Beautiful regret

422 79 425
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw—itu gambaran chapter ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw—itu gambaran chapter ini. Bisa tebak? : )

Sean berlari menuju ruangannya yang mana disana adalah ruangan sekretarisnya juga. Sean dapati Thita memegang perutnya dan wajahnya pucat pasi menahan sakit, "Bertahanlah aku akan membawamu kerumah sakit."

"Ugh—perutku sangat sakit, Sean." Thita meremas bahu Sean dengan kuat. Tanpa meminta izin terlebih dahulu, Sean menggendong Thita ala bridal Style. Pikiran Sean kalut dan berusaha menarik langkah agar cepat sampai di basement

"Ayah, bibi Thita sakit apa?" Sena yang duduk dikursi belakang terkejut melihat Thita meringis kesakitan dan terus memegang perutnya

"Dia sakit maag. Kita kerumah sakit sekarang." Sean melajukan mobilnya dan sesering mungkin melirik kearah Thita untuk memastikan wanita itu aman

Sean kembali berlari sembari menggendong Thita masuk kedalam ruang IGD yang sangat ramai. Banyak dokter berlalu-lalang bersama beberapa perawat. Sean frustasi saat ia melihat Thita melemah dan ia memberanikan diri untuk mendekati dokter yang sedang menulis resep obat untuk pasien yang ia tangani, "Kau bisa menolongku dokter? Kekasihku sangat kesakitan."

Dokter itu menutup berkasnya dan berbalik kearah sumber suara, "Mari ikut saya Tuan. Rebahkan dia diranjang itu."

"Brenda?! Bagaimana kau sampai secepat ini dirumah sakit dan memakai seragam kerjamu? Bukankah kau sudah diizinkan oleh Joe agar tidak bekerja? Model rambutmu pun berubah cepat tadi saat bersamaku kau mengurai rambut dan kini kau mengikatnya." Sean sungguh tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Dirinya begitu takjub dengan kecepatan Brenda yang sangat tinggi

Brenda memilih mengunci bibirnya dan fokus memeriksa keadaan Thita, "Dia mengalami sakit maag akut. Saya sarankan untuk mengambil obat ini dibagian farmasi. Tolong pola makan dijaga ya. Jangan keseringan makan pedas, minum alkohol, dan kafein. Usahakan sarapan walaupun sedikit jangan diisi dengan kafein. Makan tepat waktu jangan ditunda-tunda ya."

"Kekasih Tuan baik-baik saja. Dia hanya kelelahan dan tertidur. Lekas ambil obatnya dan rawat dia." Brenda tersenyum—menepuk pelan bahu lebar Sean lalu ia pergi meninggalkan sepasang kekasih itu dengan cepat

The Heart Wants ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang