Hurt so bad

369 51 176
                                    

"Kau dan aku berakhir, Thita Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau dan aku berakhir, Thita Kim. Nyatanya aku memacarimu hanya karena egoku yang sangat besar. Memang benar aku mencintaimu, namun rasa cinta dan kehadiranmu tidak bisa menandingi sosok Brenda. Dengan kata lain aku memacarimu hanya sebagai pelampiasan."

Sean bangkit dari kursi makan melangkah perlahan namun rungunya bisa menangkap isak tangis Thita. Pria Kim itu berhenti sejenak untuk mendengarkan ucapan yang akan Titha lontarkan.

"Aku mencintaimu, Sean. Aku tetap mencintaimu hingga kau seperti ini. Jangan tinggalkan aku. Aku tidak berdaya. Ketahuilah rasa cintaku padamu begitu besar, Sean!"

Thita menarik langkah memeluk tubuh Sean dari belakang namun pria Kim tersebut menguraikan pelukannya, "Aku pria yang sangat buruk, Thita. Dan sebesar apapun rasa cintamu, kau tetap tak sebanding dengan Brenda, wanita yang aku sayang sepanjang hidupku."

Kini wanita Kim itu melangkah---memijakkan kaki di hadapan Sean mencoba mengungkit semua kesalahan yang pernah pria Kim itu lakukan pada mantan istrinya, "Tapi kau selalu menghancurkan dan menyakiti Brenda, Sean! Kau yakin bisa memperbaiki kesalahanmu yang setinggi gunung Everest?! Hei sadarlah, Sean. Brenda lebih memilih Devan daripada dirimu."

"Bukankah itu cinta bertepuk sebelah tangan untukmu?" Final Thita dengan menyeringai di hadapan Sean terkesan mengejek

"Cintamu yang bertepuk sebelah tangan, Thita." Sean membalas seringai Thita lalu ia keluar dari rumah sang ayah yang begitu megah disusul dengan Thita yang selalu mengekorinya

Tepat di halaman rumah sang ayah, Thita kembali menghalangi jalan Sean, "Semoga Brenda meninggal! Dengan begitu kau bisa merasakan sakit yang ku rasa!"

"JAGA UCAPANMU, THITA KIM!" Teriak Sean yang menggelegar bak petir saat rungunya mendengar Thita berucap seperti itu

Hati Sean sangat geram ingin menampar wajah Thita namun ia urung karena ia masih mengingat pesan mendiang sang ibu bahwa 'Pria sejati tidak pernah memukul wanita.'

Pria Kim itu masuk ke dalam mobilnya---harta yang masih ia miliki---dengan cepat ia  meninggalkan sosok Thita seorang diri tanpa mobil dan tujuan untuk pulang kerumahnya.

Hati Thita remuk karena ucapan dan tingkah yang ia lalukan. Ia mendapatkan konsekuensi dari semua perbuatannya walaupun tidak seberat dengan apa yang dialami oleh Brenda namun hal itu membuatnya harus merangkak kembali karena Kevin Kim telah menyebarkan semua keburukan dirinya disetiap perusahaan yang ada di Korea Selatan.

Catat---setiap perusahaan di Korea Selatan bukan di Seoul. Koneksi Kevin Kim sangat luas sehingga mudah saja menurutnya untuk menghancurkan hidup Thita sebagaimana wanita Kim itu menghancurkan karier Brenda yang sangat cemerlang dalam dunia kedokteran.

The Heart Wants ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang