari kamar anaknya melihat bimo yang sudah menunggunya sejak tadi ternyata

"Quen" quen menatap sang ayah lalu menghampirinya dan duduk di sebelahnya, hubungan anak dan ayah ini belum sepenuhnya membaik quen masih marah ke bimo.

"Besok kita balik ke indo"
"Bisa gak sih daddy gak memaksa kehendak aku, 4 tahun lalu daddy minta aku tinggal disini setelah aku nurutin semuanya dady minta aku balik ke indo!!!" Ucap quen sedikit berteriak ke arah laki-laki di depannya 

"Perusahaan colapse quen"
"Hah? Kok bisa"
"Banyak korupsi jadi kita harus kembali ke indo untuk benerin semuanya" quen menghela nafasnya quen mengerti karena semenjak neneknya meninggal perusahaan yang di indonesia tidak di handle langsung

"Iya, aku siapin barang dulu" ucap quen menuju kamarnya untuk berkemas barangnya dan semua barang anak-anaknya. Walaupun perusahaan dan bisnisnya di beberapa negara baik-baik saja tapi quen tidak mau kehilangan perusahaan nya di indonesia.

Quen menatap wajah sang anak lalu mengendongnya karena masih nyenyak tertidur. Setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, akhirnya mereka semua menginjakan kakinya di bandara soekarno hatta.

Quen melihat sekelilingnya yang sudah banyak bodyguard-bodyguard ayahnya sudah datang untuk menjemput mereka,  sedangkan gadia kecil itu bingung menatap sekelilingnya ciya menarik tangan quen untuk mensejajarkan tingginya

"Who are they?"
"Mereka bodyguard kita sayang"
"Oooh kita dimana?"
"Kita di rumah mommy sayang" ucap bimo ke arah cucunya memang yang selalu penasaran dengan apa yang baru saja dia temui

"Lets go to home" ucap bimo menggandeng tangan mungil milik ciya dengan tawa, sedangkan quen, quen masih menatap ke arah jendela mobil melihat jakarta yang sudah banyak berubah

Semuanya berubah tapi tidak dengan kenangan, kenapa rasanya pahit sekali seperti baru terjadi kemarin ~batin quen

"Opa apa daddy juga tinggal disini?" Quen kaget mendengar pertanyaan dari sang anak

"Iyaa" quen langsung menatap tajam ke arah sang ayah namun bimo cuek dan tak menghiraukan quen

"Ciya boleh ketemu daddy kan?"
"Nanti akan ada waktunya sayang" ucap bimo sambil mengelus-ngelus rambut ciya penuh kasih sayang

MY BODYGUARD MY BOYFRIEND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang