Warm night

386 45 31
                                    

Play song above

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Play song above

---

Setelah melalui malam yang menyakitkan begitu panjang, kini Sean mendapatkan kembali sumber kekuatan dan semangat hidupnya. Rumahnya kembali bernyawa saat dua wanita yang ia sayangi ada disisinya untuk menemani setiap malamnya. Sebuah senyuman indah terus terpahat di wajahnya karena hatinya begitu bahagia.

"Sena jangan hambur mainannya."

"Sena jangan lari-lari jika keluar dari kamar mandi. Kau bisa jatuh."

"Sena tolong bunda ambilkan lap meja."

Suara Brenda yang dirindukan Sean kini kembali menyapa rungunya. Netranya melihat Brenda sangat sibuk membuat makan malam sedangkan putri kecilnya sibuk dengan mainan yang ia hambur di kolong meja makan.

"Jangan bantu Sena, Kim. Dia harus membereskan mainan yang telah ia hamburkan." Brenda tau apa yang akan Sean lakukan walaupun ia sibuk dengan alat memasaknya

"Jangan terlalu keras sama anak, Bren." Sean tetap membantu putri kecilnya membereskan mainan yang ia hambur

"Terima kasih telah membantu Sena, ayah." Sena tersenyum saat ayahnya membantu dirinya membereskan mainan yang ia hamburkan

Sean melihat Sena bangkit sembari membawa keranjang mainannya. Fokus pria Kim itu teralihkan saat ia mengetahui bahwa wanita Bae tersebut sedang menata makanan di atas meja makan

"Aku akan menyuapi dirimu dan Sena. Aku tidak terima penolakkan."

"Bagaimana bisa aku menolak disuap oleh pria tampan sepertimu?" Brenda membalas senyuman Sean lalu ia kembali menata makanan yang akan ia hidangkan

"Kau mulai nakal, Bren." Sean menatap pribadi wanita Bae itu sembari menyeringai membuat Brenda langsung mencari cara untuk menghindar dari pria Kim tersebut

Pria Kim itu kembali membuat kenangan manis. Ia menyuapi Brenda dan Sena bergantian sedangkan dirinya disuap oleh Brenda, "Malam ini adalah malam yang hangat menurutku, Bren."

"Jadi selama ini malammu terasa dingin?"

"Sangat dingin dan menusuk. Hal itu karena kau dan Sena tidak ada."

"Sena akan selalu memeluk ayah jadi ayah tidak kedinginan lagi." Sena yang duduk di atas meja makan mencondongkan tubuhnya guna memeluk tubuh sang ayah

"Pelukan Sena sangat hangat. Ayah menyukainya." Sean membalas pelukan putri kecilnya yang memang sangat hangat

Sena mengurai pelukannya, "Bisakah malam ini ayah dan bunda menemani Sena tidur?"

"Bunda akan melalukannya." Brenda mengelus puncak kepala Sena dengan lembut dan ia pun memberikan senyum terbaiknya

Hati Sena sangat senang saat ia melihat Sean berada disisi kiri dan Brenda berada disisi kanannya. Suatu hal yang sederhana yang selalu ia inginkan akhirnya tiba membuat senyumnya terus mengembang hingga ia tertidur pulas.

The Heart Wants ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang