PART 1

15.7K 534 5
                                    

Gadis kecil yang baru saja bangun dari tidur nyenyaknya langsung ke kamar mandi bersiap-siap untuk mandi. Setelah selesai mandi di bercermin merapikan rambutnya dan sedikit memoles wajahnya

"Cantik" ucapnya di cermin lalu keluar dari kamarnya dan menuruni tangga yang sudah melihat sang ayah sedang duduk dan membcaa koran. Gadis itu menghampiri pria payu baya itu lalu mencium pipinya

Cup

"Morning dad" ucapnya dengan senyuman yang terpampang jelas di wajahnya

"Morning sayang" ucap pria itu dan meletakan koran di mejanya menghampiri gadis kecilnya yang sudah di meja makan

"Bodyguard kamu yang dulu udah resign" ucap sang ayah membuat gadis kecil itu tersenyum bahagia

"Jadi quen ke sekolah sendiri? Boleh bawa mobil sendiri kan?" Tanyanya antusias karena di umurnya 16 tahun quen tidak pernah pergi sendiri tanpa pengawalan

"No" ucap bimo enteng membuat quen mengerucutkan bibirnya

"Dad c'mon quen bukan anak tk yang kemana-mana harus dianter di kawal quen risih dad"
"Dady gak menerima penolakan quen ini semua dady lakuin demi kebaikan kamu juga"
"Ck" quen meletakan sendoknya di atas piring karena moodnya rusak.

Bimo yang mengerti kalo quen sedang  merajuk mengenggam tangan mungil anak gadisnya

"Kamu akan ngerti nanti ke khawatiran dady quen" quen hanya melihat sekilas lalu menghela nafasnya, queen tidak bisa marah lama-lama dengan bimo karena quen tau perjuangan sang ayah sampai di titik ini

"Lanjut makan ya bentar lagi bodyguard baru kamu dateng" ucap bimo lalu meninggalkan sang anak yang sedang makan.

Setelah selesai makan quen bangun dari tempat duduknya mengambil tas selempangnya lalu menghampiri bimo yang sedang berbincang dengan seseorang yang tidak dia tahu.

Quen kagum melihat pria di depannya yang memiliki wajah tampan, mata hitam indah, hidung mancung, alis tebal, badan tegap dan jangan lupakan kulit eksotis yang membuatnya terliht lebih seksi membuat siapa pun jatuh dalam pesonanya.

Bimo yang menyadari anaknya hanya diam diri di belakangnya langsung menarik tangan quen untuk mendekat

"Ini putri saya satu-satunya namanya quen laksanakan tugas kamu seperti yang saya perintahkan tadi"
"Siap pak" ucapnya tegas ke arah bimo sedangkan quen hanya bengong menatap pria itu

"Quen" panggil bimo membuat quen kaget lalu menatap ke arah ayahnya

"Kamu kenapa?"
"Gak dad"
"Ini aksa dia yang bakal jaga kamu mulai hari ini" mendengar itu membuat quen tersenyum bahagia

"Iya dad"
"Kalo bodyguardnya macam gini gak papa deh gue" ucap quen tanpa sadar dan membuat bimo menatap ke arahnya

"Aa maksudnya apa namanya hmm kalo dady yang milihin bodyguard yang gini aku bisa lebih aman gitu maksudnya" ucap quen terbata-bata membuat seseorang sedikit tersenyum.

"Yaudah ke sekolah ntar telat"
"Iya dad quen sekolah dulu" quen mencium tangan bimo lalu pergi meninggalkan bimo.

Quen tersenyun manis ke arah aksa yang sedang membukakan pintu untuknya dan ketika aksa ingin menutup pintu mobil quen menahanya

"Eh eh kak kok di tutup?" Ucapanya quen membuat aksa bingung

"Ada yang ketinggalan non? Mau saya ambilkan"
"Gak ada yang ketinggalan, kakak duduk deket aku aja"
"Tapi sudah aturan tuan"
"Iiih tau kan bikin aku bahagia dan nyaman juga aturankan?" Ucap quen membuat aksa hanya bisa diam

"Yaudah aku bakal nyaman dan bahagia kalo om duduk di dekat saya"
Dan dengan terpaksa aksa mengikuti ucapan quen untuk duduk di sampingnya

Selama perjalan quen hanya menatap wajah tampan aksa bahkan dari samping aksa tetap menawan dan tampan. Aksa yang menyadari itu membuatnya tak nyaman

"Ada yang salah dengan saya?" Tanyanya namun quen hanya menggeleng kepalanya dan tetap menatap aksa.

"Kalo begitu berhenti menatap saya"
"Emang kenapa?"
"Saya risih"
"Orang saya yang liat kok kakak yang risih"
"Ya karena kamu menatap saya begitu"
"Saya hanya menatap ciptaan indah milik tuhan kok" ucap quen membuat aksa semakin risih

"Tapi ini wajah saya"
"Kan tuhan yang ciptain jadi milik tuhan lagian rugi kalo gak di tatap" ucap quen membuat aksa geram baru dan memilih diam.

Mobil mewah yang di naiki mereka berhenti di depan gedung mewah sekolah. Aksa turun lebih dulu untuk membukakan pintu namun saat turun malah banyak siswi yang menatapnya kagum membuat quen sebal.

"Kakak gak usah ikut ke dalam sampe sini aja nanti kakak jauh-jauh aja dari sekolah"
"Saya akan tetap mengantar kamu sampe depan kelas dan akan menunggu di dekat kelas ini aturan"
"Tapi saya gak suka kakak di liatin cewek- cewek cabe-caben"
"Saya gak peduli saya akan mengikuti aturan" ucapnya tegas dan dingin membuat quen kesal dan meninggalkan aksa.

Selama berjalan di koridor kelas quen menatao sinis ke arah siswi yang sedang menatap aksa. Quen masuk ke dalam kelas aksa tetap di depan kelas membuat quen kesal

"Lo kenapa sih ta dateng-dateng udah cembetut gitu?" Ucap gadis yang sudah menjadi sahabat letta selama 9 tahun itu

Namun bukan jawaban yang di terima malah lirikan ke arah pria tampan yang sedang berada di luar

"Dia siapa?"
"Calon suami" ucap quen dengan entengnya membuat temannya kaget

"Gila lu mau nikah? Beneran?"
"Belum gue harus naklukin dia dulu"
"Anjir lu bikin gue kaget aja, emang dia siapa bisa bikin sahabat gue klepek-klepek"
"Bodyguard baru bokap tin" mendengar itu berhasil membuat tina membelalakn matanya

"Gila lo ya?"
"Kok gila? Gue waraslah makanya bisa jatuh cinta sama cowok"
"Tapi dia ajudan pribadi lo ta"
"Ya terus kenapa?"
"Kalo bokap lo tau?"
"Jangan ngurusin bokap dulu tu cowok aja belum gue dapetin" ucap quen enteng tina tau sahabatnya ini memiliki ambisi yang besar membuat tina sedikit takut dengan kisah cinta mereka.

Kring
Kring

Bunyi bell tanda istirahat berbunyi quen segera merapikan bukunya lalu ke luar menemui aksa yang masih setia disana

"Kak" aksa menoleh ke arah suara yang di ingatnya walaupun belum 24 jam mendengarnya

"Ayok makan" ucap quen menarik tangan aksa membuat aksa kaget. Hingga seseorang gadis keluar dari kelas berteriak ke arah mereka

"Aletta" ucapnya dengan lantang membuat quen menoleh ke arah suara dan gadis itu mendekatinya

"Lo mau ninggalin gue?"
"Maaf gue lupa"
"Bisa ya lo lupa sama gue temen macam apan lo"
"Ya maaf namanya gue lupa" ucap quen namun tina masih memperlihatkan wajah juteknya

"Gak usah jutek gitu ntar gue traktir lo makan sepuasnya" mendengar itu tina matanya langsung berbinar

"Ayok"
"Iya lu ke kantin gue mau ke kafe"
"Ya gue ikut ke kafe"
"Gak usah lo ke kantin aja ni atm buat lo makan dah sepuasnya sampe lo bega" ucap quen memberikan atm nya

"Jangn rusak rencana gue tin" ucap quen berbisik lalu meninggalkan tina

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

20 -8 -20
Today 20 years 🎉🎉💜

MY BODYGUARD MY BOYFRIEND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang