PART 30

11.1K 314 19
                                    

Quen menatap ke arah seseorang yang berada di depannya sedang memegangi tangan angel agar tak bisa lepas.  "Aksa?"

"Bawa dia" ucap aksa kepada beberapa bodyguardnya untun membawa angel keluar dari ruangan ini.

"Kamu gak papa?" Quen menggeleng kepalanya namun aksa langsung terfokus ke arah lengan quen yang mengeluarkan darah dan dengan cepat aksa mengambil kain di sakunya lalu menutup lengan quen agar bisa menekan pendarah di lengan quen.

Aksa mengendong tubub quen ala bridal style keluar dari ruangan gelap itu, aksa menghentikan jalannya saat melihat angel yang dua tangannya mengantung di tiang

"Aku pengen turun" ucap quen dan aksa menurunkan tubuh quen. Quen berjalan ke arah angel mengelap darah di sudut bibirnya lalu menampar angel beberapa kali

"Itu pembalasan tamparan lo yang tadi, kalo sekali lagi lo berani ganggu aksa gue atau anak gue lo akan mati di tangan gue sendiri" ucap quen ke arah angel yang sudah tidak bisa berkata apapun, quen balik badan melihat aksa yang tersenyum ke arahnya.

Namun saat quen mulai menghampiri aksa, aksa melihat seseorang laki-laki di belakang membawa pistol dan mengarahkan pistolnya ke arah quen namun seseorang wanita belari ke arah quen dan memeluk quen saat peluru itu di tembakan di tubuhnya.

Quen yang kaget langsung menghentikan langkahnya menatap ke arah belakang melihay seorang wanita yang ia kenal bersimbah darah dan tergeletak di lantai.

"Bu ratih" aksa mencoba membangunkan ratih sedangkan quen menatap nanar tak percaya apa yang baru saja ia lihat seseorang yang menganggapnya musuhnya menyelamatkannya hari ini.

Aksa yang melihat quen syok langsung menyerahkan tubuh ratih kepada bodyguardnya untuk di bawa ke rumah sakit, sedangkan aksa langsung menghampiri quen dan memeluk quen mencoba menenangkan quen

"Kita pulang" ucap aksa namuan tak ada sautan dari quen lalu aksa mengendong tubuh quen ala bridal style, sebelum aksa keluar aksa menatap angek ayng tersenyum puas

"Bawa dia ke kantor polisi, saya mau di hukum seberat-beratnya nanti bukti saya kirim leeat email" beberapa pengawalnya langsung menelfon pihak polisi.

Selama di perjalanan quen hanya diam menatap kosong ke arah depan tidak ada pembicaraan, bahkan air matanya tidak jatuh setelah melihat kejadian itu. Sesampainya di rumah sakit quen langsung di tangani oleh dokter untuk menjait lukanya dan lebam di pipinya akibat tamparan.

Bimo yang mendengar anaknya sudah selamat langsung menghampiri quen dan aksa.

"Quen kamu gak papa kan?" Tanya bimo lalu memeluk anaknya namun masih tak ada respon bahkan daniel dan ciya datang quen hanya diam

"Mom are you okay?, Mom? I miss you dalimana aja ciya kangen" quen tidak merespon membuat daniel dan bimo khawatir

"Mas mbak kenapa?"
"Syok ngelihat bu ratih tertembak" bimo kaget mendengar mantan istri yang sangat membencinya menyelamatkan anaknya

"Ra-tih?"
"Iya om ibu kandung quen beliau yang menyelamatkan quen tadi" bimo hanya menatap quen yang tiba-tiba mengeluarkan air matanya membuat semua orang bingung

"Dad mommy kenapa?"
"Momy gak papa sayang tadi mommy lagi marah sama daddy karena ninggalin momy kamu ke kamar dulu ya kan kamu juga masih sakit nanti dady bacain dongeng, niel lo ajak ke kamarnya ya"
"Iya mas" ucap daniel lalu mendorong kursi roda ciya untuk menjauh darisana.

"Aku pengen lihat kak" ucap quen tiba-tiba membuat aksa kaget dan bingung
"Hah?"
"Aku mau ketemu dia" aksa mengangguk dan membaea quen ke ruang ICU

Quen menatap tina yang sedang cemas mondar-mandir di depan ruangan operasi. Tina saat melihat quen mendekat langsung memeluk quen

"Maafin tante quen gue tau lo dendam lo marah sama dia tapi gue mohon maafin dia" quen diam lalu menatap ke arah aksa

"Gue mau ketemu dia" tina melepaskan pelukannya membiarkan quen masuk  ke dalam ruangan bersama aksa. Quen menatap wanita yang di benci nya terbaring lemah di brankar rumah sakit

"Terimakasih sudah menyelematkan saya tapi saya belum memaafkan anda  kesalahan anda terlalu banyak dengan saya dan daddy, bangun dan tebus semua kesalahan anda ke saya" ucao quen membuat aksa tersenyum melihat sisi dewasa quen yang membuatnya semakin jatuh cinta

Setelah dari ruangan itu aksa membawa quen ke salah satu resto tempat dia dulu makan.

"Aku pengen ketemu ciya"
"Nanti setelah kamu makan, kalo kamu ketemu ciya dengan keadaan kayak gini ciya pasti khawatir" quen menuruti aksa. Setelah mereka berdua selesai makan dan bersih-bersih badan mereka kembali ke rumah sakit.

Quen masuk ke dalam kamar rawat ciya dan langsung memeluk anaknya dengan erat. Sedangkan aksa duduk di sofa berseberangan dengan bimo

"Om ada yang ingin saya bicarakan" quen yang mendengar itu langsung menatap ke arah kedua laki-laki itu

"Saya ingin menjadikan anak om teman, sahabat, adik, dan istri saya om" quen kaget mendengar itu langsung menatap aksa dengan tatapan tajam sedangkan bimo menatap ke arah anaknya yang sedang memangku ciya

"Quen kamu mencintai aksa?" Quen menatap aksa lalu mengangguk pelan membuat aksa tersenyum.

"Kalo saya tidak menyetujuinya?"
"Saya akan berjuang memperjuangkan ciya dan quen"
"Saya ragu kamu bisa membahagiakan mereka berdua"
"Dad, om" ucap quen dan daniel secara bersamaan namun aksa tersenyum ke araj mereka berdua

"Quen, niel gak papa ini urusan mas sama daddy kamu"
"Saya belum selesai bicara jangan di potong dulu" ucap bimo ke arah quen dan daniel.

"Tapi karena cucu saya butuh daddy nya dan sepertinya putri saya juga sangat mencintai kamu saya izinkan kalian menikah"
"Serius om?"
"Serius dad?"
"Kalian ini saya belum selesai berbicara hargai orang tua lagi biacara" quen dan daniel diam saat mendengar bimo  mengatakan itu

"Tapi dengan satu syarat yang wajib kamu lakukan"
"Apa om apapun akan saya lakukan untuk anak saya dan quen"
"Bahagiakam mereka itu persyaratan wajib dari saya" aksa, quen bahkan daniel tersenyum, quen bangun dari duduknya lalu memeluk bimo denga erat

"Dady cuma mau nebus semua kesalahan daddy yang memisahkan kalian"
"Makasih dad quen sayang daddy akan selalu begitu" ucao quen mencium pipi sang ayah sedangkan aksa mencium tangan bimo

"Terimakasih om"
"Sekarang tugas kamu menjaga mereka menggantikan beban saya, buat mereka bahagia jangan biarkan saya menyesal saya mengizinkan kamu menikahi anak saya"
"Iya om" quen tanpa sadar menitikan air matanya

"Ciee yang bentar lagi beneran bisa buatin ciya adik ciyee"
"Yeay mommy udah punya adik?" Tanya ciya polos membuat semua orang gemas

"Belum sayang nanti doain biar di perut mommy ada adik bayinya" ucap aksa berhasil membuat quen bersemu dan salah tingkah

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
....
END

INILAH AKHIR CERITA INI TERMAKASIH ATAS DUKUNGAN KALIAN DENGAN CARA VOTMEN. SEMOGA CERITA INI BISA MENGHIBUR YANG STRES GEGARA TUGASNYA BANYAK. JANGAN LUPA.DI KERJAIN ILY ❤️❤️❤️

MY BODYGUARD MY BOYFRIEND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang