🌱Bab. 08 - Cherry Bikin Bete🌱

201 51 474
                                    

Ada yang kangen Rendra? Atau kangen authornya? Kalo gada yang kangen aku paksa buat kangen wkwkwkwkwk🤣🤣🤣

Saya datang dengan membawa part yang pendek, sependek tubuh Rendra. Jadi kalian tak akan muntah😬😬

Ingat! Karma masih berlaku😱😱😱


🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Keane pulang ke rumah dengan muka sepetnya yang benar-benar tidak enak dilihat.

Davin muncul dari dapur sambil menyeruput Kopi Susu Beli 2 Gratis 1 -nya di siang hari bolong ini. Hampir saja cangkir kopinya terjatuh dari pegangan dan airnya muncrat ke mana-mana karena kaget dengan wajah jelek Keane.

"Ya ampun, Keane. Ampek kaget gue." Davin mengelus dada. "Itu kenapa muka lo jelek banget? Pulang sekolah kok mukanya jadi kayak buntelan nasi yang dibuang ke tong sampah gitu?"

Sebuah tas besar hampir memecahkan kepala Davin, cangkir kopi yang dipegangnya sampai oleng, tapi untungnya dia memegangnya amat kencang, sehingga tidak jadi tumpah. "Anjir, deh. Apa-apaan sih lo, Keane? Main lempar-lempar sembarangan? Lo kira gue rak, apa? Seenaknya aja lo." Davin marah-marah sambil melempar tas Keane ke sembarang tempat.

"Abisnya lo ... nggak liat ada orang lagi bete kayak gini, bukannya ngehibur atau apa kek, eh malah ngata-ngatain gue?"

"Emangnya lo bete kenapa, sih? Ada apa? Sampe muka lo kayak gitu?" tanya Davin lagi.

Keane dilempar ke kursi---ralat Keane melempar dirinya ke sofa yang ada di ruang tamu, merebahkan tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya ke atas dengan sepatu kotor habis dipakai melewati becek-becek di luar tadi. "Gue lagi ada masalah nih."

"Masalah apaan?" Davin kembali menikmati Kopi Susu Beli 2 Gratis 1-nya sambil duduk.

"Masalah rumah tangga."

Davin hampir kesedak minum kopinya gara-gara jawaban Keane yang mengejutkan, sampai-sampai pohon toge di depan rumah saja sampe tumbang. "Hah? Masalah rumah tangga? Emang sejak kapan lo merit (baca : married)?"

"Udah, gue udah merit," jawab Keane enteng.

"KAPAN? SAMA SIAPA?"

"Ya, sama bidadari pujaan hati gue yang selalu ada di hati gue di saat apapun. Si Cherry."

Begitu mendengar nama 'Cherry', Davin langsung mendengus kesal. Keluar asap dari kedua lubang hidungnya.

*backsound suara kerbau*

"Yaela ... gue kira lo beneran udah merit? Emangnya lo ada masalah apa lagi sama si Cherry? Bukannya urusan soal game udah nggak ada masalah lagi sekarang? Kenapa? Game lagi?"

"Bukan."

Baru kali ini Keane dan Cherry bermasalah bukan karena game atau ponsel. Karena menurut penelitian yang sudah-sudah, mereka berdua selalu ribut soal Cherry yang cemburu sama ponsel dan soal Keane yang tidak bisa lepas dari aplikasi nista bernama game itu.

Dunia Rendra (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang