Haloh ... ketemu lagi dengan kembaran Jisoo Blekping. Apa kabar?🤣🤣
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Okay, menurut kalian Rendra ini normal apa enggak?🤣🤣☝☝
Cerita ini terinspirasi dari mana - mana, jadi jangan bingung kalo berbagai macam genre ada di sini🤣
Genre : Gak jelas
Tema : Gak jelas
Alur : Gak jelas
Konflik : Gak jelas
Authornya : Tambah gak jelas
Readers : Mudah - mudahan jelas ya🤣Part ini rada panjang 1700 kata diharap jangan muntah ya😎😎
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
Keane, Monica, Davin, dan Ray berkumpul di ruang tamu rumah mereka. Semuanya berdiri dengan berbagai macam posisi. Mulai dari Keane yang berdiri dengan sebelah kaki dinaikkan ke atas lengan sofa, Monica berdiri di sebelahnya sambil meraba-raba bibirnya dengan jari telunjuknya, Davin yang tadinya mewek-mewek gara-gara putus cinta, akhirnya kesedihannya dicancel dulu dan berdiri bersandar di bahu Keane, sedangkan Ray masih memegang spatula yang setia menemaninya di saat sedih maupun senang, di saat sakit maupun sehat dengan tampang bengongnya.
Mereka berempat menatap ke suatu titik yang sama.
Narendra Junaedi Pratama. Nama cowok tampan dan imut tapi kewarasan dipertanyakan itu sedang duduk di sofa dengan sebuah koper besar di sebelahnya. Dia meneguk secangkir ukuran jumbo teh hangat yang dibuatkan oleh Ray. Dan tampaklah kenikmatan di wajahnya saat dia menyeruput teh itu seteguk demi seteguk. Hangatnya sampai ke ulu hati.
SROOOOTTTT~~~~
"Haaaahhh ...." Rendra menghembuskan napas kenikmatannya menikmati teh hangatnya. Dia sama sekali tidak peka dengan mata keempat orang yang sekarang ini sedang menatapnya dengan berbagai macam tatapan beraneka rasa.
Mulai dari rasa kesal, rasa curiga, rasa marah, rasa tidak suka, rasa penasaran, dan sedikit rasa senang. INGAT! Rasa senangnya cuma sedikit sekali. Pertanda kalau kehadiran makhluk unyu yang sekarang sedang cengar-cengir itu sangat tidak diharapkan di rumah itu.
Butuh waktu beberapa tahun---ralat beberapa menit untuk Rendra menyadari ketidakberesan mengenai aura-aura di rumah itu yang sangat mencekam, lebih mengerikan daripada kuburan sekali pun. Tapi nyatanya, Rendra tak takut sama sekali dengan aura apapun. Padahal Keane yang pernah menyandang gelar RAJA SETAN saat MOS SMA berusaha mengeluarkan aura horornya dan aura setannya sebanyak dan semenyeramkan yang dia bisa, tetap tidak membuat Rendra gentar. Padahal semua orang saja sudah merinding sampai-sampai bulu kuduk perlu direbonding supaya ambruk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Rendra (Completed)
MizahWARNING! MEMBACA CERITA INI BISA MEMBUAT ORANG WARAS MENJADI GILA NO SENGKLEK NO LIFE! Itu adalah prinsip yang diterapkan di cerita ini. Bukan cerita yang romantis, puitis, ataupun sadis. Hanya kisah sehari-hari yang penuh dengan keanehan dan keseng...