🌱Bab. 26 - Mati Lampu🌱

96 23 206
                                    

Rendra bilaik ; Aku tahu aku ganteng, gak usah ileran liat muka gantengku yang unyu ini ya gaes😎😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rendra bilaik ; Aku tahu aku ganteng, gak usah ileran liat muka gantengku yang unyu ini ya gaes😎😎

Aku up Rendra barengan ama anakku yang sebelah untuk merayakan ultah bapaknya anak-anak  🤣🤣 ralat---maksud akoh ultahnya salah satu suamiku hari ini😎😎😎

Aku up Rendra barengan ama anakku yang sebelah untuk merayakan ultah bapaknya anak-anak  🤣🤣 ralat---maksud akoh ultahnya salah satu suamiku hari ini😎😎😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

BYUUURRRR!!!

Suara hujan turun deras malam ini, mengguyur seluruh komplek perumahan tempat tinggal Keane dan keluarganya. Tidak semua Jakarta diguyur hujan malam ini, hanya seperempat wilayah Jakarta saja yang dikirim hujan oleh Tuhan ucapkan Alhamdulillah.

Malam ini hujan turun dengan derasnya, petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya mengerikan terlihat di sana-sini bagi yang mau melihat ke arah langit mendung malam ini. Bahkan saking dahsyatnya sambaran petir yang lewat sampai-sampai pohon jengkol yang ada di depan rumahnya Dora tumbang dan mengeluarkan asap seperti terbakar.

Dalam situasi yang mencekam di luar rumah seperti itu, Keane dan keluarga minus Ray sedang berkumpul di ruang tengah sambil memelototi layar laptop menonton film horor yang didapatnya dari Sunny tadi pagi di sekolah. Aura mencekam, hujan deras, petir menyambar-nyambar, sangat cocok suasananya kalau ditambah dengan nonton film horor Jepang.

Dan di saat suasana sedang tegang-tegangnya, di saat hantu mau muncul mendadak di layar laptop, di saat semuanya melotot menatap laptop tanpa berkedip, di saat ... apa ajalah. Dan tiba-tiba ....

PET!

Listrik seluruh kompleks mati, dikarenakan tiang listrik di dekat rumah pak RW ambruk keterjang angin badai yang mendadak lewat seperti iklan. Untungnya rumahnya pak RW selamat.

Layar laptop pun ikutan mati gara - gara tidak mau menyala sendirian di saat semuanya padam. Baterai lemah.

"WAAAAA ... WAAAAA ...." Teriakan demi teriakan terdengar bersahut-sahutan dari dalam rumah Keane.

"Eh, diem, diem!" Dalam gelapnya malam tanpa sedikitpun cahaya, terdengar suara Davin menenangkan adik-adiknya yang histeris.

"WAAAAA ...WAAAAA ...." Suara Rendra malah paling keras.

Dunia Rendra (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang