Bitter reality

306 61 208
                                    

"Dalam rangka apa paman Kevin mengundang makan malam bersama, Joe?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dalam rangka apa paman Kevin mengundang makan malam bersama, Joe?"

Aylin yang duduk di tepi tempat tidurnya menatap pribadi kekasihnya yang berada di depan cermin berdiri yang sedang memperhatian penampilannya apakah sudah keren atau belum.

Pria Park tersebut menatap pantulan Aylin dari cermin, "Entahlah. Mungkin ada sesuatu yang ini paman sampaikan."

"Sudah Siap, Aylin, Joe?" Brenda membuka daun pintu kamar Aylin perlahan menampakkan wajahnya yang cantik jelita

"Sudah. Ayo kita ke rumah Paman Kevin." Aylin beranjak dari tepi tempat tidur---menggandeng lengan Joe lalu keluar kamar bersama dengan Brenda

"Sena di mana, Bren? Masih di kamar?" Joe menatap pribadi Brenda yang berada disisi kanannya yang mana wanita Bae tersebut sangat santai tanpa beban

Brenda mendongak menatap wajah Joe, "Sena sudah terlebih dahulu bersama Devan di mobil."

"Sampai jumpa di rumah ayah." Final wanita Bae tersebut lalu ia mempercepat langkah kakinya menuju mobil yang mana Devan dan Sena telah menunggunya sedari tadi

Joe menghembuskan panas panjang lalu menatap pribadi Aylin yang sedari tadi diam seribu bahasa, "Apakah akan terjadi perang dunia di rumah paman Kevin?"

"Kalau memang ada aku mau nonton, Joe. Sepertinya seru." Aylin terkekeh lalu ia dihadiahi jitakan kecil di jidatnya

"Jangan seperti itu. Jangan nonton saja kita harus berkoar-koar supaya perangnya makin jadi."

"Ya Tuhan, mengapa Aylin mendapatkan kekasih seperti patrick?"

Kedatangan Brenda, Devan, dan Sena disambut dengan baik oleh Tuan Kim---Ayah Sean. Tuan Kim tersebut memimpin jalan guna membawa mereka keruang makan yang mana berbagai hidangan korea tertata rapi di atas meja makan.

"Dia siapa, Bren?" Tuan Kim melemparkan pertanyaan pada Brenda saat netranya melihat pribadi Devan yang sangat sopan

"Dia paman Devan Cha. Paman Devan seorang dokter jantung yang sangat tampan! Sena dan bunda menyukainya paman Devan!"

Tuan Kim terkekeh mendengar penuturan cucunya yang sangat cantik, "Lihatlah wajah paman Devan, kedua pipinya bersemu seperti berada di kutub."

Brenda melirik sekilas menatap wajah Devan yang memerah karena tersipu. Wanita Bae itu menggeleng kecil lalu melemparkan pertanyaan pada Tuan Kim, "Ada apa ayah mengajak kami semua makan malam bersama?"

"Tunggu semua berkumpul dan selesai makan, ayah akan menyampaikan sesuatu." Terdengar jelas nada suara Tuan Kim yang dingin pun air wajahnya berubah menjadi serius

"Ruby dan Naomi datang! Mana sambutannya dan mana karpet merahnya?!" Sapa Ruby pada Tuan Kim dan ditanggapi dengan hangat

"Silakan duduk pasangan heboh." Tuan Kim mengukir senyumnya melihat Ruby dan Naomi selalu heboh

The Heart Wants ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang