PART 21

5.2K 243 3
                                    

Keesokan paginya setelah dokter menemui quen dan memperbolehkan quen pulang hari ini, berbeda dengan ayahnya bimo harus di rawat sedikit lebih lama karena harus mendapatkan pengobatan intesif.

Quen masuk ke dalam kamar rawat ayahnya, yang sudah menampakan sang ayah yang sedang sarapan.

"Quen pulang dulu ya dad, nanti quen balik nemenin daddy"
"Gak usah daddy banyak yang nemenin, sekarang kamu pulang istirahat  biar cepet pulih" quen memeluk ayahnya dengan erat, lalu mencium tangan ayahnya

"Quen pulang dulu" ucap quen lalu keluar dari ruang rawat ayahnya.

Selama di dalam mobil quen menatap aksa yang sedang serius menyetir mobil, aksa yang merasa di perhatikan langsung menatap quen dengan senyuman lalu mengenggam tanganya.

"Suka banget ya ngeliatin saya?"
"Emang gak boleh ya ngeliatin calon suami" aksa tersenyum lalu mencium tangan quen berulang kali

"Kita ke dufan dulu ya"
"Ngapain?"
"Main kan kakak udah janji sama aku buat jalan-jalan"
"Tapi kamu baru pulang loh"
"Ayolah bentar lagi aku gak bisa berduaan sama kamu lagi karena urusan kantor dan sekolah" quen menunjukan pupy eyesnya membuat aksa gemas dan mencubit pipi quen

"Aku nyerah kalo kamu udah ekspresinya kayak gitu"
"Ahahha aku tau makanya"
"Jangan tunjukin ekspresi kayak gitu ke cowok lain" ucap aksa yang diangguki oleh quen. Aksa melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke dufan

Quen menatap wahana permainan sekelilingnya sudah tidak sabar mencoba satu-satu. Quen menarik aksa ke salah satu wahana

"Kamu yakin naik ini" quen menganggukan kepalanya kembali menarik tangan aksa untuk naik

Komidi putar mulai berputar quen mengenggam tangan aksa yang berada di sampingnya selama wahana itu berputar aksa melihat tawa dan senyum quen yang tak pernah luntur.

Setelah wahana itu berhenti quen kembali menarik tangan aksa untuk mengikutinya

"Jangan yang ini deh by"
"Apa kamu aku apa tadi?"
"By" ucap aksa jelas membuat quen salah tingkah

"Ayook jangan yang ini by"
"Gak mau aku maunya itu by iih"
"Bahaya kamu tu baru sembuh loh"
"Ini kamu yang emang takut aku kenapa-kenapa atau kamu emang takut" ucap quen dengan senyuman mengejek. Quen berlari terlebih dahulu ke arah wahana itu.

Aksa yang sejak tadi sudah berteriak karena wahana ekstrim yang mereka coba, quen  turun dari bianglala itu dengan tawa sedangkan aksa langsung menduduk dirinya karena pusing .

Quen mencoba memijat tengkuk aksa agar aksa lebih tenang dan sedikit menghilangkan rasa pusingnya

"Maaf ya sayang gara-gara aku kamu jadi gini" ucap quen merasa bersalah melihat aksa yang sudah lemas tak berdaya.

Quen membantu aksa untuk berdiri dan membawanya ke salah satu restaurant yang ada di dufan. Quen memanggil salah satu pelayan untuk datang ke meja makan

"Mau pesan apa mbak mas?"
"Hmm air putih dulu deh pacar saya lagi pusing nih" ucap quen yang langsung diangguki oleh pelayan tersebut.  Setelah air putihnya datang quen langsung memberikannya ke aksa

"Gak papa kan by maaf ya" ucap quen sendu karena merasa bersalah saat melihat keaadan aksa yang lemas

"Gak papa sayang" ucap aksa yang tersenyum ke arah quen dan membuat quen sedikit lega

Quen kembali memanggil pelayan untuk datang ke meje mereka.

"Be betutunya satu terus hmm es kelapa aja, kamu apa by?"
"Samain aja kayak kamu"
"Jadi itu dua ya"
"Baik di tunggu ya" quen memberikan daftar menunya ke arah pelayan sedangkan aksa sedang sibuk dengan hp nya sejak tadi.

"Lebih menarik hp nya daripada aku" aksa yang merasa dengan sindirian quen langsung menatap ke arah quen

"Bukan gitu sayang maafin aku, aku lagi ngecek kerjaan bentar"
"Kerja apan? Kamu punya kerjaan lain lagi?" Selidik quen membuat aksa sedikit gugup

"Ehmmm ini aku punya kerjaan tambahan dari daddy kamu"
"Apa?"
"Jagain kamu"
"Kan emang jagain aku terus"
"Sekarang harua lebih ketat kan jagain calon istri"
"Anjaaay" ucap quen tertawa mendengar gombalan aksa yang sangat biasa saja itu

"Gak ada uang receh bang"
"Gak perlu receh neng saya perlunya cinta neng aja" mereka tertawa bersama sambil menikmati angin panati yang berhembus.

Setelah selesai makan quen dan aksa langsung pulang ke rumah quen. Mereka berdua berdiri di depan pintu dengan tangan yang masih berpegangan

Author : cielah mau nyebrang pak
Aksa : jomblo di larang komen
Author : kalo bukan karena gue lu kagak jadian bambang
(Oke skip back to story)

"Masuk duluan gih langsung istirahat jangan lupa obatnya juga di minum"
"Iih tapi masih kangen" ucap quen dengan manjanya membuat aksa gemas dan mencubit gemas pipi gembil milik pacarnya

"Nanti kalo kamu kangen telfon aku, sekarang kamu mandi istirahat ntar malem aku temenin makan" ucap aksa sambil merapikan rambut quen

"Janji ya gak boleh bohong"
"Iya sayang"
"Yaudah bye by i'am gonna miss you"
"Aku masih disini by" aksa mencium kening quen dengan tulus

"Istirahat ya aku juga istirahat" ucap aksa lalu quen masuk ke dalam dumah sedangkan aksa sudah pergi menjauh dari pintu mewah itu.

Quen yang baru bangun dari tidurnya yang nyenyak langsung melihat ke arah jam di sampingnya yang sudah menunjukan jam 7 malam, quen turun dari ranjangnya bersiap untuk mandi. Setelah quen mandi quen keluar dari kamarnya sudah melihat aksa yang sedang sibuk menyiapkan makanan di meja makan.

"Malam sayang" ucap aksa menatap ke arah quen dengan senyuman quen pun langsung menghampiri aksa

"Makan dulu ya" ucap aksa mempersilahkan quen untuk duduk begitupun dengan aksa yang ikut duduk di sampingnya

"Aku kira kita makannya di luar"
"Kamu ini baru sembuh tadi udah seharian di luar jadi sekarang kita makannya di rumah aja"
"Terus cctv gimana?" Aksa mendekati ke arah telinga quen untuk membisikan sesuatu

"Udah aku matiin semua jadi semuanya aman" quen tersenyum ke arah aksa walaupun yang di lakukan aksa salah.

Setelah mereka selesai makan aksa pamitan pulang walaupun sebenarnya quen tidak mengizinkan

"Iih nginep aja, nanti kamu tidurnya di kamar tamu aja"
"Gak bisa sayang lagian besok kan ketemu lagi"
"Iih tapi aku maunya kamu"
"Quen denger aku juga pengen sama kamu terus tapi ini penting aku kayak gini supaya nanti aku bisa perjuangin kamu" ucap aksa meyakinkan quen, walaupun setengah hati akhirnya quen membiarkan aksa pulang.

Keesokan harinya seperti biasa quen mulai kembali ke sekolah dan bimo hari ini sudah di perbolehkan pulang, namun itu bukan penghalang bagi dua insan yang sedang kasmaran ini walaupun harus menyembunyikan hubunganya dari ayah dan orang-orang sekitarnya


MY BODYGUARD MY BOYFRIEND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang