🌱Bab. 04 - Teletubbies🌱

303 81 705
                                    

Mohon maap kalo ada kata - kata yang harusnya miring tapi enggak miring, atau yang harusnya tegak jadi miring😫😫 authornya terlalu sering ngemiring - miringin tulisan sampe otak pun ikutan miring. Harap maklum🙂🙂

Part ini pendek cuma 1200 kata😁😁 jangan diskip kalo gamau dapet cipok online dari author🤣🤣

Part ini pendek cuma 1200 kata😁😁 jangan diskip kalo gamau dapet cipok online dari author🤣🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Toplak ... toplak ... toplak ... toplak ....

Suara bangkiak yang dikenakan Rendra terdengar berisik karena bergesekan dengan aspal jalanan.

Rendra dengan langkah malasnya, berjalan sendirian di jalanan sepi lebih sepi daripada kuburan. Dia mengenakan perlengkapan MOSnya yang super duper aneh dan bikin siapapun yang melihatnya pasti bakalan geleng-geleng kepala, bisik-bisik, tertawa, dan bahkan ngakak sampai guling-guling di aspal.

Karena Rendra mengenakan kalung dengan bandul sepatu berwarna pink belang - belang yang membuat lehernya serasa mau patah, papan nama dengan persyaratan ribet yang kemarin sudah dijelaskan di surat pemberitahuan MOS (cek aja sendiri ya, di part 3), bangkiak kayu berwarna pink super aneh, dan satu lagi, gaya rambut yang harus mirip seperti Giring Nidji di zamannya.

Tapi Rendra sudah bertekad untuk tidak merubah tatanan rambutnya. Bagi Rendra, rambut adalah segalanya dan dia tidak mau menjatuhkan imagenya dengan tatanan rambut modelan kribo begitu. Sekarang ini Rendra tetap memakai model rambutnya yang sebelumnya. Jambul ala Zayn Malik^^.

“Aduh, tuh sekolahan gila atau gimana sih? Masa anak sekolah disuruh berangkat sekolah jalan kaki cuma buat ngitung berapa jumlah langkah kaki dari rumah sampe sekolah? Bisa patah nih, kaki gue sebelum sampe sekolah." Rendra ngedumel sendirian soalnya dia juga jalannya sendirian dari tadi. Kakinya sudah mulai lecet - lecet memakai bangkiak.

Di sebuah persimpangan jalan, Rendra bertemu dengan segerombolan mafia---ralat segerombolan anak sekolah yang penampilannya tak jauh beda dengan dirinya.

Rendra mengamati gerombolan itu. Dari jumlah sekitar … Rendra menghitung menggunakan jari tangannya dan akhirnya menemukan berapa jumlah mereka yaitu TIGA. Dua anak cowok dan satu anak cewek.

Kalau dilihat dari atributnya yang memakai kalung sepatu, papan nama, dan bangkiak warna pink, rambut kribo, dan si cewek berpenampilan aneh dengan kepang rambut yang banyak, sepertinya mereka juga peserta MOS SMA Maju Mundur.

Merasa punya teman senasib sepenanggungan, Rendra pun langsung SKSD pada mereka bertiga.
“Hei, hallooo!!!” sapa cowok itu dengan senyuman manis semanis gula sambil melambai-lambaikan tangannya. Sepatu yang menggantung di lehernya berayun ke kanan dan ke kiri, membuat leher Rendra serasa mau kesengklak.

Si anak cewek langsung kelihatan kaget begitu melihat Rendra datang menghampiri mereka. Tanpa ngomong apa-apa, dia langsung berlari kabur seperti orang yang habis lihat setan.

Dunia Rendra (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang