Seperti biasanya pagi ini quen sedang menyelesaikan sarapanya dengan bimo namun ada yang berbeda karena sejak tadi quen hanya diam
"Kamu kenapa?"
"Hah?" Ucap quen menatap sang ayah yang menatapnya sejak tadi"Sakit?"
"Gak quen gak papa kok dad"
"Gak papa tapi kok kayak sedih gitu ada yang jailin kamu atau ada yang lagi kamu pengen?"
"Enggak, quen sekolah dulu ya" ucap quen bangun dari duduk dan mencium tangan bimo untuk berpamitan.Quen menatap aksa yang sudah berdiri di samping mobil yang biasa di pakai untuk mengantar quen. Quen berjalan ke arah aksa mencoba tersenyum namun aksa bersikap lebih dingin dari biasanya.
Setelah quen masuk ke dalam mobil dan di susul dengan aksa yang tetap mau duduk di sampingnya membuat quen sedikit lega
"Kak udah sarapan?" Tanya quen namun tidak ada jawaban dari aksa membuat quen menghela nafasnya
"Pak udah sarapan?"
"Udah non? Non mau sarapan lagi?"
"Enggak saya kira bapak belum sarapan" ucap quen lalu menutup matanya agar tak melihat wajah dingin aksa.Mobil berhenti di halaman sekolah seperti biasa aksa membukakan pintu dan mempersilahkan quen untuk turun dari mobilnya dan mengikuti quen sampai di depan kelas.
Melihat quen yang lesu ketika masuk kelas membuat tina sedikit kesal apa lagi yang dia perbuat kepada sahabatnya itu lagi itu yang menjadi pikirannya sejak tadi
"Lo kenapa lagi sih ta?" Tanya tina ke quen yang sudah duduk di sampingnya dengan wajah menyedihkannya itu
"Gue di cuekin sama dia"
"Udahlah dia aja gak ngegubris lo kok, kenapa lo nyakitin diri lo dengan suka sama dia" quen menatap tina dengan lesu karena apa yang di katakan sahabatnya ada benarnya"Tin ini salah gue, karena kelakuan gue kemarin dia di tampar sama bokap" mendengar ucapan quen tina kaget dan menatap ke arah luar melihat aksa yang sedang berdiri
"Makanya kalo lo mau ngelakuin sesuatu itu di pikirin dulu quen, lo gaj tau seberapa kejamnya bokap lu" ucap tina yang langsung di tatap quen membuat tina gelagapan
"Maksud lo kejam?"
"Hmm itu maksudny seberapa sayangnya bokap lo sama lo makanya bokap lo bisa kek gitu" ucap tina tapi untungnya quen hanya mengiyakan tanpa bertanya apapun lagi"Pagi anak-anak" tina lega karena seseorang datang dan quen pasti tidak akan menanyakan hal itu lagi.
Kring
KringBel istirahat berbunyi quen dan tina bersiap untuk ke resto dekat kampusnya untuk makan. Quen dan tina keluar kelas di ikuti dengan aksa di belakangnya. Sesampainya di restaurant quen, tina, aksa dan jupri duduk di tempat yang sama
"Lo mau pesen apa tin?"
"Hmm ayam terus minumnya orange jus aja" ucap tina meletakan buku menu di atas meja"Kakak mau pesen apa?"
"Samain aja" ucap aksa dingin membuat quen mendesah pelan"Nasi goreng seafoodnya 3 ya minumnya orange jus semua" ucap quen ke arah pelayan di sampingnya.
"Aksa" ucap seseorang membuat semua orang menatap ke arah seorang wanita dengan pakian berkelas menghampiri mereka.
Quen menatap aksa yang langsung berdiri dan menghampiri wanita dengan senyuman, ini pertama kalinya quen melihat senyum aksa yang begitu indah namun menyesakan karena senyum itu bukan karenanya melainkan karena wanita lain.
"Angel" ucap aksa tak percaya melihat wanita yang sudah lama tak ia jumpai. Angel tersenyum menatap ke arah tina dan quen yang sedang duduk
"Tina kamu juga disini" quen menatap ke arah tina yang ternyata juga mengenalnya
"I-yaa kak" ucap tina sedikit gugup, melihat itu aksa membawa wanita itu keluar dari restaurant. Quen yang ingun mengikuti mereka di tahan oleh tina
"Gak usah tuh makanan lo udah dateng" ucap tina namun quen masih tidak mengerti apa hubungan tina dengan wanita itu dan kenapa aksa membawanya keluar
"Lo kenal dia?"
"Anak temennya nyokap"
"Lo tau hubungan mereka?" Tanya quen dengan wajah yang serius membuat tina gugup dan memalingkan wajahnya ke arah makanan"Enggak" jawab tina singkat dan melanjutkan makannya dengan tenang. Quen yang sedari tadi penasaran dan tak tenang karena aksa belum juga masuk kembali.
Aksa masuk lalu menatap tina sebaliknya begitu tina pun menatap aksa membuat quen semakin curiga apa sebenarnya hubungan sahabatnya dengan mereka
"Ekhem" deheman quen membuat mereka sadar dan mengehentikan saling tatap itu
"Dia siapa?"
"Bukan urusan kamu" ucap aksa dingin membuat quen merasakan sesak di dadanya sedangkan tina menatap aksa dengan tatapan mematikan.Setelah selesai makan mereka kembali ke sekolah, selama di koridor quen selalu memikirkan siapa wanita itu, hubungan sahabatnya dengan mereka dan masih banyak lagi. Tina yang sadar quen sedang memikirkan sesuatu langsung menyenggol lengan quen
"Eeh bengong kesambet lo?"
"Eng--gak" quen masuk ke dalam kelas meninggalkan tina yang masih di belakang dengan aksa"Gue gak mau quen tau" ucap tina sambil berjalan untuk menghindari tatapan siswa disana apalagi sekolah ini milik keluarga quen
"Tenang aja lo akan aman" mendengar itu tina pergi meninggalkan aksa dan masuk ke dalam kelas menghampiri quen yang membaca tapi fikirannya melayang entah kemana
"Ta lo baca?" Quen mengangguk lalu tina duduk di sampingnya menyentuh dahi quen
"Gak sakit, lo kenapa sih ta?"
"Gak papa emang gue kenapa?"
"Gue tau sih lo pinter tapi gue yakin lo gak bisa baca buku kebalik" quen langsung melihat bukunya yang memang terbalik que hanya tersenyum ke arah tina"Ada yang lo pikirin ya"
"Siang anak-anak" quen lega karena gurunya datang di waktu yang tepat.Kring
KringBell pulang berbunyi quen membereskan semua bukunya lalu memasukannya ke dalam tas.
"Gue pulang duluan ya tin"
"Oke tiati nyet" ucap tina yang hanya di balas senyuman oleh quenQuen keluar dari kelasnya dengan fikiran tentanga mereka tidak ada hentinya. Di dalam mobil quen masih menerka- nerka hubungan mereka
"Pak nanti mampir ke rumah nenek bentar ya"
"Siap non"
"Udah izin sama tuan"
"Aku gak perlu izin ke rumah nenek, rumah nenek itu terhubung sama cctv di hp dady" ucap quen yang hanya di ooh kan oleh aksaAksa cukup heran melihat pengawalan disini lebih ketat dari pengawalan di rumah pribadi bossnya. Quen masuk ke dalam bersama aksa
"Nek" ucap quen menghampiri neneknya mencium tanganya
"Cucu nenek" wanita tua yang sudah renta itu menatap ke arah aksa lalu teesenyum ke arah aksa
"Aksa pengawal baru cucu saya?" Quen hanya mengangguk lalu duduk di dekat sedangkan aksa kaget mendengar wanita di depanya
"Sebelum kamu boleh kerja menjaga cucu saya harus persetujuan saya" aksa tercengang ternyata wanita tua ini lebih berpengaruh
"Saya rita kalau sudah jadi pengawal anak saya berarti kamu sudah lulus seleksi bimo dan saya"
![](https://img.wattpad.com/cover/237458906-288-k601312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD MY BOYFRIEND (Completed)
Novela JuvenilAletta gadis cantik dan mungil anak dari mafia dan pengusaha terbesar di indonesia yang di takuti sekakligus banyak yang memusuhi dan ingin menjatuhkan keluarganya membuat sang ayah menyewa bodyguard untuk anak gadisnya. Namun siapa sangka jika Al...