🌱Bab. 12 - Otw Rumah Pak RW🌱

121 39 441
                                    

Rendra : Haloh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rendra : Haloh ... cowok paling imut dan paling kaya seantero raya muncul lagi😎😎 (semua orang boleh mengkritik kok😩)

 cowok paling imut dan paling kaya seantero raya muncul lagi😎😎 (semua orang boleh mengkritik kok😩)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Davin sedang ngopi di belakang rumahnya. Tepatnya di pinggir empang ikannya. Tapi nahas sekali nasib Kopi Susu Beli 2 Gratis 1-nya akhirnya tumpah dan bercampur dengan air empang. Menyebabkan polusi air dan kopinya diminum oleh anak-anak ikannya. Davin menumpahkan Kopi Susu Beli 2 Gratis 1-nya dikarenakan kaget dengan suara setan yang tiba-tiba didengarnya.

"KAK ... KAK ... KAK DAVIN! KAK KEANE! KAK RAY! KAK MONICA! MONDY!" terdengar suara merdu
Rendra dari dalam rumah dengan menggunakan speaker jumbo orgen tunggal yang dia pinjam dari acara kawinan di kompleksnya.

Sudah dipastikan semua penghuni kuburan---ralat semua penghuni rumah langsung bermunculan keluar dari persembunyian masing-masing setelah mendengar suara orgen tunggal yang dibawa Rendra. Mereka berkumpul di ruang tengah, begitu juga dengan Davin yang masih mingsek-mingsek gara-gara Kopi Susu Beli 2 Gratis 1 -nya tumpah dan dia tidak jadi minum.

"Eh, Setan! Apaan sih lo, teriak-teriak?" semprot Keane kesal. "Emangnya lo kira nih rumah punya lo sendiri apa? Teriak-teriak mulu lo kerjaannya? Berisik, tahu."

"Iya nih," sahut Monica yang sedang menggendong Mondy dan mengelus-elus bulu halusnya. Kucing tampan itu cuma bisa mengeong saja. Namanya kucing.

"Ada apa sih, Ren?" tanya Ray yang sepertinya tadi sedang asyik nyatok rambutnya di kamar, dan langsung keluar begitu mendengar teriakan Rendra. Terbukti dengan catok rambut yang masih menempel di rambutnya.

"GAWAT! GAWAT BANGET! Siaga satu!" ujar Rendra menggebu-gebu.

"Ngomong yang jelas dong lo."

"Kenapa? Gunung Merapi meletus lagi? Atau mbah Marijan idup lagi?"

"Lihat ini, lihat ini." Rendra mengeluarkan ponsel mahalnya dan menunjukkan foto mesra pak RW yang lagi mojok sama anak SMA di pos kamling.

Kepala mereka semua mendekat dan menatap ke satu arah yaitu ke layar ponsel mahal milik Rendra. Mata mereka mengerjap-ngerjap, Mondy mengeong dan kabur dari gendongan Monica, Davin masih mingsek-mingsek, Keane memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, Ray berusaha menyingkirkan catok rambutnya yang masih menempel. Dan sebenarnya mereka semua paham apa tidak sih, dengan apa yang mereka lihat di ponsel?

Dunia Rendra (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang