Ain't me

290 55 188
                                    

Sena terbangun dari mimpi buruknya semalam dan ia dapati bantal yang Brenda pakai basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sena terbangun dari mimpi buruknya semalam dan ia dapati bantal yang Brenda pakai basah. Pun Sena dapati kelopak mata Brenda yang bengkak dan ujung hidungnya masih memerah. Perlahan Sena mengelus surai dan mengecup pelan jidat Brenda yang masih tertidur lelap.

Dengan penuh hati-hati Sena turun dari tempat tidur dan tungkai kecilnya menuju ke dapur untuk mengambil segelas air putih karena susu formula miliknya tidak tersedia di rumah Brenda. Tangan mungilnya perlahan mendorong kursi makan untuk mendekat pada rak gelas yang sangat tinggi. Sena sudah berada di atas kursi dan ia merasa ada sepasang mata yang sedang mengawasinya.

"Sena nanti jatuh. Sini paman bantu." Joe berdiri di samping Sena---ia mengambil gelas lalu memberikannya pada keponakan cantiknya. Joe menggendong Sena dan sebelah tangannya menyeret kursi makan agar kembali ke tempat semula

Joe mendaratkan bokongnya pada salah satu kursi makan lalu ia memangku Sena di atas paha kirinya sembari tangannya mengelus punggung Sena, "Sena mimpi buruk ya?"

Sena menggeleng dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Joe, "Paman, Sena yakin bunda mimpi buruk. Sena juga yakin bunda menangis semalam. Sena anak yang buruk ya? Bunda nangis tapi Sena tidur nyenyak."

"Sssttt. Sena bukan anak yang buruk. Sena itu anak baik. Sena kebanggaan kami semua." Joe menepuk pelan punggung Sena sehingga gadis kecil itu kembali tertidur di pangkuannya dan ia pun menaruh gelas yang sedari tadi Sena pegang diatas meja makan

Baru saja Aylin ingin berteriak memanggil Joe namun pria Park itu sigap menempelkan jari telunjuk pada bibirnya memberi isyarat agar jangan berisik. Joe menunjuk Sena yang kembali tertidur membuat Aylin menghampirinya dan duduk di samping Joe, "Bisakah Sena dan Brenda menghilang saja? Mereka kasihan sekali."

"Ada saatnya aku dan Sena menghilang." Brenda yang tiba-tiba muncul lalu duduk di atas meja sembari melemparkan tatapan kearah Joe dan Aylin

Brenda menyibak rambutnya ke belakang lalu ia mengikat rambutnya dengan gaya cepol berantakkan. Netranya tetap menatap Sena yang terlelap di dada si pria Park, "Mau tidak mau aku harus kembali ke rumah Kim untuk mengambil barang-barang Sena."

"Kau yakin bisa ambil alih Sena dari Kim?" Brenda menyeringai mendengar ucapan Joe yang sangat lucu bahkan sangking lucunya ingin Brenda membogem permukaan meja makan, "Jika Kim macam-macam, maka dengan senang hati aku melapor pada bos geng."

"Bangunkan Sena, Joe. Dia harus mandi dan aku akan membuat sarapan." Titah Brenda pada Joe lalu ia turun dari atas meja makan. Aylin mencegat Brenda saat ia ingin mengambil pisau dapur, "Jangan sentuh barang tajam, Brenda. Lebih baik kau mandi dan ke rumah Kim untuk mengambil semua barang milik Sena."

"Jangan membantahku, Brenda." Tegas Aylin lalu ia memutar tubuh sang kakak dan mendorongnya agar Brenda menuju kamar mandi

"Dan kau pria yang paling ku sayang, tolong buat Sena tetap tertidur. Ini baru pukul setengah tujuh dan bangunkan dia ketika Brenda telah tiba di rumah."

The Heart Wants ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang